Berawal dari diskusi di milis asiforbaby, tentang salah satu ibu yang minta masukan 20 alasan tidak menggunakan sufor, yang merupakan permintaan ayahnya, yang ingin cucunya diberi sufor.
Mudah-mudahan bermanfaat untuk ibu sekalian, yang barangkali sedang mempertimbangkan untuk memberikan sufor untuk bayinya, atau yang sebenarnya ingin tetap ASI, tetapi ada pihak lain yang menyarankan untuk memberikan sufor.
Saya bukan anti sufor, anak ketiga saya ASI plus sufor karena memang ASI pompaan saya selama jam kerja tidak mencukupi. Namun, penggunaan sufor harus dengan pertimbangan yang sangat-sangat panjang, dan merupakan alternatif terakhir setelah upaya peningkatan produksi ASI dan penggunaan donor ASI.
Dari saya, ketemu 17 alasan berikut, dalam point-point yang singkat :
1. ASI masih cukup
2. Sufor bisa membuat sembelit, pada beberapa kasus membuat mencret
3. Kalau sudah minum sufor ada kemungkinan ngga mau ASI lagi, karena rasa sufor yang lebih "enak"
4. Sufor adalah susu sapi, bagaimana pun ada kemungkinan ketidakcocokan dengan bayi non sapi
5. Ada beberapa kasus bayi memiliki intoleransi terhadap laktosa pada susu formula
6. Ada beberapa bayi alergi sufor (bintik merah, gangguan pernafasan)
7. Sufor lebih sulit dicerna bayi, karena komposisinya berbeda dengan ASI
8. Beberapa bayi cenderung menjadi kegemukan setelah minum sufor
9. Anak menjadi keterusan minum susu padahal setelah besar tidak perlu lagi
10. Perlu biaya tambahan untuk beli sufor, ASI gratis
11. Sufor adalah susu cair yang dikeringkan lalu dicairkan lagi, proses pembuatan terlalu panjang, nilai gizi sudah sangat berkurang
12. Sufor banyak ditambahkan zat-zat kimia untuk mengganti gizi yang hilang, memberatkan ginjal bayi
13. Beratnya kerja ginjal dan pencernaan karena minum sufor, dapat menyebabkan tubuh tidak fokus, sehingga daya tahan tubuh berkurang
14. Karena rasa sufor yang manis, anak menjadi pemilih makanan
15. Jika anak terlalu banyak minum sufor karena rasanya yang manis, jadi terlalu kenyang untuk makan yang lain
16. Sufor dibuat untuk pengganti ASI, jika ASI masih ada, tidak perlu sufor
17. Susu bubuk awalnya dibuat untuk dibawa ke daerah yang jauh, agar tidak rusak. Jika kondisi tersebut tidak terjadi, sebenarnya tidak perlu susu bubuk.
Dari member milis yang lain, yang pernah bekerja di perusahaan susu, ada 7 point yang lebih komprehensif berikut :
1. Sufor adalah susu sapi yang sampai kapanpun tidak akan pernah sama dengan ASI.
2. Sufor yang tagline-nya kaya akan AA, DHA, kolin, dll yang fungsinya untuk otak, itu adalah smuanya premix atau bahan kimia sintetis & bukan alami. Sebagaimana kita tahu bahan kimia sintetis/buatan yang bila diberikan dalam jangka panjang akan memberikan efek samping yang dikhawatirkan akan merugikan.
3. Gula pada sufor mayoritas berupa sukrosa (dengan jumlah yang sangat tinggi di salah satu sufor). Ada juga sufor yang klaimnya tidak mengandung gula, tetapi gula karbohidrat berupa laktosa yang mirip dengan ASI. Namun, sampai kapanpun tidak akan pernah ada produsen yang dapat membuat gula persis dengan ASI. Gula tambahan itu yang akan menjadi bahan aditif, sehingga bayi ketergantungan pada sufor karena rasanya yang manis. Gula itu juga bersamaan akan mengganggu kerja organ ginjal bayi sehingga lebih berat untuk mencerna gula atau disebut Renal Salute Load (RSL).
4. Kasein pada sufor susah dicerna oleh bayi, sehingga membuat gumpalan di pencernaan bayi, yang membuat bayi mengalami gangguan pencernaan.
5. Memberatkan kantong :-)
6. Jika diperhatikan di setiap kemasan sufor pasti ada tulisan keciiiilll "ASI adalah makanan terbaik untuk bayi". Jadi di setiap kemasan ada warning, tetapi tetap menggencarkan kampanye untuk menjaga kontinuitas usahanya. Hal ini sebenarnya sudah melanggar peraturan dari WHO yang menyatakan bahwa sufor itu hanya untuk bayi yang benar-benar sangat tidak bisa mendapatkan ASI dari ibunya, karena ibunya mengalami gangguan sehingga ASI tidak keluar dalam jangka waktu lama) dan pemberiannya harus berdasarkan resep dokter.
7. Business is business, dan target sufor tetap berjalan, sehingga marketing tetap digencarkan untuk mengeluarkan stock sufor untuk bayi yang sebenarnya tidak membutuhkan.
Wednesday, December 7, 2011
Tuesday, December 6, 2011
Kurma dan Ulat Imut
Saya penggemar kurma, apa lagi setelah mulai food combining dan baca buku Hiromi Shinya, bahwa cemilan yang "dibolehkan" adalah buah, satu-satunya buah yang gampang disediakan kapan saja adalah kurma.
Kurma favorit saya adalah kurma Tunisia, yang masih ada batangnya. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, kurma agak sulit dicari kalau bukan bulan Ramadhan. Termasuk juga kurma Tunisia saya ini. Namun alhamdulillah, ternyata penjual buku di kantor bisa membantu mencarikannya. Jadi setiap dua mingguan sekali, saya beli kurma untuk di rumah dan di kantor.
Beberapa bulan lalu, saya sempat berhenti suka kurma ini karena ketemu binatang-binatang kecil seperti kutu berlarian dalam kotaknya, hiyyyy..
Tapi karena tidak ada kurma pengganti yang rasanya cocok, akhirnya saya kembali, dan pasrah dengan binatang kecil itu, saya anggap sahabat baru saya, walaupun biasanya kalau ketemu, mereka saya "pites" :-)
Maka setiap makan kurma ini, saya selalu periksa dulu, kalau ada yang berkeliaran, saya pilih yang lain dulu :-)
Tapiiiii, hari ini ada yang lebih dahsyat. Ada ulat putih keciillll di kurma saya. Aaaaaa.. seraam.. Pertama ada satu, jalan-jalan di meja kerja saya. Sambil menahan seram, saya ambil dengan tisu, saya buang. Yang lebih dahsyat lagi, barusan saya makan kurma, saya periksa aman. Ketika sudah saya kunyah, kok ada sesuatu yang bergerak di pinggir bibir saya, oooooowhhh ternyata ada ulat putih kecil.. Huhuhu.. seraaaam..
Tadinya saya mau buang saja kurma ini, karena "mengkhianati" saya dengan menampilkan ulatnya sedemikian rupa. Tapii, saya baca-baca di internet, ternyata ada hadits tentang ini, yaitu Rasulullah memerintahkan jangan membuang kurma yang di dalamnya terdapat ulat, namun membersihkannya (HR. Abu Dawud no.3832).
Nggak jadi dibuang deh :-)
Sekarang bersama kurma, saya jadi punya dua sahabat, sang kutu mungil dan sang ulat imut.. :-)
Kurma favorit saya adalah kurma Tunisia, yang masih ada batangnya. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, kurma agak sulit dicari kalau bukan bulan Ramadhan. Termasuk juga kurma Tunisia saya ini. Namun alhamdulillah, ternyata penjual buku di kantor bisa membantu mencarikannya. Jadi setiap dua mingguan sekali, saya beli kurma untuk di rumah dan di kantor.
Beberapa bulan lalu, saya sempat berhenti suka kurma ini karena ketemu binatang-binatang kecil seperti kutu berlarian dalam kotaknya, hiyyyy..
Tapi karena tidak ada kurma pengganti yang rasanya cocok, akhirnya saya kembali, dan pasrah dengan binatang kecil itu, saya anggap sahabat baru saya, walaupun biasanya kalau ketemu, mereka saya "pites" :-)
Maka setiap makan kurma ini, saya selalu periksa dulu, kalau ada yang berkeliaran, saya pilih yang lain dulu :-)
Tapiiiii, hari ini ada yang lebih dahsyat. Ada ulat putih keciillll di kurma saya. Aaaaaa.. seraam.. Pertama ada satu, jalan-jalan di meja kerja saya. Sambil menahan seram, saya ambil dengan tisu, saya buang. Yang lebih dahsyat lagi, barusan saya makan kurma, saya periksa aman. Ketika sudah saya kunyah, kok ada sesuatu yang bergerak di pinggir bibir saya, oooooowhhh ternyata ada ulat putih kecil.. Huhuhu.. seraaaam..
Tadinya saya mau buang saja kurma ini, karena "mengkhianati" saya dengan menampilkan ulatnya sedemikian rupa. Tapii, saya baca-baca di internet, ternyata ada hadits tentang ini, yaitu Rasulullah memerintahkan jangan membuang kurma yang di dalamnya terdapat ulat, namun membersihkannya (HR. Abu Dawud no.3832).
Nggak jadi dibuang deh :-)
Sekarang bersama kurma, saya jadi punya dua sahabat, sang kutu mungil dan sang ulat imut.. :-)
Sunday, December 4, 2011
Mamalia ASI
Copas dari milis balita-anda dan asiforbaby, artikel bagus banget tentang Mamalia ASI, bisa jadi analogi buat kita dan ASI, plus info anak-anak sapi yang kehilangan susu induknya, plus ada juga satu info yang menarik, bahwa sebagai pengganti kolustrum untuk mamalia, digunakan ramuan yang salah satu bahannya adalah madu..
Sumbernya dari :
http://www.facebook.com/notes/fitri-titi/mamalia-asi/10150382888141516?_rdr
Semoga bermanfaat yaaa.. :-)
==
MAMALIA ASI
oleh Fitri Titi pada 29 November 2011 jam 8:01
Sore itu hujan turun cukup lebat di Jogja utara. Kulihat adikku yang cantik, winantika, bengong2 saja menatap hujan sambil nyruputin teh anget. Iseng2, kuajak dia ngobrol. Oiya, winantika ini mahasiswi tingkat akhir di fak kedokteran hewan ugm sodara2. so cekidot, obrolan kami menarik deh, sumpeh... karena waktu itu obrolan mengalir begitu saja, di tulisan ini kukelompokkan gitu deh, ada yang tentang mastitis pada hewan, kolostrum, komposisi susu hewan, dan donor asi hewan, juga sapi yang dipaksa nggak nyusu induknya...
Fitri Titi (FT) : Dek Win, ada pelajaran tentang mamalia pastinya ya..
Winantika (W) : yoiiii
FT : Mamalia itu anaknya nyusu khan ya?
W : yup
FT : Nah mamalia yang asi itu adakah kasus yang induknya gak bisa menyusui ?
W : Ada mbak , biasanya kena mastitis. Kayak kucing, sapi, babi, anjing , dsb , biasanya gak menyusui karena mastitis
FT: Artinya asi-nya ada, tapi karena penyumbatan jadi mastitis,gitu-kah?
W: Iya, sebenernya asi-nya ada , makanya kalau mastitis, payudaranya jadi bengkak . Ada juga sih yang mastitis subklinis, gakda nimbulin gejala.
FT: Okay. Pertama yang mastitis dulu, itu kalau dibedah, setelah itu induknya bisa nyusuin-kah?
W: Biasanya kalau mastitis , gak dioperasi , tapi diobatin saja, pake antibiotik gitu.
FT: Ooo, habis diobatin terus lancar menyusui D?
W: Iya , tapi terapinya lumayan agak lama lho ya. Mastitis ada juga yang masih teteup keluar air susunya , yang begini malah bahaya karena anaknya yang bakal kena bakterinya dari mastitis induknya.
FT: Lah kalu yg subklinis pertolongannya gimana? Khan tanpa gejala tuh?
W: Sama lah mbak disuntik antibiotik intramamari. Karena nggak ada gejalanya makanya harus cek lab. Biasanya positif bakteri. Dan kalau sudah akut ya tandanya tiba2 saja air susunya gak keluar mbak.
FT: Kalu sampe asi gak keluar (pada yang subklinis atopun bukan) njuk piye bayi mamalia nya?
W: Biasanya kalau pada sapi, khan anak sapi baru lahir butuh kolostrum tuh, ya biasanya kita kasih ke induk lain mbak. Ato pake kolostrum buatan. Khan bisa dibuat mbak.
FT: Kolostrum buatan? Kaya susu sapi bubuk pada bayi manusia dunk hehehe… Itu berlaku pada sapi saja atau juga kucing, anjing, gajah dll?
W: Yaaa kadang pake susu dari induk sapi lainnya, trus ditambah ramuan , kayak madu dll, aku lupa je ramuan resepnya hehehe. Trus abis itu diminumin, disuapin sama mahasiswa2 gitu mbak. Kalau kucing juga dicari ibu pengganti, soalnya kalu kucing khan nggak boleh pake susu sapi. Lebih susah lagi mbak kalau untuk anjing ato kucing, karena susunya harus non laktosa. Khususnya kucing, bener2 harus non laktosa, jadi ada khusus susu kucing. Jadi bayi kucingnya nggak boleh dikasih susu formula apapun, kecuali anak kucing itu udah lumayan gede
FT: Maksudnya kalau di hewan yang jadi masalah itu perbedaan laktosa? *sori gak mudeng sisan sinau*
W: misalnya itu. Gini deh, kalau susu sapi kan ada kandungan laktosanya, nah kalau kucing tuh nggak ada laktosanya di dalam susunya. So kalau anak kucing itu dikasih susu yang mengandung laktosa wah kasian abis deh. soalnya harusnya non laktosa, itu kalau kucing karena bisa berakibat kematian mbak. Jadi imunosupresi ( kekebalan imun turun )
FT: Haaah? Sampai kematian? Wih ngeri juga ya. Kalu kucing kena laktosa gitu, diare gak? *maap pertanyaan lugu*
W: hadeh plis deh, ya eyalah. Kalau kucing kena laktosa bisa diare parah, trus bikin kerusakan sistem pencernaan, terus ya mati mbak, gak ada pertahanan tubuh juga kan. Soalnya buat anak hewan baru lahir, pertahanan tubuh itu ada di kolostrum, nah kolostrum cuma dihasilkan pada pertama susu keluar. Kalau dari awal udah nggak disusui , berarti daya tahan tubuh si bayi kucing ato bayi hewan lain itu ga ada.
FT: Subhanallah, artinya sebetulnya Allah sudah mendesain kebutuhan asi yang spesifik untuk setiap jenis spesies ya. Asi kucing ya cocoknya untuk bayi kucing, asi sapi untuk sapi dst.
W: hahahaha, Iyaaap , betul sekali. Ya eyalah ,susu sapi ya buat sapi , sebenernya memang nggak boleh kalau hewan lain harus dikasih susu sapi walaupun manusia minum susu sapi juga ya,,hihi hehe haha. Lebih rentan mbak kalau hewan, soalnya komposisi susu sapi ato susu hewan lain itu masing2 beda lho mbak
FT: Nah lho, ini dia nih, antar hewan saja beda komposisi susunya, apalagi antara susu hewan dengan manusia ya *menerawang*
W : Iyaaa lah mbak beda bangeting banget. Makanya kasihan banget ya kalau bayi nggak dikasih asi. Termasuk bayi manusia lho, meskipun aku gak belajar banyak bayi manusia, tapi manusia mamalia juga khan hahahahaha... Nggak cuma laktosa saja lho mbak yang jadi masalah kalau di hewan.
FT: persis plek lho d Win karo pelajaranku asi, sampe merinding dengerinnya
W: Oalaaaah, iya mbak, aku juga dapat yang manusia, tapi nggak begitu banyak, cuma buat pembanding aja. Aku juga merinding sama nelangsa dulu pas kuliah yang mamalia-mamalia gitu. Kasian puoool. Apalagi sapi perah, sejak pertama lahir langsung dipisah dari induknya mbak. Jadi bayi sapi perah diminumin pake kolostrum buatan dan harus dijatah kalau minum. Soalnya khan susu induknya buat manusiaaa. Jadi anak2 sapi perah dari pertama lahir udah langsung nggak dapet susu induknya langsung mbak
FT : *nangis guling-guling* Jahatnya manusia ya. Terus sapi2 itu nyusu apa? Ato nyusu siapa?
W: Iyaaa sebenernyaaa jahat, hiks. Ya pake susu sapi yang udah diperah manusia itu dan minumnya dijatahin. Aku dulu setiap sore nyusuin bayi sapi pake dot. Kasiaaaaaan banget. pertama-pertama nglakuinnya, aku sampe nangis Mbak ngedotin bayi sapi. Wong ya induknya ada kok harus minum asi perah induknya dan dijatah. Aku ngebayangin kayak manusia gitu. Apapun khan sapi juga makhluk hidup tho. Kan harusnya dia bisa minum sepuasnya dari induknya. Tapi karena komersil, ya mending diperah buat manusia, khan dijual ngedatengin duit bo.
FT: Sapi perah itu apa menghasilkan susu setiap saat? Kalu pas ora lahiran opo yo metu susune?
W : yo nggak lah mbak, cuma pas masa laktasi aja dia keluar susunya. Trus kalu abis masa laktasi, masuk masa kering dulu, abis itu baru sapi dikawinkan lagi. Nah kalau dia ngelahirkan khan berarti susunya keluar lagi, and diperah lagiii , gitu deh seterusnya
FT: Berarti opo disuntik sesuatu supaya bisa keluar susu terus?
W: Ya ga mbak . Ga disuntik apa2 mbak , cuma ditunggu masa laktasinya ajaaa
FT : Nah tuh sapi tadi, jaraknya dari melahirkan, kering, dikawinkan lagi, sampai melahirkan lagi berapa bulan :D?
W: Bagusnya satu tahun mbak , soalnya mempengaruhi kualitas susunya
FT : Berarti dalam setahun masa panen perahnya sekali ya. Selama berapa bulan D Win masa perahnya?
W: Masa laktasi 10 bulan mbak
FT : *mulut mangap udah napsu maw tanya2 lagi niy* eh winantikanya sudah keburu beberes mau nengok ayam2 di kandang katanya. Padahal hujan masih dueres L (lebih tepatnya ngobrolku belum puas tuntas neeeh).
Okay deh, thanks d winantika. Kapan2 terusin lagi yak...
------------------------
jogja utara,
obrolan di awal nopember 2011
Sumbernya dari :
http://www.facebook.com/notes/fitri-titi/mamalia-asi/10150382888141516?_rdr
Semoga bermanfaat yaaa.. :-)
==
MAMALIA ASI
oleh Fitri Titi pada 29 November 2011 jam 8:01
Sore itu hujan turun cukup lebat di Jogja utara. Kulihat adikku yang cantik, winantika, bengong2 saja menatap hujan sambil nyruputin teh anget. Iseng2, kuajak dia ngobrol. Oiya, winantika ini mahasiswi tingkat akhir di fak kedokteran hewan ugm sodara2. so cekidot, obrolan kami menarik deh, sumpeh... karena waktu itu obrolan mengalir begitu saja, di tulisan ini kukelompokkan gitu deh, ada yang tentang mastitis pada hewan, kolostrum, komposisi susu hewan, dan donor asi hewan, juga sapi yang dipaksa nggak nyusu induknya...
Fitri Titi (FT) : Dek Win, ada pelajaran tentang mamalia pastinya ya..
Winantika (W) : yoiiii
FT : Mamalia itu anaknya nyusu khan ya?
W : yup
FT : Nah mamalia yang asi itu adakah kasus yang induknya gak bisa menyusui ?
W : Ada mbak , biasanya kena mastitis. Kayak kucing, sapi, babi, anjing , dsb , biasanya gak menyusui karena mastitis
FT: Artinya asi-nya ada, tapi karena penyumbatan jadi mastitis,gitu-kah?
W: Iya, sebenernya asi-nya ada , makanya kalau mastitis, payudaranya jadi bengkak . Ada juga sih yang mastitis subklinis, gakda nimbulin gejala.
FT: Okay. Pertama yang mastitis dulu, itu kalau dibedah, setelah itu induknya bisa nyusuin-kah?
W: Biasanya kalau mastitis , gak dioperasi , tapi diobatin saja, pake antibiotik gitu.
FT: Ooo, habis diobatin terus lancar menyusui D?
W: Iya , tapi terapinya lumayan agak lama lho ya. Mastitis ada juga yang masih teteup keluar air susunya , yang begini malah bahaya karena anaknya yang bakal kena bakterinya dari mastitis induknya.
FT: Lah kalu yg subklinis pertolongannya gimana? Khan tanpa gejala tuh?
W: Sama lah mbak disuntik antibiotik intramamari. Karena nggak ada gejalanya makanya harus cek lab. Biasanya positif bakteri. Dan kalau sudah akut ya tandanya tiba2 saja air susunya gak keluar mbak.
FT: Kalu sampe asi gak keluar (pada yang subklinis atopun bukan) njuk piye bayi mamalia nya?
W: Biasanya kalau pada sapi, khan anak sapi baru lahir butuh kolostrum tuh, ya biasanya kita kasih ke induk lain mbak. Ato pake kolostrum buatan. Khan bisa dibuat mbak.
FT: Kolostrum buatan? Kaya susu sapi bubuk pada bayi manusia dunk hehehe… Itu berlaku pada sapi saja atau juga kucing, anjing, gajah dll?
W: Yaaa kadang pake susu dari induk sapi lainnya, trus ditambah ramuan , kayak madu dll, aku lupa je ramuan resepnya hehehe. Trus abis itu diminumin, disuapin sama mahasiswa2 gitu mbak. Kalau kucing juga dicari ibu pengganti, soalnya kalu kucing khan nggak boleh pake susu sapi. Lebih susah lagi mbak kalau untuk anjing ato kucing, karena susunya harus non laktosa. Khususnya kucing, bener2 harus non laktosa, jadi ada khusus susu kucing. Jadi bayi kucingnya nggak boleh dikasih susu formula apapun, kecuali anak kucing itu udah lumayan gede
FT: Maksudnya kalau di hewan yang jadi masalah itu perbedaan laktosa? *sori gak mudeng sisan sinau*
W: misalnya itu. Gini deh, kalau susu sapi kan ada kandungan laktosanya, nah kalau kucing tuh nggak ada laktosanya di dalam susunya. So kalau anak kucing itu dikasih susu yang mengandung laktosa wah kasian abis deh. soalnya harusnya non laktosa, itu kalau kucing karena bisa berakibat kematian mbak. Jadi imunosupresi ( kekebalan imun turun )
FT: Haaah? Sampai kematian? Wih ngeri juga ya. Kalu kucing kena laktosa gitu, diare gak? *maap pertanyaan lugu*
W: hadeh plis deh, ya eyalah. Kalau kucing kena laktosa bisa diare parah, trus bikin kerusakan sistem pencernaan, terus ya mati mbak, gak ada pertahanan tubuh juga kan. Soalnya buat anak hewan baru lahir, pertahanan tubuh itu ada di kolostrum, nah kolostrum cuma dihasilkan pada pertama susu keluar. Kalau dari awal udah nggak disusui , berarti daya tahan tubuh si bayi kucing ato bayi hewan lain itu ga ada.
FT: Subhanallah, artinya sebetulnya Allah sudah mendesain kebutuhan asi yang spesifik untuk setiap jenis spesies ya. Asi kucing ya cocoknya untuk bayi kucing, asi sapi untuk sapi dst.
W: hahahaha, Iyaaap , betul sekali. Ya eyalah ,susu sapi ya buat sapi , sebenernya memang nggak boleh kalau hewan lain harus dikasih susu sapi walaupun manusia minum susu sapi juga ya,,hihi hehe haha. Lebih rentan mbak kalau hewan, soalnya komposisi susu sapi ato susu hewan lain itu masing2 beda lho mbak
FT: Nah lho, ini dia nih, antar hewan saja beda komposisi susunya, apalagi antara susu hewan dengan manusia ya *menerawang*
W : Iyaaa lah mbak beda bangeting banget. Makanya kasihan banget ya kalau bayi nggak dikasih asi. Termasuk bayi manusia lho, meskipun aku gak belajar banyak bayi manusia, tapi manusia mamalia juga khan hahahahaha... Nggak cuma laktosa saja lho mbak yang jadi masalah kalau di hewan.
FT: persis plek lho d Win karo pelajaranku asi, sampe merinding dengerinnya
W: Oalaaaah, iya mbak, aku juga dapat yang manusia, tapi nggak begitu banyak, cuma buat pembanding aja. Aku juga merinding sama nelangsa dulu pas kuliah yang mamalia-mamalia gitu. Kasian puoool. Apalagi sapi perah, sejak pertama lahir langsung dipisah dari induknya mbak. Jadi bayi sapi perah diminumin pake kolostrum buatan dan harus dijatah kalau minum. Soalnya khan susu induknya buat manusiaaa. Jadi anak2 sapi perah dari pertama lahir udah langsung nggak dapet susu induknya langsung mbak
FT : *nangis guling-guling* Jahatnya manusia ya. Terus sapi2 itu nyusu apa? Ato nyusu siapa?
W: Iyaaa sebenernyaaa jahat, hiks. Ya pake susu sapi yang udah diperah manusia itu dan minumnya dijatahin. Aku dulu setiap sore nyusuin bayi sapi pake dot. Kasiaaaaaan banget. pertama-pertama nglakuinnya, aku sampe nangis Mbak ngedotin bayi sapi. Wong ya induknya ada kok harus minum asi perah induknya dan dijatah. Aku ngebayangin kayak manusia gitu. Apapun khan sapi juga makhluk hidup tho. Kan harusnya dia bisa minum sepuasnya dari induknya. Tapi karena komersil, ya mending diperah buat manusia, khan dijual ngedatengin duit bo.
FT: Sapi perah itu apa menghasilkan susu setiap saat? Kalu pas ora lahiran opo yo metu susune?
W : yo nggak lah mbak, cuma pas masa laktasi aja dia keluar susunya. Trus kalu abis masa laktasi, masuk masa kering dulu, abis itu baru sapi dikawinkan lagi. Nah kalau dia ngelahirkan khan berarti susunya keluar lagi, and diperah lagiii , gitu deh seterusnya
FT: Berarti opo disuntik sesuatu supaya bisa keluar susu terus?
W: Ya ga mbak . Ga disuntik apa2 mbak , cuma ditunggu masa laktasinya ajaaa
FT : Nah tuh sapi tadi, jaraknya dari melahirkan, kering, dikawinkan lagi, sampai melahirkan lagi berapa bulan :D?
W: Bagusnya satu tahun mbak , soalnya mempengaruhi kualitas susunya
FT : Berarti dalam setahun masa panen perahnya sekali ya. Selama berapa bulan D Win masa perahnya?
W: Masa laktasi 10 bulan mbak
FT : *mulut mangap udah napsu maw tanya2 lagi niy* eh winantikanya sudah keburu beberes mau nengok ayam2 di kandang katanya. Padahal hujan masih dueres L (lebih tepatnya ngobrolku belum puas tuntas neeeh).
Okay deh, thanks d winantika. Kapan2 terusin lagi yak...
------------------------
jogja utara,
obrolan di awal nopember 2011
Labels:
ASI,
asiforbaby,
hidup sehat alami,
madu,
metode alami,
pola makan
Susu Formula Seharusnya Pakai Resep Dokter
Copy paste dari milis Gizi Bayi Balita, di paling bawah ada ulasan dari Pak Wied Harry, ahli gizi. Semoga bermanfaat, mari kembali ke cara yang alami yang lebih sehat. Manusia bagian dari alam, maka yang paling tepat untuk manusia adalah yang alami :-)
==
Susu Formula Seharusnya Pakai Resep Dokter
Sebenarnya setelah berusia 2 tahun, anak tidak membutuhkan susu lagi.
JUM'AT, 11 FEBRUARI 2011, 14:00 WIB
Ita Lismawati F. Malau
SURABAYA POST- Sesuai dengan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) susu berlabel formula itu sebenarnya susu yang dibeli sesuai petunjuk/resep dokter serta tidak bisa dijual bebas.
"Di Indonesia ada susu formula untuk bayi baru lahir sampai orang yang mau meninggal dunia serta dijual bebas tanpa resep dokter. Kalau ada orang WHO ya pasti terkejut," kata Rizal Altway, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo (RSUD), Jumat 11 Februari 2011.
Dia lantas mengutip aturan lain yang tercantum dalam Peraturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1981 tentang Pemasaran Pengganti ASI. "Di antaranya disebutkan, fasilitas kesehatan tidak boleh digunakan untuk promosi susu formula atau produk sejenis memajang produk pengganti ASI, serta tidak boleh menerima donasi atau membeli susu formula dengan harga diskon," terangnya.
Sebenarnya, Indonesia pun memiliki aturan soal pemasaran susu formula ini dalam Surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor 237 tahun 1997 tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu. Namun, dia menilai pelaksanaan dan pengawasan aturan ini di lapangan kurang maksimal.
Disamping itu, menurut dia, tidak adanya sanksi yang tegas dan jelas soal hal ini membuat produsen susu semakin gencar saja memasarkan produk susunya. " Lihat saja produk susu formula semakin banyak beredar bebas di masyarakat," ungkap Rizal.
Ia menjelaskan, sebenarnya setelah berusia 2 tahun, anak tidak membutuhkan susu. Seluruh kecukupan kalori dan nutrisinya diharapkan terpenuhi dari beragam bahan makanan sehat alami yang diberikan kepadanya. "Untuk batita 1-2 tahun, cukup berikan 200 mililiter susu formula (sekitar 50 gram susu bubuk) pada jeda waktu antara makan siang dan makan malam. Anda bisa memberikannya setelah si kecil menghabiskan kudapan sore atau di antara waktu makan siang/malam dan mengudap," tuturnya.
Rizal mengatakan, orangtua jangan menyerahkan tanggung jawab tumbuh-kembang anak pada susu sapi dengan menempatkan susu sebagai makanan utama penunjang pertumbuhan batita. "Perlakukan susu sama derajatnya dengan makanan bergizi lainnya. Jangan mudah terprovokasi dengan mengikuti anjuran produsen susu agar memberikan susu formula minimum dua gelas per hari pada anak balita (seperti anjuran dalam label kemasan)," saran dokter yang juga penggerak program Inisiasi Menyusui Dini dan ASI eksklusif 2 tahun.
Ketimbang ribut-ribut soal merek susu apa yang terkontaminasi bakteri, Rizal menyarankan masyarakat menyebarkan informasi soal ASI eksklusif 2 tahun. " Selain lebih sehat ASI juga dapat memenuhi seluruh kebutuhan bayi dan keunggulannya tidak bisa digantikan dengan susu lain," tuturnya.
Sementara dokter spesialis anak dari Perhimpunan Peritanologi Indonesia, Asti Praborini, mengatakan masyarakat Indonesia salah kaprah dari awal soal penggunaan susu formula. "Ini berawal dari kekurangpahaman, termasuk di kalangan tenaga kesehatan," ujarnya.
Menurut Asti, sangat wajar bila ASI belum langsung keluar sesaat setelah persalinan sehingga petugas kesehatan segera memberikan susu formula. "Padahal, sebetulnya tidak perlu demikian," ujar Asti.
Ia kemudian menjelaskan, saat berada di dalam kandungan, bayi mendapat asupan melalui plasenta sehingga dapat dikatakan lambung berpuasa selama bayi di kandungan. "Begitu lahir, kapasitas lambung bayi hanya sebesar kelereng. Bayi belum membutuhkan banyak ASI dan umumnya produksi air susu ibu baru melahirkan masih sedikit. Setelah sepuluh hari, kapasitas lambung mulai bertambah menjadi sebesar bola pingpong," ujarnya.
Terkadang dibutuhkan beberapa hari baru produksi ASI lancar dan memadai jumlahnya. "Jika ibu terus menyusui sekalipun air susu belum keluar, itu ikut merangsang produksi air susu," katanya.
Kekhawatiran lain yang menghambat proses menyusui ialah kekhawatiran berat badan bayi turun. "Turunnya berat bayi selama 6-7 hari setelah dilahirkan merupakan hal normal. Pada hari kesepuluh baru berat badan bayi mulai naik," jelasnya.
Asti berpandangan, sedapat mungkin ibu harus berjuang memberikan ASI bagi bayinya. "ASI tidak hanya mengandung komponen makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, tetapi juga mikronutrien, vitamin, dan mineral. Kekentalan ASI pun sesuai saluran cerna bayi. ASI menyediakan semua yang dibutuhkan bayi pada masa-masa awal kehidupannya."
Laporan: Nirmala Ali / • VIVAnews
ULASAN WIED HARRY:
Produsen susu formula adalah raksasa bisnis dengan kemampuan finansial hampir tak terbatas. Mereka bisa melakukan promosi dengan cara apa pun untuk merayu konsumen. Bahkan, sampai Pemerintah, dokter, serta ahli gizi pun menyerah - meskipun ada juga sejumlah kecilll dokter dan sejumlah kecilll ahli gizi yang mengabaikan. Karena itu, kita sendirilah yang harus menjadi benteng pertahanan terakhir agar susu formula tidak sampai menjadi "makanan utama" bayi-balita kita. Serahkan kesehatan dan tumbuh-kembang bayi-balita Indonesia hanya kepada ASI dan (setelah bayi berusia 6 bulan) makanan segar alami penuh gizi. Bukan susu formula!
==
Susu Formula Seharusnya Pakai Resep Dokter
Sebenarnya setelah berusia 2 tahun, anak tidak membutuhkan susu lagi.
JUM'AT, 11 FEBRUARI 2011, 14:00 WIB
Ita Lismawati F. Malau
SURABAYA POST- Sesuai dengan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) susu berlabel formula itu sebenarnya susu yang dibeli sesuai petunjuk/resep dokter serta tidak bisa dijual bebas.
"Di Indonesia ada susu formula untuk bayi baru lahir sampai orang yang mau meninggal dunia serta dijual bebas tanpa resep dokter. Kalau ada orang WHO ya pasti terkejut," kata Rizal Altway, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo (RSUD), Jumat 11 Februari 2011.
Dia lantas mengutip aturan lain yang tercantum dalam Peraturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1981 tentang Pemasaran Pengganti ASI. "Di antaranya disebutkan, fasilitas kesehatan tidak boleh digunakan untuk promosi susu formula atau produk sejenis memajang produk pengganti ASI, serta tidak boleh menerima donasi atau membeli susu formula dengan harga diskon," terangnya.
Sebenarnya, Indonesia pun memiliki aturan soal pemasaran susu formula ini dalam Surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor 237 tahun 1997 tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu. Namun, dia menilai pelaksanaan dan pengawasan aturan ini di lapangan kurang maksimal.
Disamping itu, menurut dia, tidak adanya sanksi yang tegas dan jelas soal hal ini membuat produsen susu semakin gencar saja memasarkan produk susunya. " Lihat saja produk susu formula semakin banyak beredar bebas di masyarakat," ungkap Rizal.
Ia menjelaskan, sebenarnya setelah berusia 2 tahun, anak tidak membutuhkan susu. Seluruh kecukupan kalori dan nutrisinya diharapkan terpenuhi dari beragam bahan makanan sehat alami yang diberikan kepadanya. "Untuk batita 1-2 tahun, cukup berikan 200 mililiter susu formula (sekitar 50 gram susu bubuk) pada jeda waktu antara makan siang dan makan malam. Anda bisa memberikannya setelah si kecil menghabiskan kudapan sore atau di antara waktu makan siang/malam dan mengudap," tuturnya.
Rizal mengatakan, orangtua jangan menyerahkan tanggung jawab tumbuh-kembang anak pada susu sapi dengan menempatkan susu sebagai makanan utama penunjang pertumbuhan batita. "Perlakukan susu sama derajatnya dengan makanan bergizi lainnya. Jangan mudah terprovokasi dengan mengikuti anjuran produsen susu agar memberikan susu formula minimum dua gelas per hari pada anak balita (seperti anjuran dalam label kemasan)," saran dokter yang juga penggerak program Inisiasi Menyusui Dini dan ASI eksklusif 2 tahun.
Ketimbang ribut-ribut soal merek susu apa yang terkontaminasi bakteri, Rizal menyarankan masyarakat menyebarkan informasi soal ASI eksklusif 2 tahun. " Selain lebih sehat ASI juga dapat memenuhi seluruh kebutuhan bayi dan keunggulannya tidak bisa digantikan dengan susu lain," tuturnya.
Sementara dokter spesialis anak dari Perhimpunan Peritanologi Indonesia, Asti Praborini, mengatakan masyarakat Indonesia salah kaprah dari awal soal penggunaan susu formula. "Ini berawal dari kekurangpahaman, termasuk di kalangan tenaga kesehatan," ujarnya.
Menurut Asti, sangat wajar bila ASI belum langsung keluar sesaat setelah persalinan sehingga petugas kesehatan segera memberikan susu formula. "Padahal, sebetulnya tidak perlu demikian," ujar Asti.
Ia kemudian menjelaskan, saat berada di dalam kandungan, bayi mendapat asupan melalui plasenta sehingga dapat dikatakan lambung berpuasa selama bayi di kandungan. "Begitu lahir, kapasitas lambung bayi hanya sebesar kelereng. Bayi belum membutuhkan banyak ASI dan umumnya produksi air susu ibu baru melahirkan masih sedikit. Setelah sepuluh hari, kapasitas lambung mulai bertambah menjadi sebesar bola pingpong," ujarnya.
Terkadang dibutuhkan beberapa hari baru produksi ASI lancar dan memadai jumlahnya. "Jika ibu terus menyusui sekalipun air susu belum keluar, itu ikut merangsang produksi air susu," katanya.
Kekhawatiran lain yang menghambat proses menyusui ialah kekhawatiran berat badan bayi turun. "Turunnya berat bayi selama 6-7 hari setelah dilahirkan merupakan hal normal. Pada hari kesepuluh baru berat badan bayi mulai naik," jelasnya.
Asti berpandangan, sedapat mungkin ibu harus berjuang memberikan ASI bagi bayinya. "ASI tidak hanya mengandung komponen makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, tetapi juga mikronutrien, vitamin, dan mineral. Kekentalan ASI pun sesuai saluran cerna bayi. ASI menyediakan semua yang dibutuhkan bayi pada masa-masa awal kehidupannya."
Laporan: Nirmala Ali / • VIVAnews
ULASAN WIED HARRY:
Produsen susu formula adalah raksasa bisnis dengan kemampuan finansial hampir tak terbatas. Mereka bisa melakukan promosi dengan cara apa pun untuk merayu konsumen. Bahkan, sampai Pemerintah, dokter, serta ahli gizi pun menyerah - meskipun ada juga sejumlah kecilll dokter dan sejumlah kecilll ahli gizi yang mengabaikan. Karena itu, kita sendirilah yang harus menjadi benteng pertahanan terakhir agar susu formula tidak sampai menjadi "makanan utama" bayi-balita kita. Serahkan kesehatan dan tumbuh-kembang bayi-balita Indonesia hanya kepada ASI dan (setelah bayi berusia 6 bulan) makanan segar alami penuh gizi. Bukan susu formula!
Labels:
ASI,
daya tahan tubuh,
hidup sehat alami,
metode alami,
pola makan
Sunday, November 13, 2011
Hebatnya Minyak Zaitun
Berawal dari tulisan Pak Wied Harry di milis Food Combining, bahwa minyak zaitun sangat baik untuk kesehatan.
Saya copy paste yaa :
Di pasaran terdapat beberapa kualitas minyak zaitun. Yang terbaik: minyak zaitun extra virgin (extra virgin olve oil, EVOO]. Yamg kualitasnya terendah: minyak zaitun extra light (extra light olive oil, ELOO]. Di antara EVOO dan ELOO ada beberapa kualitas lagi, umumnya dengan nama berbeda di antara produsen. Pendeknya, kalau jenisnya bukan EVOO atau ELOO berarti kualitasnya di antara keduanya.
EVOO lebih banyak mengandung lemak sehat, khususnya omega-3 dan omega-6 (serta omega-9, namun karena omega-9 ini tidak esensial alias bisa dibuat sendiri oleh tubuh kita, maka perannya kurang berarti). Semakin tinggi kandungan lemak sehatnya, minyak zaitun semakin mudah rusak jika terkena panas maupun udara. Karena itu, EVOO sebaiknya disantap mentah -misalnya sebagai minyak salad- dan disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Untuk memetik manfaat sehat EVOO, minum 2 sendok makan per hari atau campurkan dalam jus buah/sayuran. Bisa diminum 1 sdm 2 kali sehari, bisa juga sekaligus 2 sdm.
Manfaat sehat EVOO (disarikan berdasarkan riset):
1. Kandungan polifenol-nya menyusutkan risiko penyakit jantung.
2. Zat fenol-nya mencegah kanker dan menghambat proses pertumbuhan kanker, sedangkan kandungan asam oleatnya mencegah pertumbuhan sel kanker
3. Omega-3 dan senyawa oleokantal-nya berkhasiat antiradang, sehingga efektif mengatasi radang dan rasa nyeri.
4. Semua jenis lemak sehatnya memangkas kadar kolesterol jahat LDL maupun trigliserida (TG), serta menurunkan risiko diabetes.
5. Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal-nya membantu menghambat penurunan daya ingat, dengan cara menjaga struktur sel dan membran dalam otak.
6. Membantu penyerapan kalsium, sehingga bermanfaat mencegah keropos tulang (osteoporosis).
7. Asam maslinat-nya memperlambat penyebaran dan melemahkan keganasan virus HIV dlm tubuh penderita.
ULASAN WIED HARRY:
Meskipun terbukti memberikan banyak manfaat sehat, khasiat minyak zaitun -khususnya EVOO- hanya akan cemerlang jika pola makan dominan makanan pembentuk basa/alkalin, yakni sayur-sayuran segar dan buah-buahan segar.
==
Gimana, keren kaaaaan?
Nah, dalam mengikuti saran Pak Wied itu, saya coba beli EVOO. Setelah pilih-pilih, akhirnya saya ambil merk Romulo, rasanya agak aneh :-), akhirnya nggak saya teruskan minumnya, hihihi.
Berikutnya saya coba lagi ELOO merk Bertolli, nah ini enaaak, mirip minum air aja, dan ada sedikit gurih begitu. Sampai akhirnya minggu lalu ELOO saya sudah mulai menipis. Saya baca lagi tulisan Pak Wied, lebih bagus EVOO, saya coba lagi pilih-pilih EVOO. Tadinya mau ambil EVOO Bertolli, tapi kok botolnya nggak gelap, katanya lebih bagus kalau botol gelap. Maka saya coba beli EVOO Borges, dan pas dicoba, ternyata rasanya aneh lagi :-) Mirip-mirip dengan rasa EVOO Romulo yang pertama itu :-D
Lalu saya coba browsing, niatnya mau cari rekomendasi merk EVOO yang rasanya "tongue-friendly" begitu, ternyata malah ketemu bahwa EVOO bagus juga untuk perawatan kulit. Cara pemakaiannya bisa dicampur dengan lotion yang biasa kita pakai, supaya ada harum-harumnya :-) Tadi malam saya coba, mantap! Benar-benar efektif buat kulit saya yang super duper kering, walaupun awalnya kelihatan seperti baru kesiram minyak, hehehe.. Tapi lama-lama meresap juga kok :-)
Alhamdulillah, EVOO Borges saya jadi punya dua fungsi, untuk dikonsumsi (dicampur ke makanan/diminum) dan jadi campuran lotion :-)
Saya copy paste yaa :
Di pasaran terdapat beberapa kualitas minyak zaitun. Yang terbaik: minyak zaitun extra virgin (extra virgin olve oil, EVOO]. Yamg kualitasnya terendah: minyak zaitun extra light (extra light olive oil, ELOO]. Di antara EVOO dan ELOO ada beberapa kualitas lagi, umumnya dengan nama berbeda di antara produsen. Pendeknya, kalau jenisnya bukan EVOO atau ELOO berarti kualitasnya di antara keduanya.
EVOO lebih banyak mengandung lemak sehat, khususnya omega-3 dan omega-6 (serta omega-9, namun karena omega-9 ini tidak esensial alias bisa dibuat sendiri oleh tubuh kita, maka perannya kurang berarti). Semakin tinggi kandungan lemak sehatnya, minyak zaitun semakin mudah rusak jika terkena panas maupun udara. Karena itu, EVOO sebaiknya disantap mentah -misalnya sebagai minyak salad- dan disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Untuk memetik manfaat sehat EVOO, minum 2 sendok makan per hari atau campurkan dalam jus buah/sayuran. Bisa diminum 1 sdm 2 kali sehari, bisa juga sekaligus 2 sdm.
Manfaat sehat EVOO (disarikan berdasarkan riset):
1. Kandungan polifenol-nya menyusutkan risiko penyakit jantung.
2. Zat fenol-nya mencegah kanker dan menghambat proses pertumbuhan kanker, sedangkan kandungan asam oleatnya mencegah pertumbuhan sel kanker
3. Omega-3 dan senyawa oleokantal-nya berkhasiat antiradang, sehingga efektif mengatasi radang dan rasa nyeri.
4. Semua jenis lemak sehatnya memangkas kadar kolesterol jahat LDL maupun trigliserida (TG), serta menurunkan risiko diabetes.
5. Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal-nya membantu menghambat penurunan daya ingat, dengan cara menjaga struktur sel dan membran dalam otak.
6. Membantu penyerapan kalsium, sehingga bermanfaat mencegah keropos tulang (osteoporosis).
7. Asam maslinat-nya memperlambat penyebaran dan melemahkan keganasan virus HIV dlm tubuh penderita.
ULASAN WIED HARRY:
Meskipun terbukti memberikan banyak manfaat sehat, khasiat minyak zaitun -khususnya EVOO- hanya akan cemerlang jika pola makan dominan makanan pembentuk basa/alkalin, yakni sayur-sayuran segar dan buah-buahan segar.
==
Gimana, keren kaaaaan?
Nah, dalam mengikuti saran Pak Wied itu, saya coba beli EVOO. Setelah pilih-pilih, akhirnya saya ambil merk Romulo, rasanya agak aneh :-), akhirnya nggak saya teruskan minumnya, hihihi.
Berikutnya saya coba lagi ELOO merk Bertolli, nah ini enaaak, mirip minum air aja, dan ada sedikit gurih begitu. Sampai akhirnya minggu lalu ELOO saya sudah mulai menipis. Saya baca lagi tulisan Pak Wied, lebih bagus EVOO, saya coba lagi pilih-pilih EVOO. Tadinya mau ambil EVOO Bertolli, tapi kok botolnya nggak gelap, katanya lebih bagus kalau botol gelap. Maka saya coba beli EVOO Borges, dan pas dicoba, ternyata rasanya aneh lagi :-) Mirip-mirip dengan rasa EVOO Romulo yang pertama itu :-D
Lalu saya coba browsing, niatnya mau cari rekomendasi merk EVOO yang rasanya "tongue-friendly" begitu, ternyata malah ketemu bahwa EVOO bagus juga untuk perawatan kulit. Cara pemakaiannya bisa dicampur dengan lotion yang biasa kita pakai, supaya ada harum-harumnya :-) Tadi malam saya coba, mantap! Benar-benar efektif buat kulit saya yang super duper kering, walaupun awalnya kelihatan seperti baru kesiram minyak, hehehe.. Tapi lama-lama meresap juga kok :-)
Alhamdulillah, EVOO Borges saya jadi punya dua fungsi, untuk dikonsumsi (dicampur ke makanan/diminum) dan jadi campuran lotion :-)
Monday, October 24, 2011
Beberapa Solusi Penyempitan Pembuluh Darah Jantung
Penyempitan pembuluh darah jantung, perlu segera diatasi. Karena jika dibiarkan, akan menjadi sebab terjadinya serangan jantung, yang dapat berakibat fatal.
Pada terapi kedokteran umum, alternatif yang dilakukan adalah :
1. Pemberian obat, biasanya berupa pengencer darah, agar darah bisa lebih lancar melalui pembuluh-pembuluh yang sudah menyempit tersebut.
2. Pemasangan stent (ring), untuk melebarkan pembuluh yang sempit, yang dilakukan melalui kateterisasi (memasukkan berbagai alat melalui pembuluh lengan atau pangkal paha, hingga ke jantung).
3. Operasi by pass, yaitu memasang pembuluh baru, sebagai pengganti pembuluh lama yang telah sempit.
Ada juga terapi medis lain, namun belum dilakukan secara umum, yaitu terapi khelasi, yaitu memasukkan cairan infus asam amino untuk menghilangkan penyebab penyempitan.
Selain itu, terdapat beberapa herba yang diyakini dapat mengurangi bahkan menghilangkan penyempitan antara lain habbatussauda, minyak zaitun, jus kulit manggis, dan jus buah mengkudu.
Pada terapi kedokteran umum, alternatif yang dilakukan adalah :
1. Pemberian obat, biasanya berupa pengencer darah, agar darah bisa lebih lancar melalui pembuluh-pembuluh yang sudah menyempit tersebut.
2. Pemasangan stent (ring), untuk melebarkan pembuluh yang sempit, yang dilakukan melalui kateterisasi (memasukkan berbagai alat melalui pembuluh lengan atau pangkal paha, hingga ke jantung).
3. Operasi by pass, yaitu memasang pembuluh baru, sebagai pengganti pembuluh lama yang telah sempit.
Ada juga terapi medis lain, namun belum dilakukan secara umum, yaitu terapi khelasi, yaitu memasukkan cairan infus asam amino untuk menghilangkan penyebab penyempitan.
Selain itu, terdapat beberapa herba yang diyakini dapat mengurangi bahkan menghilangkan penyempitan antara lain habbatussauda, minyak zaitun, jus kulit manggis, dan jus buah mengkudu.
General Check Up Sangat Perlu, Namun..
Pada General Check Up atau GCU atau MCU, Medical Check Up, sebagian besar indikator umum kesehatan kita akan dicek.
Aspek yang diperiksa biasanya :
1. Darah yang menunjukkan kesehatan seperti kesehatan hati, diabetes, kolesterol
2. Air seni yang menunjukkan kesehatan ginjal, dan beberapa organ lainnya
3. EKG untuk mengecek kesehatan jantung
4. Gigi, telinga, mata
5. Rontgen paru-paru
6. Organ dalam melalui USG perut
7. Papsmear dan USG payudara untuk wanita
Dengan pemeriksaan menyeluruh tersebut, sebagian besar penyakit akan terdeteksi segera. Dan karenanya, dapat kita antisipasi segera. Sebelum penyakit tersebut menjadi berat. Antisipasi bisa dengan pengobatan, atau cukup dengan mengubah pola hidup, pola makan, menambah olah raga. Maka aspek terpenting setelah GCU adalah melakukan tindak lanjutnya.
Namun, pada beberapa kasus, ternyata ada penyakit yang tidak terdeteksi oleh GCU. Misalnya penyakit parah yang terjadi dalam waktu singkat. Atau penyakit-penyakit yang tidak menunjukkan perubahan pada aspek-aspek yang diperiksa.
Dan satu lagi yang bisa jadi tidak terlacak oleh GCU adalah penyakit jantung.
Pada kasus-kasus tertentu, penyempitan pembuluh darah jantung tidak terdeteksi oleh EKG dan treadmill. Sehingga bisa saja seseorang yang rajin berolah raga, namun merokok dan kurang berdisiplin dalam memilih makanan sehat, pengecekan EKG dan treadmill-nya sangat baik. Paru-paru belum terlalu terkontaminasi, dan tingkat kolesterol mungkin cukup tinggi, namun belum terlalu tinggi.
Maka, pada orang-orang tertentu, pemeriksaan rutin lanjutan sangat diperlukan.
Dalam kasus penyakit jantung, untuk mereka yang beresiko tinggi yaitu laki-laki, merokok, memiliki riwayat keluarga yang terkena penyakit jantung, berusia di atas 40 tahun, EKG dan treadmill saja tidak cukup. Penyempitan perlu dideteksi dengan pengecekan lebih lanjut, baik dengan CT Scan maupun dengan kateterisasi.
Kesimpulannya :
1. GCU, sangat perlu dilakukan setiap tahun, atau dua tahun sekali
2. Setelah GCU, tindak lanjuti jika ada saran dari dokter GCU
3. Pada beberapa kasus, perlu pemeriksaan rutin lanjutan di luar GCU
Aspek yang diperiksa biasanya :
1. Darah yang menunjukkan kesehatan seperti kesehatan hati, diabetes, kolesterol
2. Air seni yang menunjukkan kesehatan ginjal, dan beberapa organ lainnya
3. EKG untuk mengecek kesehatan jantung
4. Gigi, telinga, mata
5. Rontgen paru-paru
6. Organ dalam melalui USG perut
7. Papsmear dan USG payudara untuk wanita
Dengan pemeriksaan menyeluruh tersebut, sebagian besar penyakit akan terdeteksi segera. Dan karenanya, dapat kita antisipasi segera. Sebelum penyakit tersebut menjadi berat. Antisipasi bisa dengan pengobatan, atau cukup dengan mengubah pola hidup, pola makan, menambah olah raga. Maka aspek terpenting setelah GCU adalah melakukan tindak lanjutnya.
Namun, pada beberapa kasus, ternyata ada penyakit yang tidak terdeteksi oleh GCU. Misalnya penyakit parah yang terjadi dalam waktu singkat. Atau penyakit-penyakit yang tidak menunjukkan perubahan pada aspek-aspek yang diperiksa.
Dan satu lagi yang bisa jadi tidak terlacak oleh GCU adalah penyakit jantung.
Pada kasus-kasus tertentu, penyempitan pembuluh darah jantung tidak terdeteksi oleh EKG dan treadmill. Sehingga bisa saja seseorang yang rajin berolah raga, namun merokok dan kurang berdisiplin dalam memilih makanan sehat, pengecekan EKG dan treadmill-nya sangat baik. Paru-paru belum terlalu terkontaminasi, dan tingkat kolesterol mungkin cukup tinggi, namun belum terlalu tinggi.
Maka, pada orang-orang tertentu, pemeriksaan rutin lanjutan sangat diperlukan.
Dalam kasus penyakit jantung, untuk mereka yang beresiko tinggi yaitu laki-laki, merokok, memiliki riwayat keluarga yang terkena penyakit jantung, berusia di atas 40 tahun, EKG dan treadmill saja tidak cukup. Penyempitan perlu dideteksi dengan pengecekan lebih lanjut, baik dengan CT Scan maupun dengan kateterisasi.
Kesimpulannya :
1. GCU, sangat perlu dilakukan setiap tahun, atau dua tahun sekali
2. Setelah GCU, tindak lanjuti jika ada saran dari dokter GCU
3. Pada beberapa kasus, perlu pemeriksaan rutin lanjutan di luar GCU
Beberapa Tanda Serangan Jantung
Dari pengalaman keluarga yang terkena serangan jantung ringan beberapa waktu lalu, berikut tanda-tanda yang perlu diwaspadai dan sebaiknya segera ditindaklanjuti :
1. Sesak nafas
2. Nyeri di dada. Bisa di dada kiri, tengah, kanan, dan biasanya sampai ke leher dan punggung
3. Kesemutan di tangan kiri atau kanan
4. Keringat dingin sangat banyak, sampai perlu berganti pakaian berkali-kali
5. Rasa mengantuk karena pasokan oksigen berkurang, setelah bangun dari tidur terasa lebih segar, tapi sebentar kemudian terasa mengantuk lagi
Beda utama antara sesak nafas karena masalah pada paru-paru dan jantung adalah jika masalah ada paru-paru, terjadi batuk.
Seringkali memang serangan jantung terjadi sangat parah, yaitu nyeri dada sangat berat, sehingga cukup jelas bahwa terjadi serangan jantung. Terutama serangan jantung parah terjadi bila yang terserang adalah pembuluh sebelah kiri, yang menyuplai darah bagi sebagian besar otot jantung. Serangan seperti ini biasaya sangat fatal, dengan kemungkinan keselamatan 2 dari 3 pasien.
Namun pada beberapa kasus, jika pembuluh yang tersumbat adalah bukan pembuluh yang besar, nyeri dada tidak terlalu berat, dan penderita masih bisa berjalan walaupun terasa lemas. Padahal sebenarnya telah terjadi serangan jantung.
Bila tanda-tanda tersebut terjadi, segera ke rumah sakit, UGD pun tidak masalah. Karena pada serangan jantung, jika terjadi penyumbatan salah satu pembuluh, maka ada bagian jantung yang mengalami kerusakan karena tidak terpasok darah dan oksigen. Semakin lama perawatan ditunda, semakin luas area yang mengalami kerusakan. Maka ada “golden period”, yaitu semakin cepat serangan jantung ditangani, semakin minimal kerusakan yang terjadi.
1. Sesak nafas
2. Nyeri di dada. Bisa di dada kiri, tengah, kanan, dan biasanya sampai ke leher dan punggung
3. Kesemutan di tangan kiri atau kanan
4. Keringat dingin sangat banyak, sampai perlu berganti pakaian berkali-kali
5. Rasa mengantuk karena pasokan oksigen berkurang, setelah bangun dari tidur terasa lebih segar, tapi sebentar kemudian terasa mengantuk lagi
Beda utama antara sesak nafas karena masalah pada paru-paru dan jantung adalah jika masalah ada paru-paru, terjadi batuk.
Seringkali memang serangan jantung terjadi sangat parah, yaitu nyeri dada sangat berat, sehingga cukup jelas bahwa terjadi serangan jantung. Terutama serangan jantung parah terjadi bila yang terserang adalah pembuluh sebelah kiri, yang menyuplai darah bagi sebagian besar otot jantung. Serangan seperti ini biasaya sangat fatal, dengan kemungkinan keselamatan 2 dari 3 pasien.
Namun pada beberapa kasus, jika pembuluh yang tersumbat adalah bukan pembuluh yang besar, nyeri dada tidak terlalu berat, dan penderita masih bisa berjalan walaupun terasa lemas. Padahal sebenarnya telah terjadi serangan jantung.
Bila tanda-tanda tersebut terjadi, segera ke rumah sakit, UGD pun tidak masalah. Karena pada serangan jantung, jika terjadi penyumbatan salah satu pembuluh, maka ada bagian jantung yang mengalami kerusakan karena tidak terpasok darah dan oksigen. Semakin lama perawatan ditunda, semakin luas area yang mengalami kerusakan. Maka ada “golden period”, yaitu semakin cepat serangan jantung ditangani, semakin minimal kerusakan yang terjadi.
Tuesday, September 27, 2011
Sehat Tanpa Penyakit sampai Usia 70-an? Bisa!
Barusan saya dapat informasi tentang kebiasaan hidup sehat yang baguuss banget dari temen saya, Mbak Risa di milis Balita Anda. Ini adalah kebiasaan hidup Ayah dan Ibunya, yang saat ini usianya 76 dan 66 tahun, tanpa penyakit apa pun. Hebat kaaaan?
Karena saking kagumnya, saya mohon izin untuk mencatat kebiasaannya itu di sini. Kata Mbak Risa sih, kayaknya biasa aja deh. Tapi menurut saya, ini luar biasa :-)
Berikut kebiasaan tersebut yaa..
Pertama, pola makan sehat.
Ayahnya sangat pembersih, sehingga tidak pernah jajan dan tidak suka junk food. Beliau hanya suka makanan rumahan, yang dimasak oleh Ibunya. Setiap hari selalu minum susu, makan sayur tanpa nasi (digado) paling tidak 1 mangkuk setiap hari, dan makan buah. Kalau sekali-sekali makan pedas, maka harus segera diimbangi dengan makan semangkuk sayur. Sayur yang biasa dimakan adalah bayam, kangkung, toge, caisim, dll. Buah biasanya pepaya dan pisang.
Pola aktivitas sehari-hari.
Bangun jam 4.30, shalat, membaca Al Qur’an, dilanjutkan dengan jalan pagi. Sore pun jalan lagi, tidak jauh, cukup di seputar komplek. Tidur rutin jam 20.00 atau jam 21.00, kalaupun belum tidur, sudah siap di tempat tidur. Setiap hari membaca koran. Mungkin karena rajin membaca Al Qur’an dan koran tersebut, sampai saat ini Ayahnya tidak pikun.
Pola kehidupan mental.
Ayahnya sangat disiplin, sehingga sebenarnya termasuk orang yang keras, tapi cepat baik kembali. Ibunya “super sabar” sehingga bahkan di usianya yang 66 tahun, beliau terlihat seperti usia 50-an dan masih tetap aktif dan energik.
Bagaimana, kelihatannya simpel ya? Yang penting adalah melaksanakannya dengan konsisten. Tapi kalau yang lain bisa, harusnya kita juga bisa :-)
Semangaaaat, jangan mau tua, sakit, dan pikun. Ayo dari sekarang siap-siap supaya jadi lansia yang kuat dan sehat!
Karena saking kagumnya, saya mohon izin untuk mencatat kebiasaannya itu di sini. Kata Mbak Risa sih, kayaknya biasa aja deh. Tapi menurut saya, ini luar biasa :-)
Berikut kebiasaan tersebut yaa..
Pertama, pola makan sehat.
Ayahnya sangat pembersih, sehingga tidak pernah jajan dan tidak suka junk food. Beliau hanya suka makanan rumahan, yang dimasak oleh Ibunya. Setiap hari selalu minum susu, makan sayur tanpa nasi (digado) paling tidak 1 mangkuk setiap hari, dan makan buah. Kalau sekali-sekali makan pedas, maka harus segera diimbangi dengan makan semangkuk sayur. Sayur yang biasa dimakan adalah bayam, kangkung, toge, caisim, dll. Buah biasanya pepaya dan pisang.
Pola aktivitas sehari-hari.
Bangun jam 4.30, shalat, membaca Al Qur’an, dilanjutkan dengan jalan pagi. Sore pun jalan lagi, tidak jauh, cukup di seputar komplek. Tidur rutin jam 20.00 atau jam 21.00, kalaupun belum tidur, sudah siap di tempat tidur. Setiap hari membaca koran. Mungkin karena rajin membaca Al Qur’an dan koran tersebut, sampai saat ini Ayahnya tidak pikun.
Pola kehidupan mental.
Ayahnya sangat disiplin, sehingga sebenarnya termasuk orang yang keras, tapi cepat baik kembali. Ibunya “super sabar” sehingga bahkan di usianya yang 66 tahun, beliau terlihat seperti usia 50-an dan masih tetap aktif dan energik.
Bagaimana, kelihatannya simpel ya? Yang penting adalah melaksanakannya dengan konsisten. Tapi kalau yang lain bisa, harusnya kita juga bisa :-)
Semangaaaat, jangan mau tua, sakit, dan pikun. Ayo dari sekarang siap-siap supaya jadi lansia yang kuat dan sehat!
Demam Berdarah Tak Harus Opname
Dari Majalah Readers Digest Oktober 2011 Halaman 20
Ketika orang didiagnosis demam berdarah, hal pertama yang terlintas di pikiran adalah opname alias rawat inap. Padahal pasien yang positif terkena demam berdarah tidak harus opname.
“Asal trombositnya masih di atas 100 ribu, masih mau makan dan minum, serta tidak gelisah, pasien tidak harus opname,” kata dr. Leonard Nainggolan, SpPd-KPTI, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS Cipto Mangunkusumo.
Perawatan di rumah biasanya lebih memberikan rasa nyaman dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit. Namun perawatan di rumah juga harus memiliki standar. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan jika penderita dirawat di rumah :
1. Harus ada orang yang selalu menunggui. Hal itu penting jika terjadi hal darurat. Jangan tinggalkan pasien seorang diri.
2. Minum cairan sebanyak mungkin. Cairan elektrolit sangat baik bagi tubuh pasien, asal dia tidak mual dan muntah setelah meminumnya.
3. Jika demam, minum obat penurun panas dan kompres pasien. Cek suhu tubuhnya secara berkala. Gunakan thermometer digital yang lebih praktis.
4. Lakukan tes darah setiap harinya untuk mengontrol trombositnya. Jika istirahat dan pola makan baik, biasanya trombosit akan segera naik.
Ketika orang didiagnosis demam berdarah, hal pertama yang terlintas di pikiran adalah opname alias rawat inap. Padahal pasien yang positif terkena demam berdarah tidak harus opname.
“Asal trombositnya masih di atas 100 ribu, masih mau makan dan minum, serta tidak gelisah, pasien tidak harus opname,” kata dr. Leonard Nainggolan, SpPd-KPTI, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS Cipto Mangunkusumo.
Perawatan di rumah biasanya lebih memberikan rasa nyaman dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit. Namun perawatan di rumah juga harus memiliki standar. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan jika penderita dirawat di rumah :
1. Harus ada orang yang selalu menunggui. Hal itu penting jika terjadi hal darurat. Jangan tinggalkan pasien seorang diri.
2. Minum cairan sebanyak mungkin. Cairan elektrolit sangat baik bagi tubuh pasien, asal dia tidak mual dan muntah setelah meminumnya.
3. Jika demam, minum obat penurun panas dan kompres pasien. Cek suhu tubuhnya secara berkala. Gunakan thermometer digital yang lebih praktis.
4. Lakukan tes darah setiap harinya untuk mengontrol trombositnya. Jika istirahat dan pola makan baik, biasanya trombosit akan segera naik.
Tuesday, September 20, 2011
New Green 5R
Copy paste dari milis akuinginhijau. Semoga bermanfaat :-)
Mana yang sudah Anda mulai? Mudah-mudahan semua sudah yaa :-)
==
5R ini disadur dari artikel "Ten Tips for a Zero-Waste Household"
1. Refuse: tolak barang yang tidak dibutuhkan seperti brosur-brosur
dan barang-barang marketing gratisan lainnya.
2. Reduce: rapikan rumah anda dan sumbangkan barang yang sudah tidak
anda pakai, jangan disimpan di dalam gudang terus. Barang anda bisa
menjadi emas bagi orang lain yang membutuhkannya. Selain itu, selalu
gunakan daftar belanja sehingga anda tidak membeli barang yang tidak
anda butuhkan.
3. Reuse: ganti barang sekali pakai dengan yang bisa dipakai
berulang-kali seperti tissue diganti sapu tangan, popok kain, yang
selain hijau juga hemat. Pakai juga kantong/tas belanja agar tidak
menggunakan kantong plastik kresek.
4. Recycle: cari tahu tempat-tempat daur ulang yang ada, dan kalau
anda menemukannya, share dengan dengan teman-teman lain. Selain itu,
sebisa mungkin membeli barang secondhand yang seringkali masih dengan
kondisi baik. Hindari membeli barang berbahan dasar plastik karena
plastik akhirnya akan terbuang dan memenuhi tempat pembuangan sampah
serta laut.
5. Rot: coba ikutan membuat kompos dari sisa makanan anda, jangan lupa
beli bibit tanaman agar alhasil anda bisa menghasilkan sendiri bahan
makanan dari sisa makan anda. Kalau ada sudah coba makan dari tanaman
sendiri, masak apa pun rasanya mak nyus dan bangga.
Mana yang sudah Anda mulai? Mudah-mudahan semua sudah yaa :-)
==
5R ini disadur dari artikel "Ten Tips for a Zero-Waste Household"
1. Refuse: tolak barang yang tidak dibutuhkan seperti brosur-brosur
dan barang-barang marketing gratisan lainnya.
2. Reduce: rapikan rumah anda dan sumbangkan barang yang sudah tidak
anda pakai, jangan disimpan di dalam gudang terus. Barang anda bisa
menjadi emas bagi orang lain yang membutuhkannya. Selain itu, selalu
gunakan daftar belanja sehingga anda tidak membeli barang yang tidak
anda butuhkan.
3. Reuse: ganti barang sekali pakai dengan yang bisa dipakai
berulang-kali seperti tissue diganti sapu tangan, popok kain, yang
selain hijau juga hemat. Pakai juga kantong/tas belanja agar tidak
menggunakan kantong plastik kresek.
4. Recycle: cari tahu tempat-tempat daur ulang yang ada, dan kalau
anda menemukannya, share dengan dengan teman-teman lain. Selain itu,
sebisa mungkin membeli barang secondhand yang seringkali masih dengan
kondisi baik. Hindari membeli barang berbahan dasar plastik karena
plastik akhirnya akan terbuang dan memenuhi tempat pembuangan sampah
serta laut.
5. Rot: coba ikutan membuat kompos dari sisa makanan anda, jangan lupa
beli bibit tanaman agar alhasil anda bisa menghasilkan sendiri bahan
makanan dari sisa makan anda. Kalau ada sudah coba makan dari tanaman
sendiri, masak apa pun rasanya mak nyus dan bangga.
Labels:
berkebun,
go green,
olah sampah,
tanam sayur
Monday, September 19, 2011
Berburu Kurma Pasca Ramadhan
Di bulan Ramadhan, mudah sekali mencari kurma. Di supermarket berlimpah. Di penjual kaki lima mushalla, banyak. Di kantor juga banyak yang menawarkan.
Setelah Ramadhan berlalu, kurma pun hilang dari peredaran.
Padahal, kurma cocok sekali untuk jadi snack sehat. Untuk saya yang snack-nya beralih dari kue menjadi buah, ketika persediaan buah segar menipis, andalan saya beberapa hari terakhir ini adalah kurma.
Sampai akhirnya hari ini saya kehabisan kurma.
Dan perburuan kurma pun dimulai ke toko-toko online, cara berbelanja favorit saya :-)
Kurma yang saya suka pun agak spesifik, yaitu kurma tunisia yang kering, berbatang, dan tidak terlalu manis.
Dari beberapa toko online yang menjual kurma ini, ternyata jarang sekali yang masih berjualan pasca Ramadhan. Atau, lokasinya di Jawa Tengah, hehe jauh ajah dari Jakarta ku tercinta.
Sampai akhirnya, ketemu juga satu toko online, lokasi sama-sama Tebet, yang masih berjualan kurma ini, karena memang dia toko perlengkapan haji, alhamdulillah.. Kayaknya saya punya toko langganan baru lagi nih :-)
Selamat datang kurmakuuuu :-)
Setelah Ramadhan berlalu, kurma pun hilang dari peredaran.
Padahal, kurma cocok sekali untuk jadi snack sehat. Untuk saya yang snack-nya beralih dari kue menjadi buah, ketika persediaan buah segar menipis, andalan saya beberapa hari terakhir ini adalah kurma.
Sampai akhirnya hari ini saya kehabisan kurma.
Dan perburuan kurma pun dimulai ke toko-toko online, cara berbelanja favorit saya :-)
Kurma yang saya suka pun agak spesifik, yaitu kurma tunisia yang kering, berbatang, dan tidak terlalu manis.
Dari beberapa toko online yang menjual kurma ini, ternyata jarang sekali yang masih berjualan pasca Ramadhan. Atau, lokasinya di Jawa Tengah, hehe jauh ajah dari Jakarta ku tercinta.
Sampai akhirnya, ketemu juga satu toko online, lokasi sama-sama Tebet, yang masih berjualan kurma ini, karena memang dia toko perlengkapan haji, alhamdulillah.. Kayaknya saya punya toko langganan baru lagi nih :-)
Selamat datang kurmakuuuu :-)
Friday, September 16, 2011
Buncis dan Mangga
Ada dua perkembangan seru di kebun saya.
Pertama, buncis yang sudah sekitar 3 bulanan ditanam, akhirnya mulai berbuah, imuuuut, sebesar setengah tusuk gigi, hehehe..
Agak repot juga punya tanaman buncis ini, karena ternyata dia harus merambat. Sementara sekarang saya rambatkan ke kaki meja ulir yang ada di taman. Sayangnya, ada beberapa bagian yang jadi kering.
Kedua, mangga apel yang bijinya saya tanam dari buah pohon Tante saya, sudah tumbuh! Masih kecil dengan 4 helai daun muda, dan masih di pot kecil. Rencana dalam waktu dekat, belanja pot, hehehe..
Yang lain, kurma masih 2-3 daun, cabe dan paprika belum ada perkembangan, pohon buah masih membesar : nanas, nangka, delima, mengkudu, jambu air, jambu klutuk.
Oya satu zodia saya yang selama ini setia mendampingi di kantor, setelah seminggu ditinggal cuti, jadi kering kerontang, hiks hiks.. Akhirnya daun-daunnya saya potong semua, dan sekarang tinggal batang. Mudah-mudahan hidup lagi.
Saya juga punya melati yang selama ini tidak mau berbunga. Saya baru baca bahwa Ustadzah Yoyoh Yusroh pernah mendoakan pohon melati untuk berbunga dengan mengajak bicara, "Assalamu'alaikum melati, kamu berbunga yang banyak ya." Dan benar berbunga banyak. Saya barusan mencoba, mudah-mudahan sukses :-)
Satu lagi, dari RT, di depan rumah ada pohon yang katanya namanya pohon bunut, daunnya ternyata enak untuk dimakan sebagai lalap. Kata si mbak, saya sendiri belum coba :-)
Demikian kabar kebun saya, sampai jumpa di perkembangan selanjutnya :-)
Pertama, buncis yang sudah sekitar 3 bulanan ditanam, akhirnya mulai berbuah, imuuuut, sebesar setengah tusuk gigi, hehehe..
Agak repot juga punya tanaman buncis ini, karena ternyata dia harus merambat. Sementara sekarang saya rambatkan ke kaki meja ulir yang ada di taman. Sayangnya, ada beberapa bagian yang jadi kering.
Kedua, mangga apel yang bijinya saya tanam dari buah pohon Tante saya, sudah tumbuh! Masih kecil dengan 4 helai daun muda, dan masih di pot kecil. Rencana dalam waktu dekat, belanja pot, hehehe..
Yang lain, kurma masih 2-3 daun, cabe dan paprika belum ada perkembangan, pohon buah masih membesar : nanas, nangka, delima, mengkudu, jambu air, jambu klutuk.
Oya satu zodia saya yang selama ini setia mendampingi di kantor, setelah seminggu ditinggal cuti, jadi kering kerontang, hiks hiks.. Akhirnya daun-daunnya saya potong semua, dan sekarang tinggal batang. Mudah-mudahan hidup lagi.
Saya juga punya melati yang selama ini tidak mau berbunga. Saya baru baca bahwa Ustadzah Yoyoh Yusroh pernah mendoakan pohon melati untuk berbunga dengan mengajak bicara, "Assalamu'alaikum melati, kamu berbunga yang banyak ya." Dan benar berbunga banyak. Saya barusan mencoba, mudah-mudahan sukses :-)
Satu lagi, dari RT, di depan rumah ada pohon yang katanya namanya pohon bunut, daunnya ternyata enak untuk dimakan sebagai lalap. Kata si mbak, saya sendiri belum coba :-)
Demikian kabar kebun saya, sampai jumpa di perkembangan selanjutnya :-)
Labels:
berkebun,
go green,
sayur dan buah,
tanam sayur
Akhirnya, Panen Bayam!
Akhirnya, minggu lalu bayam saya sudah dipanen, dan kami sudah makan bayam pertama dari kebun sendiri :-)
Sayang prosesnya kurang dramatis!
Sebelumnya saya bilang ke si mbak, kalau bayam sudah cukup umur untuk dipanen, dipanen saja.
Dalam pikiran saya ketika akan memanen dia akan info ke saya.
Ternyata dua hari yang lalu saya iseng-iseng tanya bagaimana kabar bayam saya, kata si mbak, "Tuh udah 3 kali saya masak bayam dari kebun."
Waaa, jadi tidak ada upacara panen pertama, makan bayam pertama, foto narsis panen bayam, hehehe..
Kata si mbak, "Lah ibu, biasa aja lagi."
Hehe, buat dia yang punya kebun di kampung, memang biasa aja ya. Tapi buat saya, itu kejadian yang fenomenal, hehehe..
Sekarang masih ada bayam-bayam yang menunggu besar, enak juga punya kebun, mau masak tinggal petik.
Ada yang mau coba? :-)
Yuuuuk, gampang kook..
Sayang prosesnya kurang dramatis!
Sebelumnya saya bilang ke si mbak, kalau bayam sudah cukup umur untuk dipanen, dipanen saja.
Dalam pikiran saya ketika akan memanen dia akan info ke saya.
Ternyata dua hari yang lalu saya iseng-iseng tanya bagaimana kabar bayam saya, kata si mbak, "Tuh udah 3 kali saya masak bayam dari kebun."
Waaa, jadi tidak ada upacara panen pertama, makan bayam pertama, foto narsis panen bayam, hehehe..
Kata si mbak, "Lah ibu, biasa aja lagi."
Hehe, buat dia yang punya kebun di kampung, memang biasa aja ya. Tapi buat saya, itu kejadian yang fenomenal, hehehe..
Sekarang masih ada bayam-bayam yang menunggu besar, enak juga punya kebun, mau masak tinggal petik.
Ada yang mau coba? :-)
Yuuuuk, gampang kook..
Labels:
berkebun,
hidup sehat alami,
sayur dan buah,
tanam sayur
Wednesday, September 14, 2011
Stok Sayur dan Buah di Rumah
Sebagai ibu dari 3 anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, yang mencoba menerapkan pola makan sehat, info dari Pak Wied, cerita enzim dari buku Hiromi Shinya, minum jus buah setiap pagi, plus food combining, di rumah saya selalu ada sayur dah buah.
Bila stok sayur dan buah sudah menipis, biasanya saya mulai gelisah, dan mulai pesan ke toko delivery bahan organik langganan saya, atau minta si mbak beli ke pasar atau ke supermarket.
Buat saya setiap hari harus makan sayur dan buah. Maaf, ralat, bukan setiap hari, setiap waktu makan harus diawali dengan buah, dan ketika makan harus ada sayur.
Makanya saya agak tertegun ketika kemarin ngobrol dengan seorang teman.
Dia bercerita bahwa anaknya yang kelas 1 SD ditugaskan membawa makanan empat sehat lima sempurna. Dan dia berkata bahwa dia sempat panik, karena di rumahnya tidak pernah ada stok sayur dan buah. Setelah dia bongkar-bongkar kulkasnya, ternyata ada beberapa wortel yang akhirnya dia rebus saja, yang penting bawa. Untuk buah, dia merasa ada 1 apel, yang ternyata tidak ada, akhirnya ternyata ada 1 pisang yang sudah hampir layu.
Waduh!
Mendengar cerita tersebut rasanya sedih sekali. Dia yang nota bene seorang ibu dari anak yang dalam masa pertumbuhan seperti saya, yang juga berusia seperti saya, masih belum memperbaiki pola makannya dan pola makan keluarganya.
Eh, tapi tiba-tiba saya ingat, jangan dulu berburuk sangka.
Siapa tahu dia memang tidak suka punya stok sayur dan buah, karena dia selalu beli yang segar di pagi hari, dan di malam hari sudah habis :-) Begitu setiap harinya.
Mudah-mudahan yaa.. :-)
Bila stok sayur dan buah sudah menipis, biasanya saya mulai gelisah, dan mulai pesan ke toko delivery bahan organik langganan saya, atau minta si mbak beli ke pasar atau ke supermarket.
Buat saya setiap hari harus makan sayur dan buah. Maaf, ralat, bukan setiap hari, setiap waktu makan harus diawali dengan buah, dan ketika makan harus ada sayur.
Makanya saya agak tertegun ketika kemarin ngobrol dengan seorang teman.
Dia bercerita bahwa anaknya yang kelas 1 SD ditugaskan membawa makanan empat sehat lima sempurna. Dan dia berkata bahwa dia sempat panik, karena di rumahnya tidak pernah ada stok sayur dan buah. Setelah dia bongkar-bongkar kulkasnya, ternyata ada beberapa wortel yang akhirnya dia rebus saja, yang penting bawa. Untuk buah, dia merasa ada 1 apel, yang ternyata tidak ada, akhirnya ternyata ada 1 pisang yang sudah hampir layu.
Waduh!
Mendengar cerita tersebut rasanya sedih sekali. Dia yang nota bene seorang ibu dari anak yang dalam masa pertumbuhan seperti saya, yang juga berusia seperti saya, masih belum memperbaiki pola makannya dan pola makan keluarganya.
Eh, tapi tiba-tiba saya ingat, jangan dulu berburuk sangka.
Siapa tahu dia memang tidak suka punya stok sayur dan buah, karena dia selalu beli yang segar di pagi hari, dan di malam hari sudah habis :-) Begitu setiap harinya.
Mudah-mudahan yaa.. :-)
Thursday, September 8, 2011
Rekomendasi Pompa ASI (Breastpump)
Sebenarnya, metode pemerahan ASI yang paling efektif dan simpel adalah perah manual dengan tangan. Tidak perlu membeli dan membawa alat pompa, tidak perlu baterai/listrik, tidak perlu mencuci alat / corong, dll dsb. Hanya memang tidak semua orang sukses dengan cara ini.
Berdasarkan pengalaman pribadi, berikut rekomendasi Pompa ASI (Breastpump/BP).
Yang pernah saya coba ada 2 BP yaitu Medela Swing dan Avent Manual. Dua-duanya saya suka, dengan kelebihannya masing-masing :-)
Medela Swing paling saya suka untuk saya bawa ke mana-mana. Suaranya tidak terlalu bising, sehingga kalau kita memompa di mobil, masih bisa sambil ngobrol, dengan suami tentu saja, jangan di bis kota :-) Selain itu ada mekanisme 2 fase pemompaan, yang bisa memicu keluarnya ASI. Bentuk mesinnya juga cantik dan simpel. Pas di kantor pun ada alatnya Medela, sehingga corong Swing saya bisa disambung juga ke alat di kantor.
Tadinya saya hanya menggunakan Swing ini saja. Tapi ternyata Swing ini cukup berisik kalau saya gunakan untuk memompa sambil menemani anak saya tidur.
Lalu iseng-iseng saya coba tanya ke teman, apa ada rekomendasi pompa manual yang suaranya sepi dan efektif kerjanya. Ketemulah saya dengan Avent Manual.
Avent Manual keren banget untuk pompa di kamar di malam hari. Suaranya minimal sekali, sehingga tidak mengganggu bayi saya yang sedang tidur. Dan pompanya ada dua lapisan, yang keras dan lunak, sehingga seperti ada pemijatan yang membuat ASI bisa terpompa sampai habis. Alatnya pun simpel sekali. Hanya saja, botolnya berbeda ukuran dengan Medela yang dipakai anak saya untuk minum ASIP, jadi botol Avent hanya saya gunakan untuk memompa.
Demikian rekomendasi dari saya, semoga bermanfaat :-)
Berdasarkan pengalaman pribadi, berikut rekomendasi Pompa ASI (Breastpump/BP).
Yang pernah saya coba ada 2 BP yaitu Medela Swing dan Avent Manual. Dua-duanya saya suka, dengan kelebihannya masing-masing :-)
Medela Swing paling saya suka untuk saya bawa ke mana-mana. Suaranya tidak terlalu bising, sehingga kalau kita memompa di mobil, masih bisa sambil ngobrol, dengan suami tentu saja, jangan di bis kota :-) Selain itu ada mekanisme 2 fase pemompaan, yang bisa memicu keluarnya ASI. Bentuk mesinnya juga cantik dan simpel. Pas di kantor pun ada alatnya Medela, sehingga corong Swing saya bisa disambung juga ke alat di kantor.
Tadinya saya hanya menggunakan Swing ini saja. Tapi ternyata Swing ini cukup berisik kalau saya gunakan untuk memompa sambil menemani anak saya tidur.
Lalu iseng-iseng saya coba tanya ke teman, apa ada rekomendasi pompa manual yang suaranya sepi dan efektif kerjanya. Ketemulah saya dengan Avent Manual.
Avent Manual keren banget untuk pompa di kamar di malam hari. Suaranya minimal sekali, sehingga tidak mengganggu bayi saya yang sedang tidur. Dan pompanya ada dua lapisan, yang keras dan lunak, sehingga seperti ada pemijatan yang membuat ASI bisa terpompa sampai habis. Alatnya pun simpel sekali. Hanya saja, botolnya berbeda ukuran dengan Medela yang dipakai anak saya untuk minum ASIP, jadi botol Avent hanya saya gunakan untuk memompa.
Demikian rekomendasi dari saya, semoga bermanfaat :-)
Monday, August 1, 2011
Dan Sang Kurma Pun Tumbuh (Plus Update Lainnya)
Minggu ini saya senang sekali, karena kurma yang saya tanam bijinya beberapa minggu lalu, akhirnya tumbuh! Saya agak terkejut juga, karena walaupun saya tanam, saya tidak yakin kurma itu akan tumbh, karena saya pikir kurma hanya mau tumbuh di Arab saja. Apa mungkin cuaca di Indonesia sudah mirip juga dengan Arab ya? Hehehe..
Dari sekitar 30-an biji kurma yang saya tanam, ada sekitar 10 yang tumbuh. Ada 5 di pot di kantor, dan sekitar 5 juga di rumah. Minggu depan mulai harus dipindah ke pot lain, karena beberapa masih “nebeng” di pot tanaman lainnya. Sudah pernah lihat pohon kurma? Mirip-mirip kelapa, tapi agak lebih pendek dan lebih rimbun. Kalau tunasnya, warnanya hijau muda, dengan daun mirip-mirip rumput. Mudah-mudahan di Ramadhan tahun depan, kurma saya sudah berbuah yaa.. Jadi tidak perlu beli lagi kurma Tunisia kesukaan saya di supermarket.
Kabar berikutnya, bayam yang sebatang mulai makin tinggi, tapi rasanya agak kurang cepat tumbuhnya, sudah sekitar 1 bulan masih mungil juga.
Kabar lain yang cukup fenomenal, kebun bawah saya yang selama ini rimbun dengan pohon belimbing dan tidak terkena cahaya matahari, akhirnya saya reformasi. Cabang-cabang belimbing wuluh yang terlalu menutupi pohon lain saya minta untuk dipotong, sehingga pohon kamboja dan pohon palem bisa tumbuh dengan leluasa. Dampak positifnya, kebun saya yang secuplik jadi terkena cahaya matahari. Nah, di kebun itu, saya coba tanam bayam dan sawi. Bayam sudah muncul tunas kecil-kecil. Yippppi.. Sawi beberapa tumbuh, yang lainnya masih bersembunyi.
Delima, yang saya minta kirim nun dari Malang sana, sudah bermunculan daun-daun barunya, semoga sebentar lagi berbuah. Serai wangi yang saya dapat dari Tante, sudah bermunculan juga daun baru.
Satu lagi yang fenomenal, buncis saya mulai berbunga, mudah-mudahan berganti jadi buah. Kata si mbak, tidak semua berbunga lalu berbuah, ada juga yang berbunga saja.
Cabe, sudah ada tanda-tanda akan berbuah.
Sementara demikian laporan bulan ini, sampai jumpa di laporan selanjutnya yaa.. :-)
Dari sekitar 30-an biji kurma yang saya tanam, ada sekitar 10 yang tumbuh. Ada 5 di pot di kantor, dan sekitar 5 juga di rumah. Minggu depan mulai harus dipindah ke pot lain, karena beberapa masih “nebeng” di pot tanaman lainnya. Sudah pernah lihat pohon kurma? Mirip-mirip kelapa, tapi agak lebih pendek dan lebih rimbun. Kalau tunasnya, warnanya hijau muda, dengan daun mirip-mirip rumput. Mudah-mudahan di Ramadhan tahun depan, kurma saya sudah berbuah yaa.. Jadi tidak perlu beli lagi kurma Tunisia kesukaan saya di supermarket.
Kabar berikutnya, bayam yang sebatang mulai makin tinggi, tapi rasanya agak kurang cepat tumbuhnya, sudah sekitar 1 bulan masih mungil juga.
Kabar lain yang cukup fenomenal, kebun bawah saya yang selama ini rimbun dengan pohon belimbing dan tidak terkena cahaya matahari, akhirnya saya reformasi. Cabang-cabang belimbing wuluh yang terlalu menutupi pohon lain saya minta untuk dipotong, sehingga pohon kamboja dan pohon palem bisa tumbuh dengan leluasa. Dampak positifnya, kebun saya yang secuplik jadi terkena cahaya matahari. Nah, di kebun itu, saya coba tanam bayam dan sawi. Bayam sudah muncul tunas kecil-kecil. Yippppi.. Sawi beberapa tumbuh, yang lainnya masih bersembunyi.
Delima, yang saya minta kirim nun dari Malang sana, sudah bermunculan daun-daun barunya, semoga sebentar lagi berbuah. Serai wangi yang saya dapat dari Tante, sudah bermunculan juga daun baru.
Satu lagi yang fenomenal, buncis saya mulai berbunga, mudah-mudahan berganti jadi buah. Kata si mbak, tidak semua berbunga lalu berbuah, ada juga yang berbunga saja.
Cabe, sudah ada tanda-tanda akan berbuah.
Sementara demikian laporan bulan ini, sampai jumpa di laporan selanjutnya yaa.. :-)
Puasa dengan Metode Food Combining
Informasi dari milis Food Combining, tulisan dari Pak Wied Harry, tentang puasa dengan metode FC. Semoga bermanfaat :-)
==
Dalam Food Combining (FC), kita makan sampai batas kenyang & nyaman, bukan kekenyangan. Setiap orang punya porsinya masing2. FC tidak mnggunakan hitung-hitungan kalori untuk memenuhi kecukupan tubuh, karena tubuh manusia jauh lebih rumit daripada sekadar mesin kalorimeter. Kunyah setiap suapan dengan baik sebelum ditelan.
Agar kenyang & bertenaga, tubuh kita tidak hanya butuh asupan makanan berkalori, tetapi juga makanan yang kaya nutrisi alami sehingga hampir semua nutrisinya dapat diserap tubuh dengan baik. Sebab untuk mengambil sumber kalori/tenaga dari makanan juga diperlukan nutrisi2 lain, di antaranya vitamin B. Jika asupan nutrisi tersebut kurang, meskipun kita makan banyak makanan berkalori tinggi (nasi/kentang/roti/sejenisnya), tubuh akan tetap menagih untuk diisi lagi alias lebih sering lapar.
Jadi, agar kenyang lebih lama, kuncinya *bukan makan sebanyak-banyaknya*, tetapi *makan dengan nutrisi sebagus-bagusnya* (dalam pengertian kaya nutrisi alami - macam maupun jumlahnya, dan nutrisi tersebut *mudah diserap tubuh*). Dan nutrisi yang mudah diserap tubuh adalah nutrisi alami, bukan nutrisi sintetis yg ditambahkan ke dalam pangan olahan (makanan-minuman kemasan/awetan/botolan/instan/sejenisnya). Karena itu, pelaku FC disarankan mengutamakan makanan segar & alami. Termasuk dalam anjuran ini adalah menjauhi makanan yang dipanaskan ulang.
Maka, berikut menu untuk FC selama berpuasa :
Sahur
*Minum air putih masak + air jeruk lemon/nipis
*Hidangan sahur: buah potong dan/atau jus buah (suhu ruangan), boleh ditambah yogurt tawar (plain yogurt)
Catatan:
Jika khawatir kelaparan & lemas di siang hari, boleh ditambah dengan telur rebus atau telur dadar (menggunakan minyak goreng sesedikit mungkin). Nikmati telur 15 menit stelah konsumsi buah.
Buka Puasa (Pilihan)
Kurma + air putih, atau
Jus buah dan/atau buah potong (suhu ruangan)
Makan malam (Bergiliran tiap hari menu protein dan pati)
Dinikmati setelah salat mahgrib:.
Hari 1: Menu Protein
Makanan hewani (cukup 1 jenis saja) + sayuran
Contoh menu: ayam bakar bumbu tumbar + urap sayuran
Catatan:
Porsi sayuran sama banyak dengan porsi makanan hewani.
Setiap hari harus ada sayuran mentah di antara sayuran masak, mis. lalap, salad, jus sayuran.
Hari 2: Menu Pati
Nasi beras merah + lauk nabati (tempe/tahu) + sayuran
Contoh menu: nasi beras merah + bakwan jagung + semur tempe-tahu + tumis taoge-buncis-wortel
Catatan:
Porsi sayuran sama banyak dengan porsi nasi+lauk nabati.
Setiap hari harus ada sayuran mentah di antara sayuran masak, mis. lalap, salad, jus sayuran.
Kudapan [pilihan]: jika memang diperlukan
Dinikmati setelah salat tarawih
Salad sayuran, atau
Jus sayuran, atau
Kue/kolak/sejenisnya (sesekali saja, dlm jumlah terbatas, tanpa bahan tambahan sintetis) - kalo memang mau detoks, sbaiknya kudapan yg ini dilupakan saja
Saran Pak Wied Harry :
(1) Untuk memantapkan pengetahuan FC, silakan baca buku *Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi* karya Ibu Andang Gunawan maupun buku2 menu FC karya saya (*Food Combining: Makan Enak untuk Langsing & Sehat*, ada 7 judul buku menu + 5 judul buku hidangan FC non-menu). Spy memahami betul mengapa FC menyarankan kta makan *bukan porsi banyak* tp justru menyarankan makan dg *nutrisi alami banyak*.
(2) Kalo mau tambahan info trik puasa tanpa lemas & tetap bertenaga, silakan baca tulisan + resep2 yg saya bagikan di majalah BEST LIFE INDONESIA (Femina Group) Agustus 2011. Kuncinya adalah makanan alami kaya nutrisi.
==
Dalam Food Combining (FC), kita makan sampai batas kenyang & nyaman, bukan kekenyangan. Setiap orang punya porsinya masing2. FC tidak mnggunakan hitung-hitungan kalori untuk memenuhi kecukupan tubuh, karena tubuh manusia jauh lebih rumit daripada sekadar mesin kalorimeter. Kunyah setiap suapan dengan baik sebelum ditelan.
Agar kenyang & bertenaga, tubuh kita tidak hanya butuh asupan makanan berkalori, tetapi juga makanan yang kaya nutrisi alami sehingga hampir semua nutrisinya dapat diserap tubuh dengan baik. Sebab untuk mengambil sumber kalori/tenaga dari makanan juga diperlukan nutrisi2 lain, di antaranya vitamin B. Jika asupan nutrisi tersebut kurang, meskipun kita makan banyak makanan berkalori tinggi (nasi/kentang/roti/sejenisnya), tubuh akan tetap menagih untuk diisi lagi alias lebih sering lapar.
Jadi, agar kenyang lebih lama, kuncinya *bukan makan sebanyak-banyaknya*, tetapi *makan dengan nutrisi sebagus-bagusnya* (dalam pengertian kaya nutrisi alami - macam maupun jumlahnya, dan nutrisi tersebut *mudah diserap tubuh*). Dan nutrisi yang mudah diserap tubuh adalah nutrisi alami, bukan nutrisi sintetis yg ditambahkan ke dalam pangan olahan (makanan-minuman kemasan/awetan/botolan/instan/sejenisnya). Karena itu, pelaku FC disarankan mengutamakan makanan segar & alami. Termasuk dalam anjuran ini adalah menjauhi makanan yang dipanaskan ulang.
Maka, berikut menu untuk FC selama berpuasa :
Sahur
*Minum air putih masak + air jeruk lemon/nipis
*Hidangan sahur: buah potong dan/atau jus buah (suhu ruangan), boleh ditambah yogurt tawar (plain yogurt)
Catatan:
Jika khawatir kelaparan & lemas di siang hari, boleh ditambah dengan telur rebus atau telur dadar (menggunakan minyak goreng sesedikit mungkin). Nikmati telur 15 menit stelah konsumsi buah.
Buka Puasa (Pilihan)
Kurma + air putih, atau
Jus buah dan/atau buah potong (suhu ruangan)
Makan malam (Bergiliran tiap hari menu protein dan pati)
Dinikmati setelah salat mahgrib:.
Hari 1: Menu Protein
Makanan hewani (cukup 1 jenis saja) + sayuran
Contoh menu: ayam bakar bumbu tumbar + urap sayuran
Catatan:
Porsi sayuran sama banyak dengan porsi makanan hewani.
Setiap hari harus ada sayuran mentah di antara sayuran masak, mis. lalap, salad, jus sayuran.
Hari 2: Menu Pati
Nasi beras merah + lauk nabati (tempe/tahu) + sayuran
Contoh menu: nasi beras merah + bakwan jagung + semur tempe-tahu + tumis taoge-buncis-wortel
Catatan:
Porsi sayuran sama banyak dengan porsi nasi+lauk nabati.
Setiap hari harus ada sayuran mentah di antara sayuran masak, mis. lalap, salad, jus sayuran.
Kudapan [pilihan]: jika memang diperlukan
Dinikmati setelah salat tarawih
Salad sayuran, atau
Jus sayuran, atau
Kue/kolak/sejenisnya (sesekali saja, dlm jumlah terbatas, tanpa bahan tambahan sintetis) - kalo memang mau detoks, sbaiknya kudapan yg ini dilupakan saja
Saran Pak Wied Harry :
(1) Untuk memantapkan pengetahuan FC, silakan baca buku *Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi* karya Ibu Andang Gunawan maupun buku2 menu FC karya saya (*Food Combining: Makan Enak untuk Langsing & Sehat*, ada 7 judul buku menu + 5 judul buku hidangan FC non-menu). Spy memahami betul mengapa FC menyarankan kta makan *bukan porsi banyak* tp justru menyarankan makan dg *nutrisi alami banyak*.
(2) Kalo mau tambahan info trik puasa tanpa lemas & tetap bertenaga, silakan baca tulisan + resep2 yg saya bagikan di majalah BEST LIFE INDONESIA (Femina Group) Agustus 2011. Kuncinya adalah makanan alami kaya nutrisi.
Friday, July 15, 2011
Anggota Baru Kebunku
Sudah lama saya tidak mengabarkan kisah kebun saya yaaa..
Dalam beberapa minggu terakhir sudah banyak "warga" baru di kebun saya..
Pertama, pohon delima. Pohon delima ini khusus saya beli via email dari penjual pohon di Malang, hehehe jauh juga ya perjalanannya. Kabarnya delima baik untuk kesehatan.
Tadinya saya pikir delima ini akan datang dengan pot dan daun rimbun. Ternyata oh ternyata, ia datang dalam kardus sempit, dengan daun yang sudah dipotong hampir habis, plus akar yang hampir tanpa tanah. Mungkin memang begitu metode pengiriman pohon jarak jauh yang efektif ya.
Sekarang delima sudah tertanam di pot, mudah-mudahan tumbuh subur.
Kedua, ada satu bayam yang tumbuuuuuh :-)
Dan entah kenapa, malah ada di pot yang bukan saya buat untuk tunas-tunas bayamnya. Tunas-tunas bayam justru masih tetap imut-imut. Yang jelas, akhirnya saya berhasil menanam bayam :-)
Ketiga, buanyak "kepala" nanas :-)
Saya sering beli nanas organik, kabarnya "kepala"-nya bisa ditanam. Walhasil, kebun saya ramai dengan para "kepala" nanas :-)
Keempat, serai wangi
Salah satu pohon anti nyamuk yang saya cita-citakan, akhirnya saya dapat dari Tante saya :-)
Kelima, mangga apel
Tante saya punya banyak tabulampot, salah satunya mangga apel. Dari buah mangga apel yang diberikan Tante saya, saya coba tanam bijinya, mudah-mudahan tumbuh :-)
Keenam, kurma, wkwkwkwk..
Menjelang Ramadhan, mulai banyak yang jual kurma. Setelah dimakan, penasaran kira-kira kalau bijinya ditanam, tumbuh atau tidak yaa.. Akhirnya saya tanam, mungkin ada sekitar 30 an biji kurma saya tanam, wkwkwk..
Ketujuh, pohon jeruk oranye
Dari biji jeruk oranye (entah jenis jeruk apa hehe..), yang saya tanam, tunasnya sudah mulai muncul.
Kedelapan, pohon jeruk nipis
Dibawa anak saya dari kunjungan ke salah satu wisata agro :-)
Demikian kabar kebun saya, nanti saya info lagi jika ada perkembangan baru yaa.. :-)
Dalam beberapa minggu terakhir sudah banyak "warga" baru di kebun saya..
Pertama, pohon delima. Pohon delima ini khusus saya beli via email dari penjual pohon di Malang, hehehe jauh juga ya perjalanannya. Kabarnya delima baik untuk kesehatan.
Tadinya saya pikir delima ini akan datang dengan pot dan daun rimbun. Ternyata oh ternyata, ia datang dalam kardus sempit, dengan daun yang sudah dipotong hampir habis, plus akar yang hampir tanpa tanah. Mungkin memang begitu metode pengiriman pohon jarak jauh yang efektif ya.
Sekarang delima sudah tertanam di pot, mudah-mudahan tumbuh subur.
Kedua, ada satu bayam yang tumbuuuuuh :-)
Dan entah kenapa, malah ada di pot yang bukan saya buat untuk tunas-tunas bayamnya. Tunas-tunas bayam justru masih tetap imut-imut. Yang jelas, akhirnya saya berhasil menanam bayam :-)
Ketiga, buanyak "kepala" nanas :-)
Saya sering beli nanas organik, kabarnya "kepala"-nya bisa ditanam. Walhasil, kebun saya ramai dengan para "kepala" nanas :-)
Keempat, serai wangi
Salah satu pohon anti nyamuk yang saya cita-citakan, akhirnya saya dapat dari Tante saya :-)
Kelima, mangga apel
Tante saya punya banyak tabulampot, salah satunya mangga apel. Dari buah mangga apel yang diberikan Tante saya, saya coba tanam bijinya, mudah-mudahan tumbuh :-)
Keenam, kurma, wkwkwkwk..
Menjelang Ramadhan, mulai banyak yang jual kurma. Setelah dimakan, penasaran kira-kira kalau bijinya ditanam, tumbuh atau tidak yaa.. Akhirnya saya tanam, mungkin ada sekitar 30 an biji kurma saya tanam, wkwkwk..
Ketujuh, pohon jeruk oranye
Dari biji jeruk oranye (entah jenis jeruk apa hehe..), yang saya tanam, tunasnya sudah mulai muncul.
Kedelapan, pohon jeruk nipis
Dibawa anak saya dari kunjungan ke salah satu wisata agro :-)
Demikian kabar kebun saya, nanti saya info lagi jika ada perkembangan baru yaa.. :-)
Labels:
berkebun,
go green,
sayur dan buah,
tanam sayur
Hanya Buah..
Sejak menerapkan FC, saya jadi mengurangi makan camilan, dan hanya makan buah di antara waktu makan besar.
Selama ini, saya termasuk orang yang "berkapasitas perut hampir tak terbatas", walaupun saya tergolong kurus. Jika waktunya tak terbatas, maka saya bisa terus makan, gawat juga kan ya? :-D
Setelah FC, "penyakit" saya ini sedikit berkurang, karena memang saya tidak memulai makan. Begitu dimulai, biasanya sulit dihentikan :-)
Hari ini, dimulai dengan 1 buah risol di pagi hari yang disusul dengan "segoromboloan" keripik singkong yang susul menyusul di tengah diskusi rapat, plus semprong aroma pisang, mulai kacaulah FC saya. Dan kalau sudah dimulai, rasa lapar itu berlanjut sampai sore dengan menu "segeromboloan" kacang goreng yang juga susul menyusul.
Setelah itu, kenyang memang, tapi kepala jadi pusing :-)
Untunglah di akhir sore saya ingat saya bawa pisang. Setelah makan pisang, dunia pun terasa damai. Rasa lapar berhenti, kepala tidak lagi pusing.
Mungkin, sekarang saya cocok dengan snack buah yaa :-) Dan kuncinya, jangan pernah mulai untuk makan camilan.. Karena akibatnya akan berkepanjangan sepanjang hari..
Mungkin :-)
Selama ini, saya termasuk orang yang "berkapasitas perut hampir tak terbatas", walaupun saya tergolong kurus. Jika waktunya tak terbatas, maka saya bisa terus makan, gawat juga kan ya? :-D
Setelah FC, "penyakit" saya ini sedikit berkurang, karena memang saya tidak memulai makan. Begitu dimulai, biasanya sulit dihentikan :-)
Hari ini, dimulai dengan 1 buah risol di pagi hari yang disusul dengan "segoromboloan" keripik singkong yang susul menyusul di tengah diskusi rapat, plus semprong aroma pisang, mulai kacaulah FC saya. Dan kalau sudah dimulai, rasa lapar itu berlanjut sampai sore dengan menu "segeromboloan" kacang goreng yang juga susul menyusul.
Setelah itu, kenyang memang, tapi kepala jadi pusing :-)
Untunglah di akhir sore saya ingat saya bawa pisang. Setelah makan pisang, dunia pun terasa damai. Rasa lapar berhenti, kepala tidak lagi pusing.
Mungkin, sekarang saya cocok dengan snack buah yaa :-) Dan kuncinya, jangan pernah mulai untuk makan camilan.. Karena akibatnya akan berkepanjangan sepanjang hari..
Mungkin :-)
Labels:
food combining,
hidup sehat alami,
sayur dan buah
Tuesday, July 5, 2011
Ketika FC Terancam Gagal
Sudah sekitar 6 bulan saya menjalani FC. Saya cukup puas dengan hasilnya. Karena makan menjadi lebih selektif, saya jadi tidak makan terlalu banyak. Kembung berkurang, pusing hilang, daya tahan tubuh lebih baik. Tinggal saya tunggu hasil cek darah pada general check up yang akan datang.
Jika makan bersama di rumah, biasanya saya bisa bertahan, pilih sayur-nasi atau sayur-lauk. Kadang dalam sehari saya tidak makan nasi, karena lauknya oke, hehehe..
Hanya, ada beberapa makanan non FC yang suliiiiiit saya hindari. Misalnya lasagna, nasi krawu khas Gresik, macaroni skotel, bubur ayam, pempek :-) Untuk 5 makanan ini, terpaksa FC libur dulu :-)
Tapi setelah saya pikir-pikir mungkin seharusnya bisa disiasati ya? Lasagna, pempek, dan macaroni skotel agak sulit, karena sudah jadi demikian adanya, dengan campuran karbo hidrat dan protein.
Eh tapi kalau pempek itu, termasuk pelanggaran FC nggak ya? Bukannya tepungnya hanya sedikit ya? :-)
Untuk nasi krawu, walaupun sebenarnya nasinya itu sayang untuk dilewatkan, lebih baik dikorbankan, demi daging suwir-nya, kombinasikan dengan aneka sayur :-) Tadi malam saya coba, cukup berhasil. Saya sebut “cukup”, karena saya tetap makan nasinya walapun hanya sedikiiiiiiit :-)
Bubur ayam, sementara dikorbankan ayamnya, penggantinya… mungkin tempe atau tahu suwir ya? Hehehe yang ini belum dicoba..
Tapi, enaknya FC, sekali lagi, tidak apa-apa sekali-sekali libur. Sebenarnya kita sendiri akan merasakan akibatnya, badan tidak senyaman ketika FC. Maka biasanya setelah libur FC, kita akan insyaf dan kembali FC, sampai muncul godaan lain yang tidak bisa dihindari :-)
Jika makan bersama di rumah, biasanya saya bisa bertahan, pilih sayur-nasi atau sayur-lauk. Kadang dalam sehari saya tidak makan nasi, karena lauknya oke, hehehe..
Hanya, ada beberapa makanan non FC yang suliiiiiit saya hindari. Misalnya lasagna, nasi krawu khas Gresik, macaroni skotel, bubur ayam, pempek :-) Untuk 5 makanan ini, terpaksa FC libur dulu :-)
Tapi setelah saya pikir-pikir mungkin seharusnya bisa disiasati ya? Lasagna, pempek, dan macaroni skotel agak sulit, karena sudah jadi demikian adanya, dengan campuran karbo hidrat dan protein.
Eh tapi kalau pempek itu, termasuk pelanggaran FC nggak ya? Bukannya tepungnya hanya sedikit ya? :-)
Untuk nasi krawu, walaupun sebenarnya nasinya itu sayang untuk dilewatkan, lebih baik dikorbankan, demi daging suwir-nya, kombinasikan dengan aneka sayur :-) Tadi malam saya coba, cukup berhasil. Saya sebut “cukup”, karena saya tetap makan nasinya walapun hanya sedikiiiiiiit :-)
Bubur ayam, sementara dikorbankan ayamnya, penggantinya… mungkin tempe atau tahu suwir ya? Hehehe yang ini belum dicoba..
Tapi, enaknya FC, sekali lagi, tidak apa-apa sekali-sekali libur. Sebenarnya kita sendiri akan merasakan akibatnya, badan tidak senyaman ketika FC. Maka biasanya setelah libur FC, kita akan insyaf dan kembali FC, sampai muncul godaan lain yang tidak bisa dihindari :-)
Mengapa Kosmetik Perlu Halal?
Pada tulisan sebelumnya, saya membahas tentang pilihan kosmetik yang sehat dan halal.
Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa perlunya kosmetik halal? Bukankah kosmetik tidak dimakan? Kita coba bahas yaaaa..
Pembahasan bahan halal memang biasanya berkaitan dengan makanan. Padahal di luar makanan, ada satu hal lagi yang juga diperhatikan, yaitu segala sesuatu yang “menempel di badan kita”, berkaitan dengan persyaratan sahnya shalat yaitu “suci dari najis”. Untuk itu jika kita akan shalat, maka harus dipastikan bahwa tidak ada lagi najis pada kita juga pada tempat shalat kita.
Pertanyaannya, apakah memang kosmetik beresiko najis?
Ternyata ya.
Ada beberapa bahan pada kosmetik yang sering kali terbuat dari lemak babi. Dan babi selain haram untuk dimakan, seluruh bagian tubuhnya juga termasuk sebagai najis. Bahkan pada kosmetik yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan atau herbal pun, tetap ada kemungkinan pencampuran lemak babi sebagai pelarutnya.
Namun, jika memang tidak ada pilihan, maka ada keringanan, yaitu, kosmetik yang “belum halal” itu hanya dipakai ketika kita sedang tidak shalat. Ketika kita akan shalat, maka harus dibersihkan. Kalau kosmetik tersebut hanya digunakan di bagian tertentu misalnya wajah, tangan, kaki, mudah untuk dibersihkan ketika akan wudhu. Kalau yang digunakan ke seluruh tubuh, seperti lotion, memang jadinya sulit juga, kita harus mandi dulu baru bisa shalat.
Maka, yang terbaik adalah pilih kosmetik yang halal. Sayang kan kita sudah shalat tapi ternyata tidak sah?
Sekarang sudah cukup banyak kok kosmetik yang halal. Wardah dan Ristra untuk perawatan wajah, dan Pourvous untuk perawatan tubuh.
Selamat berhijrah ke kosmetik halal :-)
Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa perlunya kosmetik halal? Bukankah kosmetik tidak dimakan? Kita coba bahas yaaaa..
Pembahasan bahan halal memang biasanya berkaitan dengan makanan. Padahal di luar makanan, ada satu hal lagi yang juga diperhatikan, yaitu segala sesuatu yang “menempel di badan kita”, berkaitan dengan persyaratan sahnya shalat yaitu “suci dari najis”. Untuk itu jika kita akan shalat, maka harus dipastikan bahwa tidak ada lagi najis pada kita juga pada tempat shalat kita.
Pertanyaannya, apakah memang kosmetik beresiko najis?
Ternyata ya.
Ada beberapa bahan pada kosmetik yang sering kali terbuat dari lemak babi. Dan babi selain haram untuk dimakan, seluruh bagian tubuhnya juga termasuk sebagai najis. Bahkan pada kosmetik yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan atau herbal pun, tetap ada kemungkinan pencampuran lemak babi sebagai pelarutnya.
Namun, jika memang tidak ada pilihan, maka ada keringanan, yaitu, kosmetik yang “belum halal” itu hanya dipakai ketika kita sedang tidak shalat. Ketika kita akan shalat, maka harus dibersihkan. Kalau kosmetik tersebut hanya digunakan di bagian tertentu misalnya wajah, tangan, kaki, mudah untuk dibersihkan ketika akan wudhu. Kalau yang digunakan ke seluruh tubuh, seperti lotion, memang jadinya sulit juga, kita harus mandi dulu baru bisa shalat.
Maka, yang terbaik adalah pilih kosmetik yang halal. Sayang kan kita sudah shalat tapi ternyata tidak sah?
Sekarang sudah cukup banyak kok kosmetik yang halal. Wardah dan Ristra untuk perawatan wajah, dan Pourvous untuk perawatan tubuh.
Selamat berhijrah ke kosmetik halal :-)
Tuesday, June 21, 2011
Menu Ikan - Murah dan Sehat
Dari berbagai informasi, sudah sering disampaikan bahwa menu ikan adalah menu yang sehat, karena kandungan "lemak baik" yaitu Omega 3. Pertanyaannya, apakah semua ikan dapat digolongkan sehat?
Dari buku Hiromi Shinya, Miracle of Enzymes dan Mukjizat Mikroba, diinformasikan bahwa ikan yang baik adalah ikan-ikan kecil, supaya kita bisa makan tulangnya, yang mengandung kalsium yang diperlukan untuk tulang.
Dari buku Anticancer, diinfokan bahwa ikan sarden adalah salah satu ikan yang baik, bahkan yang kalengan sekalipun.
Pada kedua buku diinformasikan bahwa ikan-ikan besar tidak disarankan, karena mengandung kontaminasi polusi yang tinggi. Maka ikan tuna, tongkol, hiu, adalah jenis-jenis ikan yang tidak disarankan.
Dua ikan yang kabarnya kandungan omega 3 nya tinggi adalah ikan kembung dan bandeng. Tuh kan, murah, terus sehat lagi!
Saya coba diskusikan dengan Pak Wied Harry di Milis Gizi Bayi Balita, berikut kurang lebih penjelasan beliau.
Pada dasarnya memang sudah sangat sulit memperoleh ikan laut maupun ikan tawar yang benar-benar bebas dari polusi dan tambahan zat aditif. Maka saran beliau adalah kita jangan terlalu fanatik dengan jenis ikan tertentu, melainkan melakukan variasi agar tidak terpapar dengan suatu zat polutan tertentu.
Dan opsi terbaik adalah ikan organik, jika memang anggarannya memadai :-)
Beberapa ikan organik yang sering dijual adalah gurame dan nila.
Untuk ikan sarden, Pak Wied menyarankan jika kita dapat memperoleh ikan yang sardin yang segar, bagus. Tetapi jika sarden kalengan, sebaiknya tidak dibiasakan kecuali dalam keadaan terdesak misalnya ketika traveling atau liburan karena tidak ada pembantu :-)
Selamat makan ikan! :-)
Dari buku Hiromi Shinya, Miracle of Enzymes dan Mukjizat Mikroba, diinformasikan bahwa ikan yang baik adalah ikan-ikan kecil, supaya kita bisa makan tulangnya, yang mengandung kalsium yang diperlukan untuk tulang.
Dari buku Anticancer, diinfokan bahwa ikan sarden adalah salah satu ikan yang baik, bahkan yang kalengan sekalipun.
Pada kedua buku diinformasikan bahwa ikan-ikan besar tidak disarankan, karena mengandung kontaminasi polusi yang tinggi. Maka ikan tuna, tongkol, hiu, adalah jenis-jenis ikan yang tidak disarankan.
Dua ikan yang kabarnya kandungan omega 3 nya tinggi adalah ikan kembung dan bandeng. Tuh kan, murah, terus sehat lagi!
Saya coba diskusikan dengan Pak Wied Harry di Milis Gizi Bayi Balita, berikut kurang lebih penjelasan beliau.
Pada dasarnya memang sudah sangat sulit memperoleh ikan laut maupun ikan tawar yang benar-benar bebas dari polusi dan tambahan zat aditif. Maka saran beliau adalah kita jangan terlalu fanatik dengan jenis ikan tertentu, melainkan melakukan variasi agar tidak terpapar dengan suatu zat polutan tertentu.
Dan opsi terbaik adalah ikan organik, jika memang anggarannya memadai :-)
Beberapa ikan organik yang sering dijual adalah gurame dan nila.
Untuk ikan sarden, Pak Wied menyarankan jika kita dapat memperoleh ikan yang sardin yang segar, bagus. Tetapi jika sarden kalengan, sebaiknya tidak dibiasakan kecuali dalam keadaan terdesak misalnya ketika traveling atau liburan karena tidak ada pembantu :-)
Selamat makan ikan! :-)
Labels:
hidup sehat alami,
metode alami,
pola makan
Friday, June 17, 2011
Kita Perlu untuk Makan Tidak Enak :-)
Menyambung tulisan saya sebelumnya, saya tambahkan beberapa hal tentang perlunya makan yang tidak enak.
Hehe, kali ini lebih ekstrim ya, bukan hanya “kita tidak perlu makan enak”, tapi justru “kita perlu makan tidak enak.”
Baiklah saya akui bahwa itu terlalu ekstrim, mungkin yang lebih tepat adalah “Makanlah yang kita perlukan walaupun tidak enak.”
Pada dasarnya makanan yang terbaik untuk tubuh kita adalah yang sealami mungkin. Buah, sayur mentah, makanan yang diproses tidak terlalu lama. Tentunya, yang terbaik adalah makanan sehat, alami, yang juga enak. Tapi biasanya, makanan sehat seperti itu rasanya kurang enak jika dibandingkan dengan makanan yang kurang sehat :-)
Bagi yang terbiasa makan yang enak, memang jadinya seperti tersiksa. Tapi sebenarnya ini “siksaan” yang kita perlukan.
Pertama, makanan sehat itulah yang sebenarnya dipelukan oleh tubuh kita. Rasa enak hanya “lewat” beberapa detik saja di mulut. Perjalanan panjang makanan adalah bisa sampai 2 jam di lambung, lalu berlanjut sampai beberapa hari di usus, dan beredar ke seluruh tubuh. Makanan yang sehat akan membuat badan kita sehat. Mulai dari organ-organ pencernaan yang dilewati makanan itu sendiri, sampai seluruh organ yang menerima asupan zat-zat gizinya. Dan jika kita makan sehat, daya tahan tubuh akan meningkat, kita lebih kuat melawan penyakit, dan kalau pun sakit, kita akan lebih cepat sembuh.
Kedua, akan ada masanya kita memang tidak bisa menikmati makanan enak. Yaitu ketika kita mulut kita pahit atau mual karena sakit, atau ketika kita memang sudah tidak diperbolehkan lagi memakan makanan enak karena penyakit degeneratif. Jika kita tidak pernah terbiasa makan tidak enak, saat itu akan menjadi saat yang menyiksa. Kita jadi kesulitan untuk bisa makan. Makanan yang diperbolehkan tidak kita sukai, makanan yang kita sukai tidak diperbolehkan :-)Jika sudah terbiasa makanan karena perlu, bukan karena enak, hal ini tidak menjadi masalah lagi.
Kabarnya, kebiasaan makan karena enak ini juga salah satu yang menjadi sebab banyak ibu Indonesia mengalami anaknya sulit makan. Saya pernah berdiskusi dengan seorang remaja Jerman, dia heran dengan iklan-iklan di Indonesia, yang menunjukkan banyak anak sulit makan. Menurut dia hal itu tidak terjadi di Jerman.
Penjelasannya saya dapatkan dari teman lain yang di Australia. Kabarnya di Australia ketika ibu memberi makan anaknya, yang dikatakan adalah "This is good for you." Sedangkan ketika ibu Indonesia memberi makan, yang dikatakan biasanya adalah "Ayo makan, ini enak, Nak."
Mungkin salah satu sebabnya adalah karena di Indonesia banyak pilihan makanan, banyak rempah-rempah, banyak aneka bumbu, sehingga makanan memang bisa dibuat enak. Di luar negeri, rasa makanan memang lebih hambar, tawar, cenderung menampilkan rasa makanan itu apa adanya.
Namun, bagaimana pun adanya rempah dan aneka bumbu adalah karunia dari Allah. Tinggal kita memanfaatkannya dengan tepat, yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.
Yuk, perbaiki niat makan kita, makan karena perlu, bukan karena enak :-)
Hehe, kali ini lebih ekstrim ya, bukan hanya “kita tidak perlu makan enak”, tapi justru “kita perlu makan tidak enak.”
Baiklah saya akui bahwa itu terlalu ekstrim, mungkin yang lebih tepat adalah “Makanlah yang kita perlukan walaupun tidak enak.”
Pada dasarnya makanan yang terbaik untuk tubuh kita adalah yang sealami mungkin. Buah, sayur mentah, makanan yang diproses tidak terlalu lama. Tentunya, yang terbaik adalah makanan sehat, alami, yang juga enak. Tapi biasanya, makanan sehat seperti itu rasanya kurang enak jika dibandingkan dengan makanan yang kurang sehat :-)
Bagi yang terbiasa makan yang enak, memang jadinya seperti tersiksa. Tapi sebenarnya ini “siksaan” yang kita perlukan.
Pertama, makanan sehat itulah yang sebenarnya dipelukan oleh tubuh kita. Rasa enak hanya “lewat” beberapa detik saja di mulut. Perjalanan panjang makanan adalah bisa sampai 2 jam di lambung, lalu berlanjut sampai beberapa hari di usus, dan beredar ke seluruh tubuh. Makanan yang sehat akan membuat badan kita sehat. Mulai dari organ-organ pencernaan yang dilewati makanan itu sendiri, sampai seluruh organ yang menerima asupan zat-zat gizinya. Dan jika kita makan sehat, daya tahan tubuh akan meningkat, kita lebih kuat melawan penyakit, dan kalau pun sakit, kita akan lebih cepat sembuh.
Kedua, akan ada masanya kita memang tidak bisa menikmati makanan enak. Yaitu ketika kita mulut kita pahit atau mual karena sakit, atau ketika kita memang sudah tidak diperbolehkan lagi memakan makanan enak karena penyakit degeneratif. Jika kita tidak pernah terbiasa makan tidak enak, saat itu akan menjadi saat yang menyiksa. Kita jadi kesulitan untuk bisa makan. Makanan yang diperbolehkan tidak kita sukai, makanan yang kita sukai tidak diperbolehkan :-)Jika sudah terbiasa makanan karena perlu, bukan karena enak, hal ini tidak menjadi masalah lagi.
Kabarnya, kebiasaan makan karena enak ini juga salah satu yang menjadi sebab banyak ibu Indonesia mengalami anaknya sulit makan. Saya pernah berdiskusi dengan seorang remaja Jerman, dia heran dengan iklan-iklan di Indonesia, yang menunjukkan banyak anak sulit makan. Menurut dia hal itu tidak terjadi di Jerman.
Penjelasannya saya dapatkan dari teman lain yang di Australia. Kabarnya di Australia ketika ibu memberi makan anaknya, yang dikatakan adalah "This is good for you." Sedangkan ketika ibu Indonesia memberi makan, yang dikatakan biasanya adalah "Ayo makan, ini enak, Nak."
Mungkin salah satu sebabnya adalah karena di Indonesia banyak pilihan makanan, banyak rempah-rempah, banyak aneka bumbu, sehingga makanan memang bisa dibuat enak. Di luar negeri, rasa makanan memang lebih hambar, tawar, cenderung menampilkan rasa makanan itu apa adanya.
Namun, bagaimana pun adanya rempah dan aneka bumbu adalah karunia dari Allah. Tinggal kita memanfaatkannya dengan tepat, yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.
Yuk, perbaiki niat makan kita, makan karena perlu, bukan karena enak :-)
Wednesday, June 8, 2011
Makanan Tidak Perlu Enak
Hari ini di kantor saya ada acara makan-makan syukuran, dengan aneka menu prasmanan, yang cukup sehat karena cukup banyak aneka sayuran dan buah.
Terdengarlah percakapan berikut di antara dua karyawan :
Karyawan A : “Bu, kok nggak ngambil sayurnya?”
Karyawan B : “Wah, Pak, saya nggak suka menu-menu sayurnya. Saya sangat pemilih kalau untuk masalah sayur.”
Duh, prihatin sekali mendengarnya. Kalau yang berkata demikian adalah anak-anak, saya masih bisa mengerti. Anak-anak masih mengikuti kesenangan, dan belum berpikir panjang tentang mana yang baik dan mana yang buruk.
Tapi orang dewasa, seharusnya sudah tidak lagi “dikendalikan” oleh kesenangan. Seharusnya orang dewasa sudah menyadari, bahwa makanan itu bukan sekedar kebutuhan di mulut saja dengan rasa yang enak, tetapi lebih jauh lagi adalah kebutuhan tubuh, untuk kesehatan.
Celetukan lain yang juga tadi terdengar adalah :
“Wah, udang dan cumi nih, kalau di sini sih nggak ada kolesterol. Kolesterol adanya di hasil pemeriksaan laboratorium saja.”
“Waduh, makanannya enak-enak semua nih, sampe kekenyangan saya karena ingin mencoba semuanya.”
Maka sebaiknya, makanan itu tidak perlu enak. Karena kalau terlalu enak, kita malah jadi terlena, makan terlalu banyak yang sebenarnya tidak diperlukan tubuh, atau malah kurang baik bagi tubuh.
Dan dari sisi Islam pun, sepertinya sejalan, karena prinsipnya makan dengan menjaga proporsi 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk air, dan 1/3 untuk udara, serta berhenti sebelum kenyang. Hal ini akan sulit kita lakukan jika kita disuguhi aneka makanan yang enak-enak.
Terdengarlah percakapan berikut di antara dua karyawan :
Karyawan A : “Bu, kok nggak ngambil sayurnya?”
Karyawan B : “Wah, Pak, saya nggak suka menu-menu sayurnya. Saya sangat pemilih kalau untuk masalah sayur.”
Duh, prihatin sekali mendengarnya. Kalau yang berkata demikian adalah anak-anak, saya masih bisa mengerti. Anak-anak masih mengikuti kesenangan, dan belum berpikir panjang tentang mana yang baik dan mana yang buruk.
Tapi orang dewasa, seharusnya sudah tidak lagi “dikendalikan” oleh kesenangan. Seharusnya orang dewasa sudah menyadari, bahwa makanan itu bukan sekedar kebutuhan di mulut saja dengan rasa yang enak, tetapi lebih jauh lagi adalah kebutuhan tubuh, untuk kesehatan.
Celetukan lain yang juga tadi terdengar adalah :
“Wah, udang dan cumi nih, kalau di sini sih nggak ada kolesterol. Kolesterol adanya di hasil pemeriksaan laboratorium saja.”
“Waduh, makanannya enak-enak semua nih, sampe kekenyangan saya karena ingin mencoba semuanya.”
Maka sebaiknya, makanan itu tidak perlu enak. Karena kalau terlalu enak, kita malah jadi terlena, makan terlalu banyak yang sebenarnya tidak diperlukan tubuh, atau malah kurang baik bagi tubuh.
Dan dari sisi Islam pun, sepertinya sejalan, karena prinsipnya makan dengan menjaga proporsi 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk air, dan 1/3 untuk udara, serta berhenti sebelum kenyang. Hal ini akan sulit kita lakukan jika kita disuguhi aneka makanan yang enak-enak.
Tuesday, June 7, 2011
Mikro Hidro dan Panel Surya
Sudah lama saya tertarik dengan pemanfaatan sumber energi alternatif, sebagai pengganti listrik dari PLN. Namun tadinya hanya pada tingkatan berkeluh kesah, bahwa seharusnya pemerintah memanfaatkan sumber daya yang begitu luasnya di Indonesia, arus laut, air sungai, angin, serta tenaga matahari.
Sampai minggu lalu saya membaca di Majalah Nirmala, tentang Ibu Puni, yang bersama suaminya membangun sumber energi mikro hidro, sumber energi bertenaga air yang berhasil menerangi banyak desa yang sebelumnya belum terjangkau listrik.
Saya coba browsing tentang mikro hidro ini, tadinya saya mau coba buat untuk di rumah saya, hehe.. Ternyata, ini pembangkit listrik untuk skala satu desa, huehehehe.. Gak bisa kalau modal air hujan dari talang, hehe.. Gak jadi deh.. :-)
Lalu saya coba browsing lagi, kali ini untuk energi surya. Ternyata sudah ada beberapa penyedia panel surya. Tapi kelihatannya skalanya juga skala pabrik. Dan kalaupun ada yang skala rumah, sepertinya harganya masih sangat mahal.
Mudah-mudahan sebentar lagi ada sumber energi matahari, air hujan, angin, yang bisa digunakan di skala rumah tangga, dengan biaya yang murah.
Aamiin :-)
Sampai minggu lalu saya membaca di Majalah Nirmala, tentang Ibu Puni, yang bersama suaminya membangun sumber energi mikro hidro, sumber energi bertenaga air yang berhasil menerangi banyak desa yang sebelumnya belum terjangkau listrik.
Saya coba browsing tentang mikro hidro ini, tadinya saya mau coba buat untuk di rumah saya, hehe.. Ternyata, ini pembangkit listrik untuk skala satu desa, huehehehe.. Gak bisa kalau modal air hujan dari talang, hehe.. Gak jadi deh.. :-)
Lalu saya coba browsing lagi, kali ini untuk energi surya. Ternyata sudah ada beberapa penyedia panel surya. Tapi kelihatannya skalanya juga skala pabrik. Dan kalaupun ada yang skala rumah, sepertinya harganya masih sangat mahal.
Mudah-mudahan sebentar lagi ada sumber energi matahari, air hujan, angin, yang bisa digunakan di skala rumah tangga, dengan biaya yang murah.
Aamiin :-)
Monday, June 6, 2011
Apakah Harus Semua Serba Organik?
Setelah mengetahui tentang bagusnya bahan makanan organik, apa lagi di dekat rumah saya ada toko yang bisa men-delivery pesanan makanan organik, dalam 6 bulan terakhir hampir seluruh sayur, ayam, telur, dan ikan saya beli yang organik.
Untuk tubuh memang rasanya lebih sehat ya, tetapi untuk kantong agak kurang sehat :-)
Minggu lalu saya mulai baca buku tulisan David Servan-Schreiber, M.D., Ph.D. yang terjemahan Bahasa Indonesianya berjudul Hidup Bebas Kanker, ada saran bahwa ternyata tidak semua bahan makanan beresiko terkontaminasi tinggi, atau walaupun terkontaminasi masih bisa dikupas.
Maka tidak semua harus organik.
Nah, ini dia solusi yang keren. Saya jadi bisa kembali belanja ke pasar, memajukan perekomian rakyat, tapi tetap hidup sehat.
Berikut jenis-jenis makanan yang “wajib” organik : apel, pir, persik, stroberi, ceri, raspberry, anggur, paprika, seledri, buncis, kentang, bayam, selada, mentimun, labu.
Dan berikut jenis-jenis makanan yang tidak perlu organik : pisang, jeruk, jeruk keprok, nanas, jeruk bali, melon, semangka, plum, kiwi, blueberry, mangga, papaya, brokoli, kembang kol, kubis, jamur, asparagus, tomat, bawang merah, bawang putih, terung, kacang polong, radis, alpukat.
Bagaimana dengan daging sapi, ayam, telur, dan ikan? Untuk daging sapi, ayam, dan telur, dan ikan, sebaiknya organik. Sedangkan ikan, lebih baik pilih ikan-ikan kecil seperti makerel, sarden, dan salmon. Hindari ikan besar seperti tuna dan hiu.
Ternyata, lebih banyak jenis makanan yang tidak perlu organik yaaa :-) Yuk kita mulai hidup yang sehat untuk badan, juga sehat untuk kantong :-)
Untuk tubuh memang rasanya lebih sehat ya, tetapi untuk kantong agak kurang sehat :-)
Minggu lalu saya mulai baca buku tulisan David Servan-Schreiber, M.D., Ph.D. yang terjemahan Bahasa Indonesianya berjudul Hidup Bebas Kanker, ada saran bahwa ternyata tidak semua bahan makanan beresiko terkontaminasi tinggi, atau walaupun terkontaminasi masih bisa dikupas.
Maka tidak semua harus organik.
Nah, ini dia solusi yang keren. Saya jadi bisa kembali belanja ke pasar, memajukan perekomian rakyat, tapi tetap hidup sehat.
Berikut jenis-jenis makanan yang “wajib” organik : apel, pir, persik, stroberi, ceri, raspberry, anggur, paprika, seledri, buncis, kentang, bayam, selada, mentimun, labu.
Dan berikut jenis-jenis makanan yang tidak perlu organik : pisang, jeruk, jeruk keprok, nanas, jeruk bali, melon, semangka, plum, kiwi, blueberry, mangga, papaya, brokoli, kembang kol, kubis, jamur, asparagus, tomat, bawang merah, bawang putih, terung, kacang polong, radis, alpukat.
Bagaimana dengan daging sapi, ayam, telur, dan ikan? Untuk daging sapi, ayam, dan telur, dan ikan, sebaiknya organik. Sedangkan ikan, lebih baik pilih ikan-ikan kecil seperti makerel, sarden, dan salmon. Hindari ikan besar seperti tuna dan hiu.
Ternyata, lebih banyak jenis makanan yang tidak perlu organik yaaa :-) Yuk kita mulai hidup yang sehat untuk badan, juga sehat untuk kantong :-)
Bagaimana Dengan Plastik Kemasan?
Pada tulisan saya sebelumnya, saya menyarankan agar kita meminimalkan penggunaan bungkusan makanan dan membawa sendiri kantong plastik untuk belanja.
Lalu, bagaimana dengan plastik kemasan, untuk produk-produk yang “dari sononya” ketika kita beli memang sudah dalam kemasan plastik?
Idealnya, kita memproduksi semua kebutuhan kita, sehingga kita tidak perlu membeli :-)
Snack dan makanan jadi, sebenarnya mudah untuk kita buat sendiri. Sabun cuci, sabun mandi, pembersih lantai pun, sebenarnya bisa kita buat sendiri. Ada komunitas yang mengkhususkan diri untuk hidup mandiri seperti itu.
Tapi itu idealnya :-)
Tahap pertama, yang bisa kita lakukan adalah menggunakan ulang sebanyak mungkin kemasan itu. Plastik majalah misalnya, kita simpan, barangkali kapan-kapan kita perlu pembungkus plastik. Gelas plastik kita bisa gunakan untuk pot bibit tanaman.
Bagaimana dengan kemasan yang tidak bisa kita gunakan lagi? Tetap kita pisahkan juga, untuk kita salurkan ke pemulung, agar bisa didaur ulang. Sambil kita coba belajar, agar kita bisa mendaur ulang sendiri, atau malah sampai ke kondisi ideal, ketika kita bisa membuat sendiri semua kebutuhan kita.
Bagaimana, mudah kan?
Lalu, bagaimana dengan plastik kemasan, untuk produk-produk yang “dari sononya” ketika kita beli memang sudah dalam kemasan plastik?
Idealnya, kita memproduksi semua kebutuhan kita, sehingga kita tidak perlu membeli :-)
Snack dan makanan jadi, sebenarnya mudah untuk kita buat sendiri. Sabun cuci, sabun mandi, pembersih lantai pun, sebenarnya bisa kita buat sendiri. Ada komunitas yang mengkhususkan diri untuk hidup mandiri seperti itu.
Tapi itu idealnya :-)
Tahap pertama, yang bisa kita lakukan adalah menggunakan ulang sebanyak mungkin kemasan itu. Plastik majalah misalnya, kita simpan, barangkali kapan-kapan kita perlu pembungkus plastik. Gelas plastik kita bisa gunakan untuk pot bibit tanaman.
Bagaimana dengan kemasan yang tidak bisa kita gunakan lagi? Tetap kita pisahkan juga, untuk kita salurkan ke pemulung, agar bisa didaur ulang. Sambil kita coba belajar, agar kita bisa mendaur ulang sendiri, atau malah sampai ke kondisi ideal, ketika kita bisa membuat sendiri semua kebutuhan kita.
Bagaimana, mudah kan?
Saatnya Diet Plastik
Pernahkah kita coba menghitung berapa kantong plastik yang kita hasilkan sepanjang hidup kita?
Kita coba hitung per hari ya, saya contohkan untuk seorang ibu bekerja seperti saya yaa..
Pagi hari kalau tidak sarapan di rumah dan tidak membawa bekal dari rumah, maka kita akan jajan di kantor, misalnya mi ayam, bubur ayam, atau gado-gado. Karena tempatnya sempit, kita akan membungkus makanan itu untuk dimakan di tempat kerja. Plus karena ada yang jualan gorengan dan rujak, kita beli juga untuk snack jam 10-an.
Akumulasi plastik : 3 kantong plastik dan 1 styrofoam (bungkus rujak dan gorengan dari kertas).
Siang hari jalan ke mall sekaligus makan siang. Di mall belanja di 3 counter, plus mampir ke minimarket dan apotik. Makan siang di mall, bawa oleh-oleh makanan untuk anak-anak dan suami.
Akumulasi plastik : 3 + 6 kantong plastik dan 1 +1 styrofoam, jadi 9 kantong plastik dan 2 styrofoam.
Sore hari tiba-tiba kehabisan tisu dan perlu beli minyak kayu putih. Maka kita pergi ke minimarket kantor, sekalian juga beli persediaan susu anak-anak yang lebih murah di minimarket kantor. Total perlu 2 kantong plastik.
Akumulasi plastik : 9 + 2 kantong plastik dan 2 styrofoam, jadi 11 kantong plastik dan 2 styrofoam.
Menjelang pulang, ada teman yang jualan bahan baju. Kita beli satu. Biasanya bahan sudah ada kantong plastik beningnya, dan untuk bawa ke workstation, kita pakai kantong plastik lagi.
Pulang kantor, untuk di jalan beli makanan dulu di ibu penjaja makanan, dalam styrofoam dan kantong plastik.
Akumulasi plastik : 11 + 2 kantong plastik dan 2 + 1 styrofoam, jadi 13 kantong plastik dan 3 styrofoam.
Total dalam sehari 13 kantong plastik dan 3 styrofoam. Anggaplah kita tidak tiap hari belanja ke mall, mungkin bisa berkurang menjadi 8 kantong plastik dan 2 styrofoam. Belum termasuk aneka kemasan snack, sabun cuci, shampoo, sabun cair, dll.
Itu hasil dalam sehari, dari kita saja. Dalam sebulan, setahun, sepanjang hidup, silakan dikalikan. Untuk sekeluarga kita, termasuk si mbak yang belanja ke pasar dan anak-anak yang belanja di kantin, silakan ditambahkan. Dengan seluruh keluarga dalam 1 RT, 1 RW, 1 Kelurahan, dan seterusnya.
Plastik membutuhkan ratusan tahun untuk bisa hancur. Bahkan kemasan styrofoam tidak bisa hancur. Suatu hari nanti bisa jadi permukaan bumi sudah tidak sanggup lagi menampung sampah plastik yang kita hasilkan dengan cepat, jauh lebih cepat dari waktu hancurnya.
Itu bicara jangka sangat panjang. Bicara jangka pendek, ternyata produk plastik banyak juga yang membahayakan kesehatan kita, terutama bila terkena makanan yang panas.
Maka, meminjam istilah dari Greeneration Indonesia, sekarang sudah saatnya kita diet plastik. Bagaimana caranya?
1. Kurangi membungkus makanan, usahakan makan di tempat. Jika akan membungkus, usahakan minta bungkus kertas atau kotak kertas. Lebih baik lagi jika kita membawa wadah makanan kita sendiri.
2. Bawalah selalu kantong belanja sendiri. Sekarang sudah banyak yang memproduksi kantong belanja yang bisa dilipat-lipat sehingga bisa kita bawa ke mana-mana.
Jika dua hal itu saja kita lakukan, dalam sehari kita sudah mengurangi menghasilkan 8 plastik dan 2 styrofoam. Silakan dikalikan untuk sebulan dan seterusnya. Ditambahkan dengan seluruh keluarga, 1 RT, dan seterusnya.
Yuk kita bersahabat dengan bumi. Bukan hanya bumi yang membutuhkannya, semua akan kembali ke kita sendiri.
Kita coba hitung per hari ya, saya contohkan untuk seorang ibu bekerja seperti saya yaa..
Pagi hari kalau tidak sarapan di rumah dan tidak membawa bekal dari rumah, maka kita akan jajan di kantor, misalnya mi ayam, bubur ayam, atau gado-gado. Karena tempatnya sempit, kita akan membungkus makanan itu untuk dimakan di tempat kerja. Plus karena ada yang jualan gorengan dan rujak, kita beli juga untuk snack jam 10-an.
Akumulasi plastik : 3 kantong plastik dan 1 styrofoam (bungkus rujak dan gorengan dari kertas).
Siang hari jalan ke mall sekaligus makan siang. Di mall belanja di 3 counter, plus mampir ke minimarket dan apotik. Makan siang di mall, bawa oleh-oleh makanan untuk anak-anak dan suami.
Akumulasi plastik : 3 + 6 kantong plastik dan 1 +1 styrofoam, jadi 9 kantong plastik dan 2 styrofoam.
Sore hari tiba-tiba kehabisan tisu dan perlu beli minyak kayu putih. Maka kita pergi ke minimarket kantor, sekalian juga beli persediaan susu anak-anak yang lebih murah di minimarket kantor. Total perlu 2 kantong plastik.
Akumulasi plastik : 9 + 2 kantong plastik dan 2 styrofoam, jadi 11 kantong plastik dan 2 styrofoam.
Menjelang pulang, ada teman yang jualan bahan baju. Kita beli satu. Biasanya bahan sudah ada kantong plastik beningnya, dan untuk bawa ke workstation, kita pakai kantong plastik lagi.
Pulang kantor, untuk di jalan beli makanan dulu di ibu penjaja makanan, dalam styrofoam dan kantong plastik.
Akumulasi plastik : 11 + 2 kantong plastik dan 2 + 1 styrofoam, jadi 13 kantong plastik dan 3 styrofoam.
Total dalam sehari 13 kantong plastik dan 3 styrofoam. Anggaplah kita tidak tiap hari belanja ke mall, mungkin bisa berkurang menjadi 8 kantong plastik dan 2 styrofoam. Belum termasuk aneka kemasan snack, sabun cuci, shampoo, sabun cair, dll.
Itu hasil dalam sehari, dari kita saja. Dalam sebulan, setahun, sepanjang hidup, silakan dikalikan. Untuk sekeluarga kita, termasuk si mbak yang belanja ke pasar dan anak-anak yang belanja di kantin, silakan ditambahkan. Dengan seluruh keluarga dalam 1 RT, 1 RW, 1 Kelurahan, dan seterusnya.
Plastik membutuhkan ratusan tahun untuk bisa hancur. Bahkan kemasan styrofoam tidak bisa hancur. Suatu hari nanti bisa jadi permukaan bumi sudah tidak sanggup lagi menampung sampah plastik yang kita hasilkan dengan cepat, jauh lebih cepat dari waktu hancurnya.
Itu bicara jangka sangat panjang. Bicara jangka pendek, ternyata produk plastik banyak juga yang membahayakan kesehatan kita, terutama bila terkena makanan yang panas.
Maka, meminjam istilah dari Greeneration Indonesia, sekarang sudah saatnya kita diet plastik. Bagaimana caranya?
1. Kurangi membungkus makanan, usahakan makan di tempat. Jika akan membungkus, usahakan minta bungkus kertas atau kotak kertas. Lebih baik lagi jika kita membawa wadah makanan kita sendiri.
2. Bawalah selalu kantong belanja sendiri. Sekarang sudah banyak yang memproduksi kantong belanja yang bisa dilipat-lipat sehingga bisa kita bawa ke mana-mana.
Jika dua hal itu saja kita lakukan, dalam sehari kita sudah mengurangi menghasilkan 8 plastik dan 2 styrofoam. Silakan dikalikan untuk sebulan dan seterusnya. Ditambahkan dengan seluruh keluarga, 1 RT, dan seterusnya.
Yuk kita bersahabat dengan bumi. Bukan hanya bumi yang membutuhkannya, semua akan kembali ke kita sendiri.
Thursday, June 2, 2011
Mulai Tanam Sayur Lagi
Setelah gagal menanam bayam dan sawi yang tak kunjung muncul, minggu ini saya baca di majalah Trubus tentang urban farming.
Wah, keren banget ternyata ya para urban farmer itu. Mereka memang benar-benar serius, dan akhirnya benar-benar berhasil.
Akhirnya, saya tergerak untuk mencoba lagi menanam sang sawi dan bayam. Kali ini di pot yang lebih besar, dengan benih yang lebih banyak, dan saya letakkan di tempat yang agak tertutup, yang kemarin dipakai oleh calon paprika dan cabai, yang sekarang sudah mulai tinggi.
Sepertinya nanti saya akan berikan juga pupuk organic yang sudah saya beli.
Satu lagi mimpi saya, ingin membuat veggie rack, rak pot untuk menanam sayur. Next project, hehe..
Wah, keren banget ternyata ya para urban farmer itu. Mereka memang benar-benar serius, dan akhirnya benar-benar berhasil.
Akhirnya, saya tergerak untuk mencoba lagi menanam sang sawi dan bayam. Kali ini di pot yang lebih besar, dengan benih yang lebih banyak, dan saya letakkan di tempat yang agak tertutup, yang kemarin dipakai oleh calon paprika dan cabai, yang sekarang sudah mulai tinggi.
Sepertinya nanti saya akan berikan juga pupuk organic yang sudah saya beli.
Satu lagi mimpi saya, ingin membuat veggie rack, rak pot untuk menanam sayur. Next project, hehe..
Labels:
berkebun,
go green,
sayur dan buah,
tanam sayur
Berawal dari Biopori
Sudah lama saya ingin punya sumur resapan. Kabarnya seluruh rumah wajib punya sumur resapan, dan memang perlu untuk mencegah banjir. Dan sayang juga rasanya melihat air terbuang begitu saja. Apa lagi sampai mengambang di selokan dan terjadi banjir.
Namun, karena saya pikir membuat sumur resapan ini cukup rumit, maka saya belum berniat merealisasikannya.
Bulan ini, tadinya saya hanya akan membuat lubang resapan biopori. Tapi setelah diskusi dengan Pak Nur sang tukang, ternyata dia juga sudah pernah membuat sumur resapan. Langsung saya minta dia buatkan juga, dan Alhamdulillah suami saya juga setuju :-)
Menurut Pak Nur, sumur resapan cukup digali sekitar seluas 1 meter persegi, sedalam 2meter. Paling bawah diletakkan batu, kemudian ijuk, lalu pasir, lalu bisa ditutup lagi dengan paving. Sehingga resapan lebih ditujukan pada air hujan yang jatuh ke area resapan tersebut.
Setelah diskusi dengan bos saya di kantor, yang ternyata punya sumur resapan juga, plus baca-baca di internet, ternyata ada juga metode sumur resapan yang lain dari yang dijelaskan Pak Nur. Yaitu kedalamannya sekitar 4 meter, dan setelah pasir dibuatkan ruang kosong untuk penampungan air, sehingga di paling atas dibuatkan beton dan penutupnya. Resapan bukan hanya ditujukan untuk air hujan yang jatuh dia area, tetapi juga untuk air dari talang termasuk air buangan. Dan perlu ada saluran pembuangan, jika tampungan penuh.
Wah, ternyata lebih keren kalau yang ini.
Pak Nur sepertinya tetap dengan rencana awalnya, tetapi dia bersedia untuk menyambungkan talang dan buangan ke resapan tersebut, dan katanya bisa juga dibuatkan pembuangannya.
Kita lihat saja perkembangannya, semoga sukses :-)
Oya, efek samping yang menyenangkan dari pembuatan sumur resapan ini adalah saya jadi punya banyaaaaaaak tanah. Saya bisa penuhi pot-pot saya yang tanahnya sudah mulai menipis. Dan saya berpikir akan menimbun kembali kebun depan saya, dan mencoba membuat taman baru yang lebih keren. Hehe, proyek baru lagi deh :-)
Namun, karena saya pikir membuat sumur resapan ini cukup rumit, maka saya belum berniat merealisasikannya.
Bulan ini, tadinya saya hanya akan membuat lubang resapan biopori. Tapi setelah diskusi dengan Pak Nur sang tukang, ternyata dia juga sudah pernah membuat sumur resapan. Langsung saya minta dia buatkan juga, dan Alhamdulillah suami saya juga setuju :-)
Menurut Pak Nur, sumur resapan cukup digali sekitar seluas 1 meter persegi, sedalam 2meter. Paling bawah diletakkan batu, kemudian ijuk, lalu pasir, lalu bisa ditutup lagi dengan paving. Sehingga resapan lebih ditujukan pada air hujan yang jatuh ke area resapan tersebut.
Setelah diskusi dengan bos saya di kantor, yang ternyata punya sumur resapan juga, plus baca-baca di internet, ternyata ada juga metode sumur resapan yang lain dari yang dijelaskan Pak Nur. Yaitu kedalamannya sekitar 4 meter, dan setelah pasir dibuatkan ruang kosong untuk penampungan air, sehingga di paling atas dibuatkan beton dan penutupnya. Resapan bukan hanya ditujukan untuk air hujan yang jatuh dia area, tetapi juga untuk air dari talang termasuk air buangan. Dan perlu ada saluran pembuangan, jika tampungan penuh.
Wah, ternyata lebih keren kalau yang ini.
Pak Nur sepertinya tetap dengan rencana awalnya, tetapi dia bersedia untuk menyambungkan talang dan buangan ke resapan tersebut, dan katanya bisa juga dibuatkan pembuangannya.
Kita lihat saja perkembangannya, semoga sukses :-)
Oya, efek samping yang menyenangkan dari pembuatan sumur resapan ini adalah saya jadi punya banyaaaaaaak tanah. Saya bisa penuhi pot-pot saya yang tanahnya sudah mulai menipis. Dan saya berpikir akan menimbun kembali kebun depan saya, dan mencoba membuat taman baru yang lebih keren. Hehe, proyek baru lagi deh :-)
Berburu Produk Sehat dan Halal
Sekitar 15 tahun terakhir saya mulai memperhatikan kehalalan makanan. Maka bagi saya, makanan apapun tidak masalah, yang penting ada label halal. Paling bagus jika label halalnya adalah dari MUI atau lembaga halal lainnya. Tingkat kedua adalah yang label halalnya "self claimed", yang walaupun belum terjamin, tapi pertanggung jawaban sudah berpindah :-) Tingkat ketiga, ketika ditanya, sang penjual menjawab "halal" :-)
Juga pada tingkat ketiga adalah, yang walaupun tidak ada label halalnya, kita cek di kandungan (ingredients), tidak ada bahan-bahan yang meragukan. Untuk makanan misalnya gelatin, lesitin, dll. Untuk kosmetik juga gelatin.
Di sisi lain, saya juga memperhatikan kesehatan makanan. Saya anti MSG, dan di rumah tidak pernah masak menggunakan MSG. Hal ini "ditunjang" juga dengan kondisi saya dan anak-anak. Saya biasanya pusing jika makan makanan mengandung MSG. Sedangkan anak saya biasanya gatal-gatalnya kambuh.
Selain itu saya juga mengkonsumsi madu dan propolis, dengan latar belakang kesehatan Islami. Saya juga sudah mulai memilih sayuran organik, namun masih belum menyeluruh, bagi saya organik sekedar lebih baik, sayuran biasa pun masih oke. Selain itu saya masih kesulitan menemukan sayuran organik secara rutin.
Nah di 5 tahun terakhir, perhatian ke kesehatan ini semakin meningkat. Setelah saya membaca buku Hiromi, mengikuti milis Gizi Bayi Balita, mengikuti milis Food Combining, membaca buku pola makan anti kanker.
Saya mulai beralih ke makanan sehat, makanan organik. Pas di dekat rumah saya ada toko makanan organik yang bisa delivery. Cocok sekali dengan saya :-)
Berikut daftar belanja setelah menjadi organik-mania :
1. Garam menjadi garam laut
2. Sayur, buah, ayam, ikan, susu, telur, beras biasa menjadi organik
3. Roti menjadi roti gandum tanpa pengawet
4. Margarin menjadi mentega
5. Minyak sawit menjadi minyak kelapa
Yang sebaiknya dikurangi bahkan dihilangkan :
1. Mi, makaroni, dan aneka pasta yang terbuat dari terigu
2. Roti putih
3. Gula
4. Margarin
Dan yang perlu diperbanyak adalah sayur dan buah :-)
Dan untuk kosmetik, yang sehat adalah yang tanpa pengawet (paraben) dan ftalat.
Kembali ke judul tulisan ini, ada satu hal yang masih memerlukan sedikit usaha. Karena produk yang halal, masih jarang yang peduli dengan kesehatan. Sedangkan produk organik, biasanya buatan luar negeri yang belum terjamin kehalalannya. Ini berlaku untuk makanan, juga untuk kosmetik. Hehe.. seru kan? Mari kita berburu makanan dan kosmetik yang sehat dan halal.
Juga pada tingkat ketiga adalah, yang walaupun tidak ada label halalnya, kita cek di kandungan (ingredients), tidak ada bahan-bahan yang meragukan. Untuk makanan misalnya gelatin, lesitin, dll. Untuk kosmetik juga gelatin.
Di sisi lain, saya juga memperhatikan kesehatan makanan. Saya anti MSG, dan di rumah tidak pernah masak menggunakan MSG. Hal ini "ditunjang" juga dengan kondisi saya dan anak-anak. Saya biasanya pusing jika makan makanan mengandung MSG. Sedangkan anak saya biasanya gatal-gatalnya kambuh.
Selain itu saya juga mengkonsumsi madu dan propolis, dengan latar belakang kesehatan Islami. Saya juga sudah mulai memilih sayuran organik, namun masih belum menyeluruh, bagi saya organik sekedar lebih baik, sayuran biasa pun masih oke. Selain itu saya masih kesulitan menemukan sayuran organik secara rutin.
Nah di 5 tahun terakhir, perhatian ke kesehatan ini semakin meningkat. Setelah saya membaca buku Hiromi, mengikuti milis Gizi Bayi Balita, mengikuti milis Food Combining, membaca buku pola makan anti kanker.
Saya mulai beralih ke makanan sehat, makanan organik. Pas di dekat rumah saya ada toko makanan organik yang bisa delivery. Cocok sekali dengan saya :-)
Berikut daftar belanja setelah menjadi organik-mania :
1. Garam menjadi garam laut
2. Sayur, buah, ayam, ikan, susu, telur, beras biasa menjadi organik
3. Roti menjadi roti gandum tanpa pengawet
4. Margarin menjadi mentega
5. Minyak sawit menjadi minyak kelapa
Yang sebaiknya dikurangi bahkan dihilangkan :
1. Mi, makaroni, dan aneka pasta yang terbuat dari terigu
2. Roti putih
3. Gula
4. Margarin
Dan yang perlu diperbanyak adalah sayur dan buah :-)
Dan untuk kosmetik, yang sehat adalah yang tanpa pengawet (paraben) dan ftalat.
Kembali ke judul tulisan ini, ada satu hal yang masih memerlukan sedikit usaha. Karena produk yang halal, masih jarang yang peduli dengan kesehatan. Sedangkan produk organik, biasanya buatan luar negeri yang belum terjamin kehalalannya. Ini berlaku untuk makanan, juga untuk kosmetik. Hehe.. seru kan? Mari kita berburu makanan dan kosmetik yang sehat dan halal.
Tuesday, May 31, 2011
Kehamilan di Luar Kandungan (Ektopik)
Di milis balita-anda hari ini ada yang bertanya tentang kehamilan di luar kandungan, saya coba menjelaskan berdasarkan pengalaman saya.
Saya pernah hamil di luar kandungan, dua kali, yaitu kehamilan ketiga dan keempat :-)
Dari yang saya alami, nggak ada yang perlu ditakutkan :-)
Memang diperlukan operasi. Namun operasinya standar saja, mirip-mirip dengan operasi caesar yaitu laparatomi.
Malah ada operasi yang lebih simpel yaitu laparaskopi, tidak pembedahan yang lebar, hanya pembedahan kecil saja. Jadi mirip-mirip endoskopi tapi dilakukan di perut. Hanya saja tidak semua rumah sakit ada dokter yang bisa laparaskopi. Saya sendiri waktu itu operasi di RSB YPK.
Salah satu dokter saya pernah bilang, bahwa ada juga yang hamil di luar kandungan tetapi tidak dilakukan operasi dan berhasil lahir. Namun sepertinya ini kasus yang sangat jaraaaaaaang. Pada umumnya kehamilan di luar kandungan (di saluran telur) tidak diteruskan karena saluran telur tidak bisa mengembang mengikuti perkembangan bayi.
Jadi biasanya lama kelamaan ibu akan merasa sakit, bahkan bisa terjadi perdarahan.
Kehamilan di luar kandungan disebut kehamilan ektopik (KE). Kalau belum terjadi perdarahan disebutnya KE saja. Kalau sudah sampai terjadi perdarahan disebut kehamilan ektopik terganggu (KET).
Pada kehamilan ektopik, sebenarnya kondisi janin bisa dibilang baik-baik saja, yang bermasalah adalah saluran telurnya, karena akan mengembang melebihi kemampuannya. Jika sampai terjadi perdarahan parah akan membahayakan bagi Ibu.
Sehingga, dari dua kasus yang saya alami, begitu diketahui bahwa di luar kandungan, segera dilakukan operasi untuk mengeluarkan.
Untuk memastikan bahwa terjadi kehamilan di luar kandungan, dilakukan USG transvaginal. Jika menggunakan USG biasa, biasanya tidak terlihat. Tetapi jika tidak terlihat, bisa jadi memang kantung kehamilan tidak ada, sehingga perlu dilakukan kuretase. Maka memastikannya memang perlu dengan USG transvaginal, bahwa benar di luar kandungan, maka harus dioperasi.
Jika benar di luar kandungan, tidak bisa dilakukan pertolongannya dengan kuretase, karena janin berada di saluran telur yang tidak terjangkau dengan kuret. Maka pilihannya adalah operasi. Dan kalau memang akan dioperasi, sebaiknya memang sebelum terjadi perdarahan.
Berbeda dengan keguguran kandungan, pada kehamilan ektopik janin pada dasarnya dalam kondisi baik-baik saja, sehingga tidak akan luruh. Yang bermasalah adalah kondisi saluran telur tempat janin itu berada, yang tidak sanggup mengembang mengikuti perkembangan bayi.
Untuk itu kepastian kehamilan di luar kandungan baru dapat dilakukan di usia kehamilan sekitar 6-10 minggu, karena sebelum itu, bisa jadi kantung janin memang belum terdeteksi.
Indikator yang bisa dirasakan oleh Ibu adalah rasa sakit yang cukup menyiksa pada sisi kanan atau kiri perut, akibat pengembangan saluran telur yang tidak normal.
Saya pernah hamil di luar kandungan, dua kali, yaitu kehamilan ketiga dan keempat :-)
Dari yang saya alami, nggak ada yang perlu ditakutkan :-)
Memang diperlukan operasi. Namun operasinya standar saja, mirip-mirip dengan operasi caesar yaitu laparatomi.
Malah ada operasi yang lebih simpel yaitu laparaskopi, tidak pembedahan yang lebar, hanya pembedahan kecil saja. Jadi mirip-mirip endoskopi tapi dilakukan di perut. Hanya saja tidak semua rumah sakit ada dokter yang bisa laparaskopi. Saya sendiri waktu itu operasi di RSB YPK.
Salah satu dokter saya pernah bilang, bahwa ada juga yang hamil di luar kandungan tetapi tidak dilakukan operasi dan berhasil lahir. Namun sepertinya ini kasus yang sangat jaraaaaaaang. Pada umumnya kehamilan di luar kandungan (di saluran telur) tidak diteruskan karena saluran telur tidak bisa mengembang mengikuti perkembangan bayi.
Jadi biasanya lama kelamaan ibu akan merasa sakit, bahkan bisa terjadi perdarahan.
Kehamilan di luar kandungan disebut kehamilan ektopik (KE). Kalau belum terjadi perdarahan disebutnya KE saja. Kalau sudah sampai terjadi perdarahan disebut kehamilan ektopik terganggu (KET).
Pada kehamilan ektopik, sebenarnya kondisi janin bisa dibilang baik-baik saja, yang bermasalah adalah saluran telurnya, karena akan mengembang melebihi kemampuannya. Jika sampai terjadi perdarahan parah akan membahayakan bagi Ibu.
Sehingga, dari dua kasus yang saya alami, begitu diketahui bahwa di luar kandungan, segera dilakukan operasi untuk mengeluarkan.
Untuk memastikan bahwa terjadi kehamilan di luar kandungan, dilakukan USG transvaginal. Jika menggunakan USG biasa, biasanya tidak terlihat. Tetapi jika tidak terlihat, bisa jadi memang kantung kehamilan tidak ada, sehingga perlu dilakukan kuretase. Maka memastikannya memang perlu dengan USG transvaginal, bahwa benar di luar kandungan, maka harus dioperasi.
Jika benar di luar kandungan, tidak bisa dilakukan pertolongannya dengan kuretase, karena janin berada di saluran telur yang tidak terjangkau dengan kuret. Maka pilihannya adalah operasi. Dan kalau memang akan dioperasi, sebaiknya memang sebelum terjadi perdarahan.
Berbeda dengan keguguran kandungan, pada kehamilan ektopik janin pada dasarnya dalam kondisi baik-baik saja, sehingga tidak akan luruh. Yang bermasalah adalah kondisi saluran telur tempat janin itu berada, yang tidak sanggup mengembang mengikuti perkembangan bayi.
Untuk itu kepastian kehamilan di luar kandungan baru dapat dilakukan di usia kehamilan sekitar 6-10 minggu, karena sebelum itu, bisa jadi kantung janin memang belum terdeteksi.
Indikator yang bisa dirasakan oleh Ibu adalah rasa sakit yang cukup menyiksa pada sisi kanan atau kiri perut, akibat pengembangan saluran telur yang tidak normal.
Sunday, May 29, 2011
Kabar Rumah Hijauku
Mohon maaf saya baru sempat mengabarkan lagi tentang berbagai aktivitas hijau saya :-)
Berikut saya infokan dalam satu tulisan yaa..
Pertama, tentang pengelolaan air.
Akhirnya di rumah saya sudah ada penampungan air hujan. Sesuai saran dari teman-teman milis Greenlifestyle, Pak Nur, tukang langganan saya berhasil membuatnya. Dia menggunakan tong besar biru yang bertutup putih, dengan keran di bawah, lubang plus filter di atas, pipa pengeluaran, dan pemasukan air hujan dari talang.
Minggu lalu saya sudah mulai panen air hujannya, dan menggunakannya untuk menyiram tanaman :-)
Satu hal yang terpikir adalah tentang jentik nyamuk, yang saya khawatirkan akan tertarik untuk berkembang-biak di tangki itu. Berdasarkan masukan di milis lagi, ada saran di web Pak Sobirin, agar memasukkan ikan ke tangki. Saya belum coba :-)
Selain itu saya juga sedang membuat lubang biopori dan sumur resapan ;-) Lubang biopori tadinya akan saya buat di selokan, tetapi saya pikir-pikir lagi, di bawah selokan itu sepertinya ada pipa PAM, bisa merusak pipa PAM nanti. Akhirnya saya buat di paving depan. Sumur resapan dibuat di paving belakang. Dan di atasnya nanti akan saya buat kebun kecil untuk sayuran dan bumbu dapur si Mbak :-) Kedua proyek ini sedang dikerjakan oleh Pak Nur :-)
Kedua, tentang tanaman anti nyamuk.
Ternyata rosemary tidak kuat di udara Jakarta. Dari 9 pohon, 8 pohon kering kerontang karena saya salah meletakkan dan sempat lupa menyiram. 1 yang berhasil selamat adalah yang saya letakkan di bawah zodia dan rutin tersiram bersama zodia dan terkena hujan.
Lavender, justru berhasil hidup tenang, juga di bawah zodia :-)
Ketiga, tentang pengelolaan sampah.
Takakura saya sementara istirahat dulu dari penambahan sampah. Terjadi bau yang cukup heboh, plus ada binatang-binatang kecil beterbangan. Setelah dikonsultasikan dengan Pak Primadia, ternyata penyebabnya adalah sampah yang terlalu basah atau tidak langsung dikomposkan sehingga sempat terpapar dengan binatang.
Untuk sampah yang terlalu basah akhirnya dicampur dengan daun kering. Dan saya usahakan agar sampah langsung masuk ke takakura.
Sepertinya saya akan beli pencacah, supaya tidak repot mencacah ;-)
Dan saya sepertinya akan beli takakura lagi. Satu untuk di kantor, satu tambahan untuk di rumah, karena sepertinya sampah organik saya agar overdosis :-)
Keempat, info lain, saya sekarang punya anggrek :-) Saya pernah punya, tapi tewas dengan sukses. Ternyata saya salah, anggrek itu seharusnya jangan diletakkan di lantai, tetapi digantung, dengan media pakis dan arang. Akhirnya sekarang saya ikuti nasihat itu. Dan di tangga ke jemuran, bergantunglah satu anggrek mungil :-)
Kelima, kebun sayur dan buah.
Buncis sudah mulai merambat-rambat di berbagai pohon tinggi. Paprika dan cabe sudah mulai tumbuh ramai. Sawi dan bayam masih belum ada tanda-tanda kehidupan. Jahe, kunyit, dan kencur sudah mulai berdaun. Kacang merah sudah tumbuh satu, yang satu daunnya dimakan tikus. Jeruk oranye sudah mulai tumbuh keciiiil. Jeruk nipis masih belum terlihat.
Keenam, di blog Ibu Christine, saya lihat ada kreasi pembuatan tas dari koran yang dianyam! Wah, ini yang saya cari-cari. Saya mau coba ah.. Dan kira-kira apa bisa diterapkan untuk kemasan tetrapak ya? Karena saya belum menemukan tempat yang mau menerima kemasan tetrapak saya lagi..
Demikian kabar rumah hijauku, semoga bisa menjadi inspirasi ;-)
Berikut saya infokan dalam satu tulisan yaa..
Pertama, tentang pengelolaan air.
Akhirnya di rumah saya sudah ada penampungan air hujan. Sesuai saran dari teman-teman milis Greenlifestyle, Pak Nur, tukang langganan saya berhasil membuatnya. Dia menggunakan tong besar biru yang bertutup putih, dengan keran di bawah, lubang plus filter di atas, pipa pengeluaran, dan pemasukan air hujan dari talang.
Minggu lalu saya sudah mulai panen air hujannya, dan menggunakannya untuk menyiram tanaman :-)
Satu hal yang terpikir adalah tentang jentik nyamuk, yang saya khawatirkan akan tertarik untuk berkembang-biak di tangki itu. Berdasarkan masukan di milis lagi, ada saran di web Pak Sobirin, agar memasukkan ikan ke tangki. Saya belum coba :-)
Selain itu saya juga sedang membuat lubang biopori dan sumur resapan ;-) Lubang biopori tadinya akan saya buat di selokan, tetapi saya pikir-pikir lagi, di bawah selokan itu sepertinya ada pipa PAM, bisa merusak pipa PAM nanti. Akhirnya saya buat di paving depan. Sumur resapan dibuat di paving belakang. Dan di atasnya nanti akan saya buat kebun kecil untuk sayuran dan bumbu dapur si Mbak :-) Kedua proyek ini sedang dikerjakan oleh Pak Nur :-)
Kedua, tentang tanaman anti nyamuk.
Ternyata rosemary tidak kuat di udara Jakarta. Dari 9 pohon, 8 pohon kering kerontang karena saya salah meletakkan dan sempat lupa menyiram. 1 yang berhasil selamat adalah yang saya letakkan di bawah zodia dan rutin tersiram bersama zodia dan terkena hujan.
Lavender, justru berhasil hidup tenang, juga di bawah zodia :-)
Ketiga, tentang pengelolaan sampah.
Takakura saya sementara istirahat dulu dari penambahan sampah. Terjadi bau yang cukup heboh, plus ada binatang-binatang kecil beterbangan. Setelah dikonsultasikan dengan Pak Primadia, ternyata penyebabnya adalah sampah yang terlalu basah atau tidak langsung dikomposkan sehingga sempat terpapar dengan binatang.
Untuk sampah yang terlalu basah akhirnya dicampur dengan daun kering. Dan saya usahakan agar sampah langsung masuk ke takakura.
Sepertinya saya akan beli pencacah, supaya tidak repot mencacah ;-)
Dan saya sepertinya akan beli takakura lagi. Satu untuk di kantor, satu tambahan untuk di rumah, karena sepertinya sampah organik saya agar overdosis :-)
Keempat, info lain, saya sekarang punya anggrek :-) Saya pernah punya, tapi tewas dengan sukses. Ternyata saya salah, anggrek itu seharusnya jangan diletakkan di lantai, tetapi digantung, dengan media pakis dan arang. Akhirnya sekarang saya ikuti nasihat itu. Dan di tangga ke jemuran, bergantunglah satu anggrek mungil :-)
Kelima, kebun sayur dan buah.
Buncis sudah mulai merambat-rambat di berbagai pohon tinggi. Paprika dan cabe sudah mulai tumbuh ramai. Sawi dan bayam masih belum ada tanda-tanda kehidupan. Jahe, kunyit, dan kencur sudah mulai berdaun. Kacang merah sudah tumbuh satu, yang satu daunnya dimakan tikus. Jeruk oranye sudah mulai tumbuh keciiiil. Jeruk nipis masih belum terlihat.
Keenam, di blog Ibu Christine, saya lihat ada kreasi pembuatan tas dari koran yang dianyam! Wah, ini yang saya cari-cari. Saya mau coba ah.. Dan kira-kira apa bisa diterapkan untuk kemasan tetrapak ya? Karena saya belum menemukan tempat yang mau menerima kemasan tetrapak saya lagi..
Demikian kabar rumah hijauku, semoga bisa menjadi inspirasi ;-)
Thursday, May 19, 2011
Meningkatkan Produksi ASI
Ada yang menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada makanan tertentu yang dapat meningkatkan produksi ASI.
ASI adalah proses demand-supply, sehingga semakin banyak dikeluarkan, akan semakin meningkat produksinya. Dan faktor yang mempengaruhi produksi ASI adalah dua hormon yaitu oksitosin dan prolaktin. Maka seringkali disampaikan bahwa yang terpenting adalah sugesti dan keyakinan.
Namun, dari pengalaman saya sendiri, rasanya ada juga ya makanan-makanan yang meningkatkan produksi ASI. Hanya jika saya perhatikan, makanan-makanan itu berpengaruh di awal. Maksudnya, jika kita makan secara rutin, rasanya tidak terlalu membuat peningkatan. Terasa peningkatan ketika baru hari itu kita makan makanan tersebut. Hehe, mudah-mudahan bisa dimengerti maksud saya.
Mungkin artinya ada hubungannya dengan kesenangan juga ya? Bagaimanapun ada rasa bosan jika makanan tidak berganti-ganti, dan ada rasa senang jika ada makanan baru :-) Mungkin :-)
Berikut beberapa makanan yang rasanya cukup berpengaruh meningkatkan produksi ASI saya :
- Jus pare muda + melon
- Sayur katuk
- Kacang tanah
- Kacang merah
- Kacang ijo
- Jagung manis
- Habbatussauda
- Sari kurma
- Klorofil
- Daun pepaya
- Bunga pepaya
Silakan dicoba, dan dibuat bervariasi setiap harinya.. :-)
ASI adalah proses demand-supply, sehingga semakin banyak dikeluarkan, akan semakin meningkat produksinya. Dan faktor yang mempengaruhi produksi ASI adalah dua hormon yaitu oksitosin dan prolaktin. Maka seringkali disampaikan bahwa yang terpenting adalah sugesti dan keyakinan.
Namun, dari pengalaman saya sendiri, rasanya ada juga ya makanan-makanan yang meningkatkan produksi ASI. Hanya jika saya perhatikan, makanan-makanan itu berpengaruh di awal. Maksudnya, jika kita makan secara rutin, rasanya tidak terlalu membuat peningkatan. Terasa peningkatan ketika baru hari itu kita makan makanan tersebut. Hehe, mudah-mudahan bisa dimengerti maksud saya.
Mungkin artinya ada hubungannya dengan kesenangan juga ya? Bagaimanapun ada rasa bosan jika makanan tidak berganti-ganti, dan ada rasa senang jika ada makanan baru :-) Mungkin :-)
Berikut beberapa makanan yang rasanya cukup berpengaruh meningkatkan produksi ASI saya :
- Jus pare muda + melon
- Sayur katuk
- Kacang tanah
- Kacang merah
- Kacang ijo
- Jagung manis
- Habbatussauda
- Sari kurma
- Klorofil
- Daun pepaya
- Bunga pepaya
Silakan dicoba, dan dibuat bervariasi setiap harinya.. :-)
Monday, May 16, 2011
Memulai Era Baru : Merawat Kulit dengan Lebih Serius :-)
Setelah hari Jumat lalu, mengikuti ceramah dari dr. Dewi Inong, Sp.KK, mulai hari ini saya memulai era baru perawatan kulit, terutama wajah.
Setelah saya bongkar-bongkar produk perawatan wajah yang pernah saya beli, ternyata hampir semuanya tampilannya sudah mengkhawatirkan, daripada malah menimbulkan komplikasi, jadi semua saya buang saja :-)
Satu-satunya produk perawatan wajah yang saya punya adalah sabun muka :-)Ooo dan satu lagi, masker wajah, hehe, not bad lah yaaa..
Berhubung hari ini hari kejepit nasional, walaupun masuk tapi suasananya santai, dan kebetulan juga pas tidak ada jadwal pengajian, akhirnya saya nobatkan hari ini menjadi shopping day. Sarinaaah aku dataang :-)
Saran dari dr. Inong, agar menggunakan kosmetik yang halal. Jika yang halal tidak cocok, baru coba yang lain, asalkan ada POM-nya.
Satu-satunya produk halal yang saya tahu adalah Wardah. Langsung saya borong sunscreen gel, lip gloss, pembersih dan penyegar, sabun muka (hehehe beli lagi deh..), dan si Mbaknya menawarkan krim khusus untuk kulit kering.
Dan ternyata Wardah itu murah sekali ya? Sudah sejibun begitu total Rp 155.000,- saja.
Sekarang saya sudah coba sunscreen-nya. Prinsip mencoba kosmetik baru, jangan langsung semua sekaligus. Supaya kalau tidak cocok, ketauan yang mana yang jadi penyebabnya. Saya akan coba sampai sekitar seminggu untuk sunscreen-nya. Setelah itu pembersih penyegar, baru sabun mukanya.
Setelah 30 menit pakai sunscreen, sepertinya oke :-)Mudah-mudahan cocok.
Berikutnya, untuk perawatan kulit secara umum. Sebenarnya saya sudah cukup memperhatikan untuk yang satu ini, karena kulit saya tergolong sensitif, yang mudah gatal-gatal kalau terlalu kering atau menggunakan produk yang terlalu banyak parfum.
Jadi andalan saya selama ini adalah produk High Desert yang berbasis madu dan propolis, sabun susu tanpa soda kaustik plus minyak zaitun, sabun dan scrub dari Mustika Ratu, serta produk dari Oriflame. Hanya untuk produk Mustika Ratu, rasanya terlalu wangi, sedangkan untuk produk High Desert dan Oriflame adalah produk impor. Dalam rangka go green seharusnya kan kita meminimallkan impor :-)
Alhamdulillah ada saran dari dr. Inong, untuk mencoba produk Pourvous, produk alami dari Surabaya, yang juga halal! Wah, cocok sekali dengan yang saya cari. Langsung saya pesan beberapa produknya, belum bisa banyak-banyak karena keterbatasan anggaran, plus beberapa produk saya masih punya di rumah.. Hehe.. Sekalian saya tanya juga apa saya bisa jadi reseller-nya, hehehe.. Kalau ada peluang, kenapa tidak?
Satu lagi yang akan saya mulai, adalah minum habbatussauda. Kabarnya baik untuk usia 30 tahun ke atas.
Nanti saya kabarkan lagi update perawatan kulit ini yaa.. :-)
Setelah saya bongkar-bongkar produk perawatan wajah yang pernah saya beli, ternyata hampir semuanya tampilannya sudah mengkhawatirkan, daripada malah menimbulkan komplikasi, jadi semua saya buang saja :-)
Satu-satunya produk perawatan wajah yang saya punya adalah sabun muka :-)Ooo dan satu lagi, masker wajah, hehe, not bad lah yaaa..
Berhubung hari ini hari kejepit nasional, walaupun masuk tapi suasananya santai, dan kebetulan juga pas tidak ada jadwal pengajian, akhirnya saya nobatkan hari ini menjadi shopping day. Sarinaaah aku dataang :-)
Saran dari dr. Inong, agar menggunakan kosmetik yang halal. Jika yang halal tidak cocok, baru coba yang lain, asalkan ada POM-nya.
Satu-satunya produk halal yang saya tahu adalah Wardah. Langsung saya borong sunscreen gel, lip gloss, pembersih dan penyegar, sabun muka (hehehe beli lagi deh..), dan si Mbaknya menawarkan krim khusus untuk kulit kering.
Dan ternyata Wardah itu murah sekali ya? Sudah sejibun begitu total Rp 155.000,- saja.
Sekarang saya sudah coba sunscreen-nya. Prinsip mencoba kosmetik baru, jangan langsung semua sekaligus. Supaya kalau tidak cocok, ketauan yang mana yang jadi penyebabnya. Saya akan coba sampai sekitar seminggu untuk sunscreen-nya. Setelah itu pembersih penyegar, baru sabun mukanya.
Setelah 30 menit pakai sunscreen, sepertinya oke :-)Mudah-mudahan cocok.
Berikutnya, untuk perawatan kulit secara umum. Sebenarnya saya sudah cukup memperhatikan untuk yang satu ini, karena kulit saya tergolong sensitif, yang mudah gatal-gatal kalau terlalu kering atau menggunakan produk yang terlalu banyak parfum.
Jadi andalan saya selama ini adalah produk High Desert yang berbasis madu dan propolis, sabun susu tanpa soda kaustik plus minyak zaitun, sabun dan scrub dari Mustika Ratu, serta produk dari Oriflame. Hanya untuk produk Mustika Ratu, rasanya terlalu wangi, sedangkan untuk produk High Desert dan Oriflame adalah produk impor. Dalam rangka go green seharusnya kan kita meminimallkan impor :-)
Alhamdulillah ada saran dari dr. Inong, untuk mencoba produk Pourvous, produk alami dari Surabaya, yang juga halal! Wah, cocok sekali dengan yang saya cari. Langsung saya pesan beberapa produknya, belum bisa banyak-banyak karena keterbatasan anggaran, plus beberapa produk saya masih punya di rumah.. Hehe.. Sekalian saya tanya juga apa saya bisa jadi reseller-nya, hehehe.. Kalau ada peluang, kenapa tidak?
Satu lagi yang akan saya mulai, adalah minum habbatussauda. Kabarnya baik untuk usia 30 tahun ke atas.
Nanti saya kabarkan lagi update perawatan kulit ini yaa.. :-)
Sunday, May 15, 2011
Tips Sehat Alami Perawatan Rambut dan Kulit
Masih dari ceramah dr. Dewi Inong, SpKK, perawatan yang diperlukan sehari-hari adalah :
1. Berjalan pagi 30 menit cukup dengan wajah dan tangan terbuka. Pada periode ini tidak perlu menggunakan sunscreen. Termasuk jika kita merawat lansia, sebaiknya setiap hari dijemur selama 30 menit.
2. Kenakan sunscreen untuk melindungi dari sinar ultraviolet A, B, C, yang selain bersumber dari sinar matahari, juga berasal dari sinar lampu dan komputer.
3. Bersihkan wajah di malam hari dengan pembersih, sabun, dan penyegar.
4. Gunakan krim malam untuk usia 30 tahun ke atas.
5. Untuk badan, gunakan lotion segera setelah mandi.
Sedangkan untuk rambut, inilah tips perawatannya :
1. Jangan ikat rambut terlalu kencang
2. Sisirlah rambut 3 - 4 kali sehari, agar peredaran darah lancar.
3. Gunakan sisir jarang, bukan sikat.
4. Jika basah jangan diikat atau ditutup.
5. Ubahlah posisi garis dan model rambut agar menghindari kebotakan.
6. Urailah rambut sekali-sekali, jangan terus menerus diikat.
7. Sebulan sekali lakukan cream bath, cukup dengan perawatan cream bath di rumah.
8. Bagi ibu yang menyusui biasanya ada kecenderungan rambut rotok sampai bayi berusia 18 bulan, tetapi nanti rambut akan tumbuh kembali.
Untuk menjaga kelenturan kulit, gunakan sabun yang mengandung kolagen, serta perbanyak makanan yang mengandung kolagen :
1. Teri segar (bisa dibuat pepes)
2. Ceker ayam
3. Vit C dari sayur dan buah
4. Kedelai
Dr. Diana Dreoss dari Amerika Serikat menyarankan untuk memperbanyak makan tempe. Di AS saat ini sedang trend makan tempe, yang di sana disebut soycake, tempeh, dengan harga yang sangat mahal. Mereka membuat jus tempe dari tempe mentah. Bisa juga dikukus dahulu.
Beberapa makanan lain yang juga berkhasiat :
1. Pepaya untuk menunda uban
2. Goji berry untuk mengencangkan kulit
3. Habbatussauda jintan hitam untuk usia di atas 30 tahun
Mudah dan murah kan? Sehat dan alami lagi! Selamat mencoba! :-)
1. Berjalan pagi 30 menit cukup dengan wajah dan tangan terbuka. Pada periode ini tidak perlu menggunakan sunscreen. Termasuk jika kita merawat lansia, sebaiknya setiap hari dijemur selama 30 menit.
2. Kenakan sunscreen untuk melindungi dari sinar ultraviolet A, B, C, yang selain bersumber dari sinar matahari, juga berasal dari sinar lampu dan komputer.
3. Bersihkan wajah di malam hari dengan pembersih, sabun, dan penyegar.
4. Gunakan krim malam untuk usia 30 tahun ke atas.
5. Untuk badan, gunakan lotion segera setelah mandi.
Sedangkan untuk rambut, inilah tips perawatannya :
1. Jangan ikat rambut terlalu kencang
2. Sisirlah rambut 3 - 4 kali sehari, agar peredaran darah lancar.
3. Gunakan sisir jarang, bukan sikat.
4. Jika basah jangan diikat atau ditutup.
5. Ubahlah posisi garis dan model rambut agar menghindari kebotakan.
6. Urailah rambut sekali-sekali, jangan terus menerus diikat.
7. Sebulan sekali lakukan cream bath, cukup dengan perawatan cream bath di rumah.
8. Bagi ibu yang menyusui biasanya ada kecenderungan rambut rotok sampai bayi berusia 18 bulan, tetapi nanti rambut akan tumbuh kembali.
Untuk menjaga kelenturan kulit, gunakan sabun yang mengandung kolagen, serta perbanyak makanan yang mengandung kolagen :
1. Teri segar (bisa dibuat pepes)
2. Ceker ayam
3. Vit C dari sayur dan buah
4. Kedelai
Dr. Diana Dreoss dari Amerika Serikat menyarankan untuk memperbanyak makan tempe. Di AS saat ini sedang trend makan tempe, yang di sana disebut soycake, tempeh, dengan harga yang sangat mahal. Mereka membuat jus tempe dari tempe mentah. Bisa juga dikukus dahulu.
Beberapa makanan lain yang juga berkhasiat :
1. Pepaya untuk menunda uban
2. Goji berry untuk mengencangkan kulit
3. Habbatussauda jintan hitam untuk usia di atas 30 tahun
Mudah dan murah kan? Sehat dan alami lagi! Selamat mencoba! :-)
Cantik itu Putih?
Masih dari ceramah dari dr. Dewi Inong, Sp.KK, kali ini membahas tentang cantik yang selama ini sering diidentikkan dengan kulit putih.
Jika kita lihat di iklan dan kecenderungan perempuan Indonesia, maka semua berlomba-lomba untuk menjadi putih, dengan anggapan bahwa putih itulah yang cantik.
Berbagai krim, perawatan, suntikan, vitamin, marak di Indonesia dengan iming-iming kulit yang lebih cerah, lebih putih.
Ini terjadi juga di negara-negara Asia, seperti Thailand, juga Cina. Bahkan Afrika :-)
Tapi di Amerika, perempuan justru berlomba untuk berkulit coklat. Bagi mereka, kulit coklat itu katanya "eksotik". Di sana, justru tersedia jasa penggelapan kulit, dengan disinari lampu berjam-jam. Di Amerika penggelapan dengan lampu atau di bawah matahari berjam-jam meningkatkan resiko penyakit kanker kulit.
Di Indonesia banyak sekali terjadi pelanggaran dalam hal penggunaan bahan-bahan kosmetika. Dan harga barang terlarang itu terbentang dari yang sangat murah sampai yang sangat mahal. 30 ribu sampai 10 juta. Luar biasa.
Di negara lain, krim merkuri sudah dilarang,
Hidroquinon sudah dilarang, suntikan botox sudah diharamkan.
Suntik vitamin C sebanyak 1000 cc, padahal kebutuhan tubuh adalah 100cc. Maka sisanya dibuang melalui ginjal. Jika dilakukan terus menerus, kerja ginjal menjadi terlalu berat, akhirnya menjadi rusak.
Padahal kecantikan yang terpenting bukanlah kecantikan fisik. Ada pasien dr. Inong seorang wanita yang kusta, yang jarinya patah-patah, tetapi suaminya sama sekali tidak beranjak dari sisinya. Karena yang terpenting adalah kecantikan dari dalam, inner beauty.
Yang tepat adalah menerima kondisi kulit masing-masing apa adanya. Sebuah penelitian membuktikan bahwa kondisi kulit suatu ras berkaitan dengan paparan sinar matahari di wilayah tersebut secara geografis. Semakin banyak sinar matahari, semakin banyak pigmen kulit dihasilkan, maka kulit pun akan semakin coklat.
Matahari sebenarnya sangat bermanfaat bagi kita, sebagai penghangat, pembentukan vitamin D untuk tulang, serta sebagai zat anti depresi.
Namun, dalam cahaya matahari, terdapat 3 jenis sinar ultraviolet, yaitu :
1. UV-A yang menghitamkan kulit
2. UV-B yang mengakibatkan penuaan dini dan kanker kulit
3. UV-C yang berbahaya kanker
Maka yang terpenting adalah menjaga kulit agar tetap sehat, tidak mengalami penuaan dini, tetap terkena cukup sinar matahari sebagai sumber vitamin D, namun terjaga dari paparan ultra violet yang berlebihan.
Caranya, di pagi hari sangat baik untuk berjalan kaki selama 30 menit, sebelum jam 9. Antara jam 9-16 sebaiknya tidak kena matahari, untuk menghindarkan penuaan dini dan kanker kulit.
Mau menggunakan krim pemutih, boleh-boleh saja. Ada beberapa patokannya :
1. Putih maksimal adalah sama dengan bagian bawah lengan. Jika lebih putih dari itu, artinya mengandung merkuri.
2. Gunakan kosmetika yang sudah dikenal dan ada bukti pemeriksaan POM.
3. Dari berbagai perlindungan kulit, lotion, krim, dan lain-lain, perlindungan terbaik adalah pakaian, dengan SPF 15 sampai 50.
Jika kita lihat di iklan dan kecenderungan perempuan Indonesia, maka semua berlomba-lomba untuk menjadi putih, dengan anggapan bahwa putih itulah yang cantik.
Berbagai krim, perawatan, suntikan, vitamin, marak di Indonesia dengan iming-iming kulit yang lebih cerah, lebih putih.
Ini terjadi juga di negara-negara Asia, seperti Thailand, juga Cina. Bahkan Afrika :-)
Tapi di Amerika, perempuan justru berlomba untuk berkulit coklat. Bagi mereka, kulit coklat itu katanya "eksotik". Di sana, justru tersedia jasa penggelapan kulit, dengan disinari lampu berjam-jam. Di Amerika penggelapan dengan lampu atau di bawah matahari berjam-jam meningkatkan resiko penyakit kanker kulit.
Di Indonesia banyak sekali terjadi pelanggaran dalam hal penggunaan bahan-bahan kosmetika. Dan harga barang terlarang itu terbentang dari yang sangat murah sampai yang sangat mahal. 30 ribu sampai 10 juta. Luar biasa.
Di negara lain, krim merkuri sudah dilarang,
Hidroquinon sudah dilarang, suntikan botox sudah diharamkan.
Suntik vitamin C sebanyak 1000 cc, padahal kebutuhan tubuh adalah 100cc. Maka sisanya dibuang melalui ginjal. Jika dilakukan terus menerus, kerja ginjal menjadi terlalu berat, akhirnya menjadi rusak.
Padahal kecantikan yang terpenting bukanlah kecantikan fisik. Ada pasien dr. Inong seorang wanita yang kusta, yang jarinya patah-patah, tetapi suaminya sama sekali tidak beranjak dari sisinya. Karena yang terpenting adalah kecantikan dari dalam, inner beauty.
Yang tepat adalah menerima kondisi kulit masing-masing apa adanya. Sebuah penelitian membuktikan bahwa kondisi kulit suatu ras berkaitan dengan paparan sinar matahari di wilayah tersebut secara geografis. Semakin banyak sinar matahari, semakin banyak pigmen kulit dihasilkan, maka kulit pun akan semakin coklat.
Matahari sebenarnya sangat bermanfaat bagi kita, sebagai penghangat, pembentukan vitamin D untuk tulang, serta sebagai zat anti depresi.
Namun, dalam cahaya matahari, terdapat 3 jenis sinar ultraviolet, yaitu :
1. UV-A yang menghitamkan kulit
2. UV-B yang mengakibatkan penuaan dini dan kanker kulit
3. UV-C yang berbahaya kanker
Maka yang terpenting adalah menjaga kulit agar tetap sehat, tidak mengalami penuaan dini, tetap terkena cukup sinar matahari sebagai sumber vitamin D, namun terjaga dari paparan ultra violet yang berlebihan.
Caranya, di pagi hari sangat baik untuk berjalan kaki selama 30 menit, sebelum jam 9. Antara jam 9-16 sebaiknya tidak kena matahari, untuk menghindarkan penuaan dini dan kanker kulit.
Mau menggunakan krim pemutih, boleh-boleh saja. Ada beberapa patokannya :
1. Putih maksimal adalah sama dengan bagian bawah lengan. Jika lebih putih dari itu, artinya mengandung merkuri.
2. Gunakan kosmetika yang sudah dikenal dan ada bukti pemeriksaan POM.
3. Dari berbagai perlindungan kulit, lotion, krim, dan lain-lain, perlindungan terbaik adalah pakaian, dengan SPF 15 sampai 50.
Pakai Jilbab, Kulit dan Rambut Sehat!
Dari ceramah Jumat oleh dr. Dewi Inong, SpKK, tentang kesehatan muslimah, dijelaskan bahwa ternyata busana muslimah itu menyehatkan untuk rambut dan kulit lho.
Ada yang mengatakan bahwa berjilbab membuat rambut rontok. Untuk thesis beliau, Dr. Inong membuat penelitian khusus untuk hal ini, dengan membandingkan rambut 50 perempuan berjilbab dan 50 perempuan tidak berjilbab. Hasilnya, tidak ditemukan hubungan yang berarti antara berjilbab dengan kerontokan rambut.
Malah berdasarkan pengalaman, setelah berjilbab, rambut justru lebih sehat, lebih hitam, dan tidak kering, karena terlindung dari sinar matahari.
Oya, ternyata ada bedanya antara rambut rontok dan rambut patah.
Rambut dikategorikan rontok jika dalam sehari jumlah yang rontok lebih dari 100 rambut, dan rontok beserta dengan akarnya. Jika tidak ada akar, maka itu adalah rambut patah. Rambut patah biasanya disebabkan oleh sampo yang tidak cocok, atau rambut yang diikat terlalu kencang.
Jika rambut termasuk dalam kategori rontok, berkonsultasilah ke dokter kulit, agar dicari solusi yang paling tepat.
Sekarang tentang kulit.
Sempat ada pendapat bahwa muslimah yang berpakaian tertutup akan kekurangan vitamin D.
Ternyata hal ini sama sekali tidak benar. Seorang dokter kulit ahli vitamin D dari Amerika Serikat yang pernah ditemui langsung oleh dr. Inong menyatakan bahwa, untuk kecukupan vitamin D, berjalan kakilah 30 menit di pagi hari, cukup dengan bagian wajah dan tangan yang terbuka. Subhanallah, sungguh sesuai dengan batasan aurat muslimah ya?
Mengapa perempuan dibedakan busananya dengan laki-laki?
Ternyata karena kulit perempuan memang berbeda dengan laki-laki. Kulit perempuan lebih tipis, dengan pigmen yang lebih sedikit. Jika kita bandingkan, untuk ras yang sama, misalnya sesama orang Jawa atau sesama orang Lampung, maka perempuan akan memiliki kulit yang lebih cerah.
Kepedulian untuk mulai memakai baju yang tertutup sedang digalakkan juga di Australia. Saat ini jumlah penderita kanker kulit di Australia sangat tinggi, karena mereka yang berkulit sangat putih berusaha menggelapkan kulitnya dengan berjemur dengan busana minimal.
Prinsip kecantikan bagi muslimah adalah menyenangkan dipandang suami, maka perawatan fisik tetap diperlukan, namun dalam konteks untuk suami. Ada suami yang memang tidak pernah mengeluh dengan penampilan istrinya, namun, jika istrinya merawat diri, biasanya suami akan lebih senang.
Kita sudah diberi petunjuk oleh Allah pada Al Quran surat 24 ayat 31 dan ternyata memang itulah yang terbaik untuk kita! Dengan berbusana muslimah, kita ternyata memperoleh banyak hikmah, yaitu terhindar dari penuaan dini, kanker kulit, serta kerusakan rambut.
Oya ada sedikit penjelasan tentang rasa panas.
Dibandingkan dengan rasa sakit yang lain, rasa panas adalah yang paling susah dihilangkan dengan penghilang rasa sakit. Mungkin itu sebabnya neraka terbuat dari api.
Ada yang mengatakan bahwa berjilbab membuat rambut rontok. Untuk thesis beliau, Dr. Inong membuat penelitian khusus untuk hal ini, dengan membandingkan rambut 50 perempuan berjilbab dan 50 perempuan tidak berjilbab. Hasilnya, tidak ditemukan hubungan yang berarti antara berjilbab dengan kerontokan rambut.
Malah berdasarkan pengalaman, setelah berjilbab, rambut justru lebih sehat, lebih hitam, dan tidak kering, karena terlindung dari sinar matahari.
Oya, ternyata ada bedanya antara rambut rontok dan rambut patah.
Rambut dikategorikan rontok jika dalam sehari jumlah yang rontok lebih dari 100 rambut, dan rontok beserta dengan akarnya. Jika tidak ada akar, maka itu adalah rambut patah. Rambut patah biasanya disebabkan oleh sampo yang tidak cocok, atau rambut yang diikat terlalu kencang.
Jika rambut termasuk dalam kategori rontok, berkonsultasilah ke dokter kulit, agar dicari solusi yang paling tepat.
Sekarang tentang kulit.
Sempat ada pendapat bahwa muslimah yang berpakaian tertutup akan kekurangan vitamin D.
Ternyata hal ini sama sekali tidak benar. Seorang dokter kulit ahli vitamin D dari Amerika Serikat yang pernah ditemui langsung oleh dr. Inong menyatakan bahwa, untuk kecukupan vitamin D, berjalan kakilah 30 menit di pagi hari, cukup dengan bagian wajah dan tangan yang terbuka. Subhanallah, sungguh sesuai dengan batasan aurat muslimah ya?
Mengapa perempuan dibedakan busananya dengan laki-laki?
Ternyata karena kulit perempuan memang berbeda dengan laki-laki. Kulit perempuan lebih tipis, dengan pigmen yang lebih sedikit. Jika kita bandingkan, untuk ras yang sama, misalnya sesama orang Jawa atau sesama orang Lampung, maka perempuan akan memiliki kulit yang lebih cerah.
Kepedulian untuk mulai memakai baju yang tertutup sedang digalakkan juga di Australia. Saat ini jumlah penderita kanker kulit di Australia sangat tinggi, karena mereka yang berkulit sangat putih berusaha menggelapkan kulitnya dengan berjemur dengan busana minimal.
Prinsip kecantikan bagi muslimah adalah menyenangkan dipandang suami, maka perawatan fisik tetap diperlukan, namun dalam konteks untuk suami. Ada suami yang memang tidak pernah mengeluh dengan penampilan istrinya, namun, jika istrinya merawat diri, biasanya suami akan lebih senang.
Kita sudah diberi petunjuk oleh Allah pada Al Quran surat 24 ayat 31 dan ternyata memang itulah yang terbaik untuk kita! Dengan berbusana muslimah, kita ternyata memperoleh banyak hikmah, yaitu terhindar dari penuaan dini, kanker kulit, serta kerusakan rambut.
Oya ada sedikit penjelasan tentang rasa panas.
Dibandingkan dengan rasa sakit yang lain, rasa panas adalah yang paling susah dihilangkan dengan penghilang rasa sakit. Mungkin itu sebabnya neraka terbuat dari api.
Tuesday, May 10, 2011
Warga Baru : Rosemary dan Lavender
Malam ini malam yang menggembirakan :-)
Dua hari lalu, seperti saya ceritakan di tulisan ini, saya pesan rosemary dan lavender ke sebuah toko nursery dari iklan baris di internet.
Pagi tadi sang empunya toko menginformasikan bahwa rosemary dan lavender saya sudah dikirim, dan diperkirakan besok sampai.
Ternyata, kejutan!
Malam ini dia sudah datang!
Perjalanannya cukup panjang, kalau tidak salah dari Jawa Timur.
Tapi mereka kelihatan baik-baik saja.
Saya pikir mereka akan datang dalam kondisi tegak, ternyata posisi pengantarannya adalah ditidurkan.
Beberapa daun agak terlipat dan melengkung, mudah-mudahan tidak apa-apa.
Sesuai pesan dari nursery, saya tambahkan media, karena media dikurangi supaya kiriman tidak terlalu berat.
Setelah itu semua saya siram :-)
Sementara semua masih dalam polybag, karena saya belum beli potnya :-D Rencananya Sabtu nanti saya akan mulai acara pemindahan ke pot :-)
Sekarang saya sedang berpikir, akan ditempatkan di mana ya? Rosemary dan lavender sama-sama suka tempat teduh, tidak boleh kena matahari langsung. Mungkin di bawah pohon pinang dekat zodia 3 rosemary 1 lavender, di atas dekat sri rejeki 3 rosemary 1 lavender, 1 di teras, 2 di dalam ruangan :-)
Selamat datang rosemary dan lavender, semoga kalian tumbuh subur dan berhasil mengusir para nyamuk ya :-)
Dua hari lalu, seperti saya ceritakan di tulisan ini, saya pesan rosemary dan lavender ke sebuah toko nursery dari iklan baris di internet.
Pagi tadi sang empunya toko menginformasikan bahwa rosemary dan lavender saya sudah dikirim, dan diperkirakan besok sampai.
Ternyata, kejutan!
Malam ini dia sudah datang!
Perjalanannya cukup panjang, kalau tidak salah dari Jawa Timur.
Tapi mereka kelihatan baik-baik saja.
Saya pikir mereka akan datang dalam kondisi tegak, ternyata posisi pengantarannya adalah ditidurkan.
Beberapa daun agak terlipat dan melengkung, mudah-mudahan tidak apa-apa.
Sesuai pesan dari nursery, saya tambahkan media, karena media dikurangi supaya kiriman tidak terlalu berat.
Setelah itu semua saya siram :-)
Sementara semua masih dalam polybag, karena saya belum beli potnya :-D Rencananya Sabtu nanti saya akan mulai acara pemindahan ke pot :-)
Sekarang saya sedang berpikir, akan ditempatkan di mana ya? Rosemary dan lavender sama-sama suka tempat teduh, tidak boleh kena matahari langsung. Mungkin di bawah pohon pinang dekat zodia 3 rosemary 1 lavender, di atas dekat sri rejeki 3 rosemary 1 lavender, 1 di teras, 2 di dalam ruangan :-)
Selamat datang rosemary dan lavender, semoga kalian tumbuh subur dan berhasil mengusir para nyamuk ya :-)
Era Baru Buat Kompos Saya : Takakura
Tadi malam datanglah keranjang takakura yang saya pesan. Saya beli dua, satu buat saya, satu buat ibu saya.
Saya langsung bongkar, isinya ada keranjang, karton pelapis bagian dalam keranjang, sekop, dua karung sekam, dan satu kantong plastik kompos yang sudah jadi.
Katanya, takakura ini bisa diletakkan di dalam ruangan, karena tidak akan berbau dan menghasilkan cairan.
Saya kutip beberapa informasi dari petunjuk pemakaiannya yaa..
Cara pemakaiannya, masukkan dulu kompos yang sudah jadi, lalu tutup dengan bantalan sekam. Keranjang pun siap menerima sampah organik.
Sampah organik yang dapat diolah dengan keranjang takakura adalah :
1. Sampah sayur baru dan sisa sayur basi
2. Sisa nasi basi dan sisa makanan
3. Sampah buah kecuali kulit buah yang keras
4. Sampah ikan dan daging tetapi jangan terlalu banyak
Sampah kebun ternyata tidak dapat diolah dengan keranjang takakura. Berarti sampah kebun saya tetap akan menggunakan komposter lama.
Sebelum dimasukkan sampah organik dapat terlebih dahulu dicacah untuk mempercepat pemrosesan.
Langkah penggunaan keranjang takakura adalah :
1. Buka keranjang takakura dan bantalan sekam
2. Gali media pengkomposan dengan sekop kecil tepat di tengahnya sehingga
berbentuk lubang. Sesuaikan ukuran galian dengan sampah yang akan dimasukkan
3. Masukkan sampah organik
4. Timbuh sampah dengan media dari tepi sehingga sampah tertutup
5. Tutup dengan bantal sekam
6. Tutup keranjang takakura
Oya, bantalan sekam berfungsi untuk mencegah lalat masuk dan bertelur yang bisa menyebabkan belatung. Bila pun ada telur lalat yang masuk, lalat tidak bisa keluar dan mati di dalam keranjang. Jadi bantalan ini menjamin penutupan keranjang tetapi memastikan udara tetap dapat keluar masuk.
Wah, kayaknya menarik yaaaa.. Saya mau coba mulai besok aaah.. Mudah-mudahan sukses :-)
Saya langsung bongkar, isinya ada keranjang, karton pelapis bagian dalam keranjang, sekop, dua karung sekam, dan satu kantong plastik kompos yang sudah jadi.
Katanya, takakura ini bisa diletakkan di dalam ruangan, karena tidak akan berbau dan menghasilkan cairan.
Saya kutip beberapa informasi dari petunjuk pemakaiannya yaa..
Cara pemakaiannya, masukkan dulu kompos yang sudah jadi, lalu tutup dengan bantalan sekam. Keranjang pun siap menerima sampah organik.
Sampah organik yang dapat diolah dengan keranjang takakura adalah :
1. Sampah sayur baru dan sisa sayur basi
2. Sisa nasi basi dan sisa makanan
3. Sampah buah kecuali kulit buah yang keras
4. Sampah ikan dan daging tetapi jangan terlalu banyak
Sampah kebun ternyata tidak dapat diolah dengan keranjang takakura. Berarti sampah kebun saya tetap akan menggunakan komposter lama.
Sebelum dimasukkan sampah organik dapat terlebih dahulu dicacah untuk mempercepat pemrosesan.
Langkah penggunaan keranjang takakura adalah :
1. Buka keranjang takakura dan bantalan sekam
2. Gali media pengkomposan dengan sekop kecil tepat di tengahnya sehingga
berbentuk lubang. Sesuaikan ukuran galian dengan sampah yang akan dimasukkan
3. Masukkan sampah organik
4. Timbuh sampah dengan media dari tepi sehingga sampah tertutup
5. Tutup dengan bantal sekam
6. Tutup keranjang takakura
Oya, bantalan sekam berfungsi untuk mencegah lalat masuk dan bertelur yang bisa menyebabkan belatung. Bila pun ada telur lalat yang masuk, lalat tidak bisa keluar dan mati di dalam keranjang. Jadi bantalan ini menjamin penutupan keranjang tetapi memastikan udara tetap dapat keluar masuk.
Wah, kayaknya menarik yaaaa.. Saya mau coba mulai besok aaah.. Mudah-mudahan sukses :-)
Sunday, May 8, 2011
Biopori dan Penampungan Air Hujan
Dalam beberapa diskusi dengan beberapa orang, untuk mencegah banjir kita disarankan untuk membuat Lubang Resapan Biopori (LRB), membuat sumur resapan, dan membuat penampungan air hujan.
LRB katanya yang paling mudah, dan cukup efektif menambah resapan air.
Saya sebenarnya sangat tertarik. Tapi agak bingung akan dibuat di mana LRB-nya. Karena halaman saya sebagian besar dilapisi ubin dan paving block. Ada bagian yang tidak dilapisi, bagian itu (sepertinya) adalah bagian atas dari septic tank.
Paling bisa di selokan. Kabarnya LRB bisa juga dibuat di selokan.
Tadi pagi dari milis greenlifestyle, ada refernsi penjual LRB online, sama dengan penjual keranjang takakura saya.
Akhirnya saya pesan :-) Kalau yakin sesuatu bermanfaat, yang penting beli dulu, nanti insya Allah ada gunanya :-)
Kedua, saya selama ini sedih sekali melihat air hujan yang tercurah begitu saja dari atap rumah saya. Dan saya memakai begitu banyak air dari sumur untuk sekedar menyiram tanaman. Ingin sekali saya memanfaatkan air hujan itu.
Nah ini saya dapat juga jawabannya dari milis greenlifestyle. Ada beberapa referensi pembuatan penampungan air hujan yang cukup mudah. Tapi bukan saya yang akan buat, saya akan panggil tukang hehehe..
Ketiga, cita-cita saya ada membuat sumur resapan, yang ini belum ada tanda-tanda akan terwujud, semoga sebentar lagi :-)
Sekarang, menunggu bor LRB dan pak tukang pembuat penampungan air hujan :-) tik tok tik tok (bunyi jam maksudnya hehe..)
LRB katanya yang paling mudah, dan cukup efektif menambah resapan air.
Saya sebenarnya sangat tertarik. Tapi agak bingung akan dibuat di mana LRB-nya. Karena halaman saya sebagian besar dilapisi ubin dan paving block. Ada bagian yang tidak dilapisi, bagian itu (sepertinya) adalah bagian atas dari septic tank.
Paling bisa di selokan. Kabarnya LRB bisa juga dibuat di selokan.
Tadi pagi dari milis greenlifestyle, ada refernsi penjual LRB online, sama dengan penjual keranjang takakura saya.
Akhirnya saya pesan :-) Kalau yakin sesuatu bermanfaat, yang penting beli dulu, nanti insya Allah ada gunanya :-)
Kedua, saya selama ini sedih sekali melihat air hujan yang tercurah begitu saja dari atap rumah saya. Dan saya memakai begitu banyak air dari sumur untuk sekedar menyiram tanaman. Ingin sekali saya memanfaatkan air hujan itu.
Nah ini saya dapat juga jawabannya dari milis greenlifestyle. Ada beberapa referensi pembuatan penampungan air hujan yang cukup mudah. Tapi bukan saya yang akan buat, saya akan panggil tukang hehehe..
Ketiga, cita-cita saya ada membuat sumur resapan, yang ini belum ada tanda-tanda akan terwujud, semoga sebentar lagi :-)
Sekarang, menunggu bor LRB dan pak tukang pembuat penampungan air hujan :-) tik tok tik tok (bunyi jam maksudnya hehe..)
Pesan Komposter Baru : Takakura
Sekitar empat tahun lalu saya beli komposter, model yang terbuat dari gentong plastik, yang ada cairan lindi dan sedikit berbau.
Alhamdulillah saya pernah sekali panen kompos :-)
Tapi setelah itu proses pengomposan terhenti, saya lupa juga apa sebabnya.
Sekitar tiga bulan lalu, saya coba aktifkan lagi. Sampai akhirnya komposter penuh, dan saya pun beli satu komposter yang sama.
Pagi tadi saya baca-baca di internet, ternyata ada indikasi bahwa komposter yang anaerob (tandanya adalah yang menghasilkan cairan lindi dan berbau), menghasilkan gas metan, yang merusak lingkungan.
Yah, ini mah jadinya memecahkan satu persoalan (sampah) tapi memunculkan persoalan lain (gas metan).
Maka komposter yang terbaik adalah yang aerob, contohnya keranjang takakura.
Sebenarnya bulan lalu saya sudah pernah mengirim email ke salah satu contact person yang kabarnya menyediakan keranjang takakura.
Tapi sampai sekarang belum ada kabar.
Syukurlah di milis greenlifestyle ada yang memberikan referensi. Langsung saya hubungi, dan ada respons! Wah senang sekali saya.
Saya pesan 2 takakura, satu untuk saya, satu untuk ibu saya.
Saya akan kabari lagi perkembangannya :-)
Alhamdulillah saya pernah sekali panen kompos :-)
Tapi setelah itu proses pengomposan terhenti, saya lupa juga apa sebabnya.
Sekitar tiga bulan lalu, saya coba aktifkan lagi. Sampai akhirnya komposter penuh, dan saya pun beli satu komposter yang sama.
Pagi tadi saya baca-baca di internet, ternyata ada indikasi bahwa komposter yang anaerob (tandanya adalah yang menghasilkan cairan lindi dan berbau), menghasilkan gas metan, yang merusak lingkungan.
Yah, ini mah jadinya memecahkan satu persoalan (sampah) tapi memunculkan persoalan lain (gas metan).
Maka komposter yang terbaik adalah yang aerob, contohnya keranjang takakura.
Sebenarnya bulan lalu saya sudah pernah mengirim email ke salah satu contact person yang kabarnya menyediakan keranjang takakura.
Tapi sampai sekarang belum ada kabar.
Syukurlah di milis greenlifestyle ada yang memberikan referensi. Langsung saya hubungi, dan ada respons! Wah senang sekali saya.
Saya pesan 2 takakura, satu untuk saya, satu untuk ibu saya.
Saya akan kabari lagi perkembangannya :-)
Teman Baru si Zodia
Selama ini saya punya satu jenis tanaman anti nyamuk yaitu Zodia, yang pernah saya bahas tentang perkembangbiakannya di tulisan ini.
Saya pernah dengar juga tentang tanaman-tanaman lain yang juga bisa mengusir nyamuk yaitu lavender, tapi selama ini belum tertarik untuk mencoba menanam.
Sampai minggu lalu ada diskusi di milis greenlifestyle tentang obat nyamuk, dan di sana ada yang menginformasikan lagi tentang aneka tanaman anti nyamuk.
Ternyata ada buanyak sekali tanaman anti nyamuk. Ada serai wangi, lavender, rosemary, dan ada sekitar 5 tanaman lagi. Nanti saya infokan link-nya ya.
Dan dari diskusi itupun dibahas, bahwa zodia akan lebih efektif dan keluar baunya jika dibasahi dengan air atau terkena angin sehingga daunnya saling bersentuhan. Maka sekarang saya pindahkan zodia saya ke dekat pintu yang sering terlewati angin.
Dan, saya coba browsing, ternyata ada yang jual bibit rosemary dan lavender untuk dikirimkan! Wah langsung saya pesan, kabarnya 3 hari lagi datang :-) Seruuu..
Dan untuk zodia, akhirnya saya ketemu juga cara pengepakannya. Ada dua pilihan. Satu nursery menggunakan cara pohon dilepaskan dari tanah dan akarnya dibersihkan. Satu lagi dengan media, dibantu lakban dan selongsong kardus agar tanaman tetap tegak dan tidak berubah posisi.
Sepertinya saya akan pilih cara pengiriman dengan media. Bagaimana, ada yang mau jadi pemesan pertama :-)
Sementara itu dulu infonya. Nanti saya kabari lagi perkembangan tanaman anti nyamuk saya ya..
Saya pernah dengar juga tentang tanaman-tanaman lain yang juga bisa mengusir nyamuk yaitu lavender, tapi selama ini belum tertarik untuk mencoba menanam.
Sampai minggu lalu ada diskusi di milis greenlifestyle tentang obat nyamuk, dan di sana ada yang menginformasikan lagi tentang aneka tanaman anti nyamuk.
Ternyata ada buanyak sekali tanaman anti nyamuk. Ada serai wangi, lavender, rosemary, dan ada sekitar 5 tanaman lagi. Nanti saya infokan link-nya ya.
Dan dari diskusi itupun dibahas, bahwa zodia akan lebih efektif dan keluar baunya jika dibasahi dengan air atau terkena angin sehingga daunnya saling bersentuhan. Maka sekarang saya pindahkan zodia saya ke dekat pintu yang sering terlewati angin.
Dan, saya coba browsing, ternyata ada yang jual bibit rosemary dan lavender untuk dikirimkan! Wah langsung saya pesan, kabarnya 3 hari lagi datang :-) Seruuu..
Dan untuk zodia, akhirnya saya ketemu juga cara pengepakannya. Ada dua pilihan. Satu nursery menggunakan cara pohon dilepaskan dari tanah dan akarnya dibersihkan. Satu lagi dengan media, dibantu lakban dan selongsong kardus agar tanaman tetap tegak dan tidak berubah posisi.
Sepertinya saya akan pilih cara pengiriman dengan media. Bagaimana, ada yang mau jadi pemesan pertama :-)
Sementara itu dulu infonya. Nanti saya kabari lagi perkembangan tanaman anti nyamuk saya ya..
Subscribe to:
Posts (Atom)