Wednesday, September 14, 2011

Stok Sayur dan Buah di Rumah

Sebagai ibu dari 3 anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, yang mencoba menerapkan pola makan sehat, info dari Pak Wied, cerita enzim dari buku Hiromi Shinya, minum jus buah setiap pagi, plus food combining, di rumah saya selalu ada sayur dah buah.

Bila stok sayur dan buah sudah menipis, biasanya saya mulai gelisah, dan mulai pesan ke toko delivery bahan organik langganan saya, atau minta si mbak beli ke pasar atau ke supermarket.

Buat saya setiap hari harus makan sayur dan buah. Maaf, ralat, bukan setiap hari, setiap waktu makan harus diawali dengan buah, dan ketika makan harus ada sayur.

Makanya saya agak tertegun ketika kemarin ngobrol dengan seorang teman.

Dia bercerita bahwa anaknya yang kelas 1 SD ditugaskan membawa makanan empat sehat lima sempurna. Dan dia berkata bahwa dia sempat panik, karena di rumahnya tidak pernah ada stok sayur dan buah. Setelah dia bongkar-bongkar kulkasnya, ternyata ada beberapa wortel yang akhirnya dia rebus saja, yang penting bawa. Untuk buah, dia merasa ada 1 apel, yang ternyata tidak ada, akhirnya ternyata ada 1 pisang yang sudah hampir layu.

Waduh!

Mendengar cerita tersebut rasanya sedih sekali. Dia yang nota bene seorang ibu dari anak yang dalam masa pertumbuhan seperti saya, yang juga berusia seperti saya, masih belum memperbaiki pola makannya dan pola makan keluarganya.

Eh, tapi tiba-tiba saya ingat, jangan dulu berburuk sangka.

Siapa tahu dia memang tidak suka punya stok sayur dan buah, karena dia selalu beli yang segar di pagi hari, dan di malam hari sudah habis :-) Begitu setiap harinya.

Mudah-mudahan yaa.. :-)

No comments:

Post a Comment