Monday, June 6, 2011

Saatnya Diet Plastik

Pernahkah kita coba menghitung berapa kantong plastik yang kita hasilkan sepanjang hidup kita?

Kita coba hitung per hari ya, saya contohkan untuk seorang ibu bekerja seperti saya yaa..

Pagi hari kalau tidak sarapan di rumah dan tidak membawa bekal dari rumah, maka kita akan jajan di kantor, misalnya mi ayam, bubur ayam, atau gado-gado. Karena tempatnya sempit, kita akan membungkus makanan itu untuk dimakan di tempat kerja. Plus karena ada yang jualan gorengan dan rujak, kita beli juga untuk snack jam 10-an.

Akumulasi plastik : 3 kantong plastik dan 1 styrofoam (bungkus rujak dan gorengan dari kertas).

Siang hari jalan ke mall sekaligus makan siang. Di mall belanja di 3 counter, plus mampir ke minimarket dan apotik. Makan siang di mall, bawa oleh-oleh makanan untuk anak-anak dan suami.

Akumulasi plastik : 3 + 6 kantong plastik dan 1 +1 styrofoam, jadi 9 kantong plastik dan 2 styrofoam.

Sore hari tiba-tiba kehabisan tisu dan perlu beli minyak kayu putih. Maka kita pergi ke minimarket kantor, sekalian juga beli persediaan susu anak-anak yang lebih murah di minimarket kantor. Total perlu 2 kantong plastik.

Akumulasi plastik : 9 + 2 kantong plastik dan 2 styrofoam, jadi 11 kantong plastik dan 2 styrofoam.

Menjelang pulang, ada teman yang jualan bahan baju. Kita beli satu. Biasanya bahan sudah ada kantong plastik beningnya, dan untuk bawa ke workstation, kita pakai kantong plastik lagi.

Pulang kantor, untuk di jalan beli makanan dulu di ibu penjaja makanan, dalam styrofoam dan kantong plastik.

Akumulasi plastik : 11 + 2 kantong plastik dan 2 + 1 styrofoam, jadi 13 kantong plastik dan 3 styrofoam.

Total dalam sehari 13 kantong plastik dan 3 styrofoam. Anggaplah kita tidak tiap hari belanja ke mall, mungkin bisa berkurang menjadi 8 kantong plastik dan 2 styrofoam. Belum termasuk aneka kemasan snack, sabun cuci, shampoo, sabun cair, dll.
Itu hasil dalam sehari, dari kita saja. Dalam sebulan, setahun, sepanjang hidup, silakan dikalikan. Untuk sekeluarga kita, termasuk si mbak yang belanja ke pasar dan anak-anak yang belanja di kantin, silakan ditambahkan. Dengan seluruh keluarga dalam 1 RT, 1 RW, 1 Kelurahan, dan seterusnya.

Plastik membutuhkan ratusan tahun untuk bisa hancur. Bahkan kemasan styrofoam tidak bisa hancur. Suatu hari nanti bisa jadi permukaan bumi sudah tidak sanggup lagi menampung sampah plastik yang kita hasilkan dengan cepat, jauh lebih cepat dari waktu hancurnya.

Itu bicara jangka sangat panjang. Bicara jangka pendek, ternyata produk plastik banyak juga yang membahayakan kesehatan kita, terutama bila terkena makanan yang panas.

Maka, meminjam istilah dari Greeneration Indonesia, sekarang sudah saatnya kita diet plastik. Bagaimana caranya?
1. Kurangi membungkus makanan, usahakan makan di tempat. Jika akan membungkus, usahakan minta bungkus kertas atau kotak kertas. Lebih baik lagi jika kita membawa wadah makanan kita sendiri.
2. Bawalah selalu kantong belanja sendiri. Sekarang sudah banyak yang memproduksi kantong belanja yang bisa dilipat-lipat sehingga bisa kita bawa ke mana-mana.

Jika dua hal itu saja kita lakukan, dalam sehari kita sudah mengurangi menghasilkan 8 plastik dan 2 styrofoam. Silakan dikalikan untuk sebulan dan seterusnya. Ditambahkan dengan seluruh keluarga, 1 RT, dan seterusnya.

Yuk kita bersahabat dengan bumi. Bukan hanya bumi yang membutuhkannya, semua akan kembali ke kita sendiri.

No comments:

Post a Comment