Setelah mengetahui tentang bagusnya bahan makanan organik, apa lagi di dekat rumah saya ada toko yang bisa men-delivery pesanan makanan organik, dalam 6 bulan terakhir hampir seluruh sayur, ayam, telur, dan ikan saya beli yang organik.
Untuk tubuh memang rasanya lebih sehat ya, tetapi untuk kantong agak kurang sehat :-)
Minggu lalu saya mulai baca buku tulisan David Servan-Schreiber, M.D., Ph.D. yang terjemahan Bahasa Indonesianya berjudul Hidup Bebas Kanker, ada saran bahwa ternyata tidak semua bahan makanan beresiko terkontaminasi tinggi, atau walaupun terkontaminasi masih bisa dikupas.
Maka tidak semua harus organik.
Nah, ini dia solusi yang keren. Saya jadi bisa kembali belanja ke pasar, memajukan perekomian rakyat, tapi tetap hidup sehat.
Berikut jenis-jenis makanan yang “wajib” organik : apel, pir, persik, stroberi, ceri, raspberry, anggur, paprika, seledri, buncis, kentang, bayam, selada, mentimun, labu.
Dan berikut jenis-jenis makanan yang tidak perlu organik : pisang, jeruk, jeruk keprok, nanas, jeruk bali, melon, semangka, plum, kiwi, blueberry, mangga, papaya, brokoli, kembang kol, kubis, jamur, asparagus, tomat, bawang merah, bawang putih, terung, kacang polong, radis, alpukat.
Bagaimana dengan daging sapi, ayam, telur, dan ikan? Untuk daging sapi, ayam, dan telur, dan ikan, sebaiknya organik. Sedangkan ikan, lebih baik pilih ikan-ikan kecil seperti makerel, sarden, dan salmon. Hindari ikan besar seperti tuna dan hiu.
Ternyata, lebih banyak jenis makanan yang tidak perlu organik yaaa :-) Yuk kita mulai hidup yang sehat untuk badan, juga sehat untuk kantong :-)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment