Thursday, June 2, 2011

Berburu Produk Sehat dan Halal

Sekitar 15 tahun terakhir saya mulai memperhatikan kehalalan makanan. Maka bagi saya, makanan apapun tidak masalah, yang penting ada label halal. Paling bagus jika label halalnya adalah dari MUI atau lembaga halal lainnya. Tingkat kedua adalah yang label halalnya "self claimed", yang walaupun belum terjamin, tapi pertanggung jawaban sudah berpindah :-) Tingkat ketiga, ketika ditanya, sang penjual menjawab "halal" :-)

Juga pada tingkat ketiga adalah, yang walaupun tidak ada label halalnya, kita cek di kandungan (ingredients), tidak ada bahan-bahan yang meragukan. Untuk makanan misalnya gelatin, lesitin, dll. Untuk kosmetik juga gelatin.

Di sisi lain, saya juga memperhatikan kesehatan makanan. Saya anti MSG, dan di rumah tidak pernah masak menggunakan MSG. Hal ini "ditunjang" juga dengan kondisi saya dan anak-anak. Saya biasanya pusing jika makan makanan mengandung MSG. Sedangkan anak saya biasanya gatal-gatalnya kambuh.

Selain itu saya juga mengkonsumsi madu dan propolis, dengan latar belakang kesehatan Islami. Saya juga sudah mulai memilih sayuran organik, namun masih belum menyeluruh, bagi saya organik sekedar lebih baik, sayuran biasa pun masih oke. Selain itu saya masih kesulitan menemukan sayuran organik secara rutin.

Nah di 5 tahun terakhir, perhatian ke kesehatan ini semakin meningkat. Setelah saya membaca buku Hiromi, mengikuti milis Gizi Bayi Balita, mengikuti milis Food Combining, membaca buku pola makan anti kanker.

Saya mulai beralih ke makanan sehat, makanan organik. Pas di dekat rumah saya ada toko makanan organik yang bisa delivery. Cocok sekali dengan saya :-)

Berikut daftar belanja setelah menjadi organik-mania :
1. Garam menjadi garam laut
2. Sayur, buah, ayam, ikan, susu, telur, beras biasa menjadi organik
3. Roti menjadi roti gandum tanpa pengawet
4. Margarin menjadi mentega
5. Minyak sawit menjadi minyak kelapa

Yang sebaiknya dikurangi bahkan dihilangkan :
1. Mi, makaroni, dan aneka pasta yang terbuat dari terigu
2. Roti putih
3. Gula
4. Margarin

Dan yang perlu diperbanyak adalah sayur dan buah :-)

Dan untuk kosmetik, yang sehat adalah yang tanpa pengawet (paraben) dan ftalat.

Kembali ke judul tulisan ini, ada satu hal yang masih memerlukan sedikit usaha. Karena produk yang halal, masih jarang yang peduli dengan kesehatan. Sedangkan produk organik, biasanya buatan luar negeri yang belum terjamin kehalalannya. Ini berlaku untuk makanan, juga untuk kosmetik. Hehe.. seru kan? Mari kita berburu makanan dan kosmetik yang sehat dan halal.

No comments:

Post a Comment