Monday, October 24, 2011

Beberapa Solusi Penyempitan Pembuluh Darah Jantung

Penyempitan pembuluh darah jantung, perlu segera diatasi. Karena jika dibiarkan, akan menjadi sebab terjadinya serangan jantung, yang dapat berakibat fatal.

Pada terapi kedokteran umum, alternatif yang dilakukan adalah :
1. Pemberian obat, biasanya berupa pengencer darah, agar darah bisa lebih lancar melalui pembuluh-pembuluh yang sudah menyempit tersebut.
2. Pemasangan stent (ring), untuk melebarkan pembuluh yang sempit, yang dilakukan melalui kateterisasi (memasukkan berbagai alat melalui pembuluh lengan atau pangkal paha, hingga ke jantung).
3. Operasi by pass, yaitu memasang pembuluh baru, sebagai pengganti pembuluh lama yang telah sempit.

Ada juga terapi medis lain, namun belum dilakukan secara umum, yaitu terapi khelasi, yaitu memasukkan cairan infus asam amino untuk menghilangkan penyebab penyempitan.

Selain itu, terdapat beberapa herba yang diyakini dapat mengurangi bahkan menghilangkan penyempitan antara lain habbatussauda, minyak zaitun, jus kulit manggis, dan jus buah mengkudu.

General Check Up Sangat Perlu, Namun..

Pada General Check Up atau GCU atau MCU, Medical Check Up, sebagian besar indikator umum kesehatan kita akan dicek.

Aspek yang diperiksa biasanya :
1. Darah yang menunjukkan kesehatan seperti kesehatan hati, diabetes, kolesterol
2. Air seni yang menunjukkan kesehatan ginjal, dan beberapa organ lainnya
3. EKG untuk mengecek kesehatan jantung
4. Gigi, telinga, mata
5. Rontgen paru-paru
6. Organ dalam melalui USG perut
7. Papsmear dan USG payudara untuk wanita

Dengan pemeriksaan menyeluruh tersebut, sebagian besar penyakit akan terdeteksi segera. Dan karenanya, dapat kita antisipasi segera. Sebelum penyakit tersebut menjadi berat. Antisipasi bisa dengan pengobatan, atau cukup dengan mengubah pola hidup, pola makan, menambah olah raga. Maka aspek terpenting setelah GCU adalah melakukan tindak lanjutnya.

Namun, pada beberapa kasus, ternyata ada penyakit yang tidak terdeteksi oleh GCU. Misalnya penyakit parah yang terjadi dalam waktu singkat. Atau penyakit-penyakit yang tidak menunjukkan perubahan pada aspek-aspek yang diperiksa.

Dan satu lagi yang bisa jadi tidak terlacak oleh GCU adalah penyakit jantung.

Pada kasus-kasus tertentu, penyempitan pembuluh darah jantung tidak terdeteksi oleh EKG dan treadmill. Sehingga bisa saja seseorang yang rajin berolah raga, namun merokok dan kurang berdisiplin dalam memilih makanan sehat, pengecekan EKG dan treadmill-nya sangat baik. Paru-paru belum terlalu terkontaminasi, dan tingkat kolesterol mungkin cukup tinggi, namun belum terlalu tinggi.

Maka, pada orang-orang tertentu, pemeriksaan rutin lanjutan sangat diperlukan.
Dalam kasus penyakit jantung, untuk mereka yang beresiko tinggi yaitu laki-laki, merokok, memiliki riwayat keluarga yang terkena penyakit jantung, berusia di atas 40 tahun, EKG dan treadmill saja tidak cukup. Penyempitan perlu dideteksi dengan pengecekan lebih lanjut, baik dengan CT Scan maupun dengan kateterisasi.

Kesimpulannya :
1. GCU, sangat perlu dilakukan setiap tahun, atau dua tahun sekali
2. Setelah GCU, tindak lanjuti jika ada saran dari dokter GCU
3. Pada beberapa kasus, perlu pemeriksaan rutin lanjutan di luar GCU

Beberapa Tanda Serangan Jantung

Dari pengalaman keluarga yang terkena serangan jantung ringan beberapa waktu lalu, berikut tanda-tanda yang perlu diwaspadai dan sebaiknya segera ditindaklanjuti :

1. Sesak nafas
2. Nyeri di dada. Bisa di dada kiri, tengah, kanan, dan biasanya sampai ke leher dan punggung
3. Kesemutan di tangan kiri atau kanan
4. Keringat dingin sangat banyak, sampai perlu berganti pakaian berkali-kali
5. Rasa mengantuk karena pasokan oksigen berkurang, setelah bangun dari tidur terasa lebih segar, tapi sebentar kemudian terasa mengantuk lagi

Beda utama antara sesak nafas karena masalah pada paru-paru dan jantung adalah jika masalah ada paru-paru, terjadi batuk.

Seringkali memang serangan jantung terjadi sangat parah, yaitu nyeri dada sangat berat, sehingga cukup jelas bahwa terjadi serangan jantung. Terutama serangan jantung parah terjadi bila yang terserang adalah pembuluh sebelah kiri, yang menyuplai darah bagi sebagian besar otot jantung. Serangan seperti ini biasaya sangat fatal, dengan kemungkinan keselamatan 2 dari 3 pasien.

Namun pada beberapa kasus, jika pembuluh yang tersumbat adalah bukan pembuluh yang besar, nyeri dada tidak terlalu berat, dan penderita masih bisa berjalan walaupun terasa lemas. Padahal sebenarnya telah terjadi serangan jantung.

Bila tanda-tanda tersebut terjadi, segera ke rumah sakit, UGD pun tidak masalah. Karena pada serangan jantung, jika terjadi penyumbatan salah satu pembuluh, maka ada bagian jantung yang mengalami kerusakan karena tidak terpasok darah dan oksigen. Semakin lama perawatan ditunda, semakin luas area yang mengalami kerusakan. Maka ada “golden period”, yaitu semakin cepat serangan jantung ditangani, semakin minimal kerusakan yang terjadi.