Monday, November 19, 2012

Jangan Pernah Mulai Lagi Merokok, 1 Pun Jangan



Setahun yang lalu, suami saya masih berusia 37 tahun ketika terkena serangan jantung, padahal ia termasuk orang yang rajin berolah raga. Jawabannya datang dari dokter yang menyatakan, satu hal yang menjadi ciri pasien penyakit jantung di bawah usia 40, yaitu perokok. Ya, benar, suami saya perokok :-) Tadinya dia berasumsi bahwa tidak apa-apa merokok karena toh dibarengi dengan olah raga. Ternyata asumsi tersebut salah.

Setelah serangan jantung itu, suami saya berhenti merokok, sesuai dengan anjuran dokter yang mengatakan, "Jangan pernah merokok, bahkan menjadi perokok pasif pun jangan."

Setahun berlalu tanpa rokok, walaupun sebenarnya bukan benar-benar “tanpa”. Kadang-kadang suami saya masih merokok, tapi hanya kalau bertemu dengan teman-temannya sesama perokok. Rokoknya dia minta dari temannya, bukan beli sendiri.

Sampai dua minggu lalu, karena sedang dipusingkan dengan suatu masalah, suami saya minta izin untuk merokok, membeli sendiri, 1 rokok untuk malam itu saja. Saat itu saya pikir kasihan juga, sekali-sekali mungkin tidak apa-apa. Saya izinkan dia merokok malam itu.

Dan di situlah ternyata kesalahan terbesar saya. Dari izin untuk 1 malam, berlanjut dengan alasan, “masih ada di kotaknya, dihabiskan dulu saja”. Dan setelah isi kotak itu habis, ada lagi alasan, “persoalannya masih belum selesai, izinkan saya merokok sampai persoalan ini selesai.”

Sampai tadi malam, setelah minum kopi bersama teman-temannya dilanjutkan lagi dengan kopi kalengan di rumah disertai rokok, plus tidak makan malam karena diet, tiba-tiba suami saya merasa pusing, lemas, sesak nafas.

Pagi harinya dia merasa sudah lebih baik. Dengan berbagai bujukan, akhirnya dia mau saya bawa ke dokter. Dan setelah mendengar situasinya, kembali dokter berkata, “Rokok tidak boleh, jangan pernah berikan izin untuk merokok, satu pun jangan. Berapalah harga dan enaknya rokok. Akibatnya kalau harus operasi, harganya demikian mahal, dan sakitnya pun bukan main." Suami saya manggut-manggut.

Mudah-mudahan kali ini berhasil. 

Dan pelajaran untuk mereka yang berhasil berhenti merokok, jangan pernah mulai kembali. 1 pun jangan. Sekali lagi, 1 pun jangan.