Pembuatan makanan menjadi sebuah industri yang kompleks.
Demi menyajikan rasa yang selezat mungkin, berbagai cara dilakukan, berbagai
bahan dicampurkan. Juga demi memastikan makanan tersebut dapat digunakan dalam
jangka waktu yang panjang.
Sebenarnya cara pembuatan makanan seperti ini bertentangan
dengan dua hal. Yang paling jelas (mudah-mudahan cukup jelas untuk semua ya,
hehe..) adalah dari sisi kesehatan. Yang kedua, yang sering kali belum
terpikirkan, adalah dari sisi agama, dalam hal ini Islam.
Dari sisi kesehatan, proses terlalu panjang membuat makanan menjadi kehilangan “zat hidup”-nya
yang justru diperlukan oleh manusia. Maka perkembangan terkini adalah justru
menuju makanan sealami mungkin, diproses sesingkat mungkin, seperti buah dan sayur
yang hanya dimasak sebentar. Bahkan ada yang hanya makan makanan mentah
(raw-food).
Campuran makanan, apa lagi yang berasal dari bahan sintetik,
biasanya berdampak buruk bagi kesehatan. Apa lagi jika bahan sintetik tersebut
sebenarnya adalah bahan yang berbahaya.
Dari sisi Islam, yang perlu diwaspadai adalah pencampuran
berbagai bahan dalam masakan. Dua hal utama yang diharamkan yang sering menjadi
bahan campuran adalah khamr dan babi beserta turunannya. Ini tentunya sangat
perlu diwaspadai.
Yang juga ternyata dibahas dalam Islam, adalah tentang
lamanya pemrosesan makanan. Pernah dikatakan bahwa Rasulullah menyarankan bahwa
lebih baik kita yang menunggu makanan, daripada makanan menunggu kita. Dapat
diartikan bahwa yang lebih baik adalah kita menunggu makanan diproses, sehingga
tentunya bukan proses yang panjang.
Kalau dicoba disimpulkan, sepertinya solusi terbaik adalah
kembali ke makanan alami, yang murni, segar. Sehat dan tidak khawatir dengan
campuran apa pun yang bisa mengganggu kehalalannya.. Maka pilihan untuk makan buah, sayur, kacang-kacangan, beras,
ubi-ubian sepertinya adalah pilihan yang terbaik.
Jika diperlukan
sumber hewani, maka ikan segar adalah yang paling aman. Aman dari kesehatan
karena kandungan lemaknya yang sehat (walaupun perlu dipastikan dengan kondisi
airnya, mudah-mudahan bebas bahan berbahanya). Aman juga dari sisi agama,
karena ikan tidak perlu penyembelihan.
Daging sapi dan daging ayam bolehlah sekali-sekali, jika
memang sumbernya bisa dipastikan halal.
Mari kita kembali ke makanan sehat alami, aman di dunia dan di akhirat :-)
No comments:
Post a Comment