Tuesday, May 18, 2010

Mengapa Berkebun Menyenangkan?

Dulu saya tidak suka berkebun. Pertama, tangan jadi kotor. Kedua, bisa bertemu dengan macam-macam binatang. Ketiga, saya merasa kurang berbakat bercocok tanam, rasanya tanaman yang saya tanam sepertinya akan mati :-)

Saya baru mulai berkebun setelah menikah, setelah pindah rumah. Ceritanya waktu itu di rumah baru kami itu sudah banyak beberapa pot tanaman yang sudah lama tidak terurus. Sehingga satu pot bisa berisi tanaman sampai beranak-pinak, bahkan sampai potnya pecah.
Mau dibuang tanamannya, kasihan. Dibiarkan, tidak sedap dipandang. Jadilah saya bertekad untuk memisah-misahkan tanaman yang sudah beranak-pinak tadi ke pot-pot baru.


Dengan melawan kemalasan saya bermain tanah dan bertemu cacing, saya mulai memisah-misahkan anak-anak tanaman itu. Setelah selesai, penampilan sudah lumayan oke. Tinggal satu kekhawatiran, akankan tanaman itu tumbuh? Atau mati dengan sukses?

Berminggu-minggu saya tidak menengok lagi kebun saya. Hanya saya titip pembantu untuk tetap menyiram.

Suatu hari saya melihat lagi, ternyata, tanaman-tanaman saya tumbuh dengan subur! Wah, senangnya saya waktu itu. Ternyata saya cukup berbakat juga berkebun :-)

Sejak itu saya mulai rajin berkebun. Ternyata berkebun sangat menyenangkan! Sambil berkebun itu saya mencoba berpikir, apa kira2 penyebabnya? Berikut hasil perenungan saya :-)

Pertama, dari sisi ilmiah. Mungkin karena tanaman menghasilkan oksigen.Sebagaimana kita pelajari di IPA SD dulu, tanaman berfotosintesis dengan menggunakan CO2 dan mengeluarkan O2. Sedangkan manusia bernafas menggunakan O2 dan menghasilkan CO2.Dengan demikian, bila berada di sekitar pepohonan, kita bisa bernafas dengan O2 yang sangat cukup, dan O2 tersebut terkirim ke seluruh tubuh termasuk otak kita.Hal ini membuat badan kita terasa segar. Mungkin :-)

Kedua, dari sisi agama. Mungkin karena tanaman bertasbih. Sebagaimana disampaikan pada Al Qur'an dan Hadits, bahwa tanaman dan hewan pada dasarnya senantiasa bertasbih.Berada di dekat orang yang sedang bertasbih membuat hati tenang dan ikut bertasbih.Mungkin itu juga yang hati kita rasakan saat kita berada di dekat tanaman.

Kedua hal di atas dapat diperoleh cukup hanya dengan berada di sekitar pepohonan. Jika kita tidak sekedar berada di kebun, tapi juga bercocok tanam, maka ada kemungkinan yang berikutnya.

Yaitu yang ketiga, mungkin karena ketika bercocok tanam, kita memberikan kesempatan kehidupan yang lebih baik bagi tanaman.Pada saat bercocok tanam, kita biasanya melakukan salah satu dari kegiatan berikut, memangkas daun-daun kering, memberikan pupuk atau pembasmi hama, memindahkan anak tanaman ke pot lain, menyiram tanaman, menggemburkan tanah, memisahkan tanaman yang sudah terlalu penuh pada suatu pot, menanam tanaman baru, atau memindahkan tanaman yang sudah besar ke pot yang lebih besar.

Dalam seluruh kegiatan tersebut kita memberikan kesempatan kehidupan yang lebih baik bagi tanaman.

Dari sini bisa ada dua kemungkinan manfaat.
Yang pertama, kita sendiri merasa nyaman karena telah melakukan kebaikan.
Yang kedua, mungkin tanaman itu juga merasa senang karena telah menerima kebaikan kita, maka dia membalas dengan memberikan rasa senang pada kita :-)

Yang keempat, mungkin karena sambil berkebun kita bisa menyiram tanamanan dan kemudian bermain air :-) Kalau yang ini dari anak-anak saya. "Yuk kita kibun", itu kata anak saya yang berumur 21 bulan. Artinya, menyiram tanaman kemudian bermain air sampai seperti mandi :-)
Mungkin Anda punya pemikiran lain, mengapa berkebun menyenangkan? Silakan ditambahkan ya :-)

No comments:

Post a Comment