Ilmu baru lagi dari Pak Wied Harry di milis Gizi_Bayi_Balita, yaitu tentang kandungan tepung terigu dan dampaknya bagi kesehatan.
Mulai sekarang, ada baiknya kita secara membatasi konsumsi bahan makanan yang berbahan dasar tepung terigu. Ada apa gerangan?
Tepung terigu mengandung protein khusus yang sulit dicerna yaitu gluten.
Sehingga, berbeda dari serealia (padi-padian lain non-gluten, seperti nasi/beras, jagung), roti serta bahan makanan lain terbuat dari bahan utama terigu seperti mi-pasta baru bisa diproses oleh tubuh kita (dicerna-diserap nutrisinya-dibuang sampahnya ke luar tubuh) dalam tempo 3x siklus metabolisme, artinya 3x24 jam. Padahal, makanan sehat sudah harus meninggalkan tubuh (usus besar) paling lama dalam tempo 24 jam. Akibatnya, sampah terigu yang harusnya dibuang akan diserap lagi dan lagi oleh dinding usus. Selain itu, tumpukan sampah gluten dalam tubuh akan menempel di dinding usus, sehingga menghalangi penyerapan nutrisi.
Hasil riset lain menyebutkan gluten berlebihan diduga menjadi salah satu sebab meningkatnya risiko autis/hiperaktif pada anak-anak.
Makanan apa saja yang banyak mengandung gluten?
Tepung terigu dan makanan hasil olahan terigu (mi, pasta: makaroni dkk, roti, biskuit, dll). Havermut/oats mengandung sedikit gluten.
Roti putih dan roti wholewheat (sering disebut roti gandum) pada dasarnya tidak terlalu berbeda jauh. Perbedannya hanya bahwa roti putih mengalami proses pemucatan (bleaching) dengan zat pemucat sintetis, roti wholewheat tidak. Kandungan serat pada roti wholewheat hanya lebih tinggi 1-3% saja dari roti putih.
Lalu apakah kita harus meninggalkan tepung terigu sama sekali?
Tentu tidak. Yang ideal adalah kita tidak membiasakan diri, terutama anak-anak, mengonsumsi makanan dengan bahan utama
terigu terlalu sering. Roti, mi, pasta, biskuit, dan makanan lain dengan bahan utama terigu sebaiknya diberikan paling sering 4 hari sekali.
Sehingga yang penting adalah makanan dari
terigu adalah :
- jangan dikonsumsi berlebihan (sebagai hidangan utama)
- jangan dijadikan menu harian
Di samping itu, asupan buah-sayuran segar minimal sama banyak dengan makanan lainnya adalah yang terbaik, karena seratnya akan mampu menguras sampah makanan dan kandungan antioksidannya akan mampu membersihkan sampah metabolisme yg dihasilkan oleh makanan berterigu - serta makanan nakal lainnya.
Dengan demikian, penggunaan tepung terigu dan tepung panir hanya sebagai pengikat maupun pelapis saja masih bisa dilakukan. Karena dalam kasus ini, tepung terigu bukan sebagai bahan utama, sehingga jumlahnya tidak dominan.
Lalu apa pengganti tepung terigu & makanan lain berbahan terigu?
Tepung lokal seperti tepung maizena, tepung beras, tepung hunkue, tepung singkong, tepung ubi, tepung ganyong, tepung uwi tidak mengandung gluten.
Untuk pilihan pasta bebas gluten, bisa pilih pasta jagung, pasta beras, pasta singkong, atau pasta jagung-beras.
Untuk mi, dapat dipilihkan mi nonterigu, misalnya mi jagung, mi beras, mi singkong, dll.
Untuk membuat kue, apakah ada bahan pengganti terigu yang bebas gluten?
Ya, tepung terigu dapat digantikan dengan tepung singkong yang dibuat sendiri atau tepung singkong yang disebut mocaf (modified cassava flour). Karena terbuat dari singkong, maka tepung mocaf ini bebas gluten.
Beberapa resep kue berbahan dasar tepung terigu telah dicoba dibuat dengan tepung mocaf, dan memberikan hasil yang memuaskan.
Tepung mocaf pun dapat digunakan untuk masakan sehari-hari sebagai pelapis (ikan, ayam, dll) maupun pengikat (bakwan, perkedel, dll).
Saturday, January 1, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
beritaa buruk bagi kaum vegetarian dan vegan karena makanan utama mereka adalah gluten.
ReplyDeletemaaf baru me-reply.. :-)
ReplyDeletekalau bisa vegetarian dan vegan daripada pilih gluten, mendingan sayur dan buah yaaa.. atau karbohidrat non gluten..
Terimakasih infonya :)
ReplyDeleteInsya Allah sangat bermanfaat..
Dear Muslimah,
DeleteAlhamdulillah kalau bermanfaat..
Terima kasih juga sudah mampir dan kasi comment yaa :-)
dimana kita bisa mendapatkan tepung mocaf ini bun?
ReplyDeleteTepung mocaf = tepung tapioka barangkali
ReplyDelete