Friday, February 18, 2011

Mari Beralih ke Susu Kambing

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa susu sapi ternyata kurang baik bagi kesehatan.

Dalam bukunya, "Miracle of Enzyme" dan "Mukjizat Mikroba", dr. Hiromi Shinya, seorang dokter bedah usus berkebangsaan Jepang yang tinggal di Amerika Serikat menyebutkan bahwa susu sapi sangat sulit dicerna, sehingga menguras persediaan enzim yang juga berguna untuk daya tahan tubuh.

Dan bertentangan dengan yang selama ini diyakini masyarakat, susu sapi justru meningkatkan resiko osteoporosis. Detil penjelasannya silakan dibaca di buku tersebut ya :-)

Ross Taylor, seorang penderita kanker yang berhasil bertahan, dalam bukunya "Living Simply with Cancer" juga berpendapat yang sama.

Menurut Ross Taylor, di negara dengan konsumsi susu tinggi seperti Amerika Serikat, Finlandia, Swedia, kasus osteoporosis justru tinggi. Dan di negara dengan konsumsi susu rendah, justru kasus osteoporosis juga rendah.

Lalu apakah kita tidak perlu minum susu?

Ada satu hal yang mengganjal bagi saya, yaitu bahwa Al Qur'an dan Hadits yang menggambarkan manfaat dari minum susu.

Bagi saya Al Quran dan Hadits adalah "manual book" kehidupan, yang pasti benar.

Lalu bagaimana penjelasan pertentangan ini?

Ternyata jawabannya ada di susu kambing!

Pada zaman Rasulullah, susu yang umum diminum masyarakat adalah susu kambing, bukan susu sapi.

Sayangnya dr. Hiromi tidak menjelaskan tentang susu kambing. Tapi, ada penjelasan dari Ross Taylor.

Berbeda dengan susu sapi yang ber-pH rendah sehingga bersifat asam bagi tubuh, susu kambing ber-pH tinggi sehingga bersifat basa.

Tentang pentingnya sifat basa bagi tubuh kita dapat dilihat pada tulisan ini.

Jika kita lihat kandungannya, memang terdapat perbedaan antara kandungan susu kambing dan susu sapi.

Dengan kandungan tersebut, susu kambing ternyata lebih mirip dengan ASI, sehingga dapat digunakan sebagai susu pengganti bagi anak yang alergi susu sapi.

Wah, ternyata oke juga ya susu kambing? Yuk kita pindah ke susu kambing!